Tomboy Girl ( END )

Empat

Ada berjuta-juta manusia dibumi ini kenapa harus kamu???

Happy Reading 😊

Keesokan harinya Ocha bangun tidur kesiangan, mungkin karena lelah jadi ia tertidur pulas sehingga dirinya tidak mendengar alarm yang sudah diaturnya semalam.

"Bego banget gue, sampai kesiangan gini," gumam Ocha.

Pukul menunjukan 07.30 Ocha sendiri bingung apakah dirinya masih bisa berangkat sekolah? Sedangkan ini sudah terlalu siang menurutnya.
Alhasil Ocha menelvon Tasya agar tau info sekolah pada jam saat-saat ini.

"Mudah-mudahan diangkat"

Dari sebrang sana terdengar suara Tasya yang menjawab telvonya.

"Halo?? Ocha lo kenapa gak berangkat?"

"Untung lo jawab telvon gue. Jadi gini menurut lo kalau gue berangkat sekolah sekarang keburu gak? Gue kesiangan nih bangunnya."

"Kok bisa sih lo kesiangan, emang lo gak pasang alarm? Emang gak ada yang nge---"

"Udah deh Sya ngomelnya. Buruan nih gue bisa gak berangkat sekolah sekarang?"

"Gini-gini lo berangkat aja sekarang, kelas kita kosong gak ada pelajaran karena guru-guru sedang rapat, tapi lo masuk kesekolah lewat gerbang belakang aja"

"Loh kok gerbang belakang sih Sya kenapa?"

"Udah turutin aja perintah gue, buruan gih siap-siap gue tunggu dikelas"

"Gue kan bawa motor Sya gimana dong?"

"Lo pake ojek online aja, nanti pas lo udah sampai dibelakang sekolah lo naik pagarnya hati-hati ya nanti jatuh"

"Gila lo masa gue harus panjat segala emang gak ada car--"

Sambungan televon terputus.

Main dimatiin aja nih anak~batin Ocha

Dengan terpaksa Ocha menuruti perintah sahabatnya itu demi sekolah. Pasalnya ia tidak ingin mengecewakan ayahnya dengan hal bolos sekolah, apalagi jika ayahnya tau pasti Ocha akan ngerasa bersalah karena tidak menuruti peritah sang Ayah.

🕙🕙🕙

"Assalamualaikum anak-anak," sapa Pak Budi selaku guru fisika

"Walaikumsalam pak!" sahut semua murid kompak.

Setelah Pak Budi mengucapkan salam beliau langsung membuka buku tebal miliknya sambil menuliskan sebuah soal hitungan dipapan tulis.

"Baik anak-anak untuk memulai pelajarannya saya akan mengetes kalian, saya akan memilih salah satu dari kalian yang akan menjawab soal ini," kata Pak Budi sambil menunjukan soal dipapan tulis.

"Gila soal apa itu sepertinya susah sekali, semoga gue gak ditunjuk," lirih Tasya kepada Ocha.

"Gampang itu mah, soalnya cuman satu doang," balas Ocha, santai.

"Hasan Shadigur. Silakan jawab pertanyaan itu!" perintah Pak Budi.

Hasan yang mendengar namanya dipanggil ia sangat ketakutan apakah dirinya bisa menyelesaikan soal itu dengan benar? Kemudian dengan langkah gerogi Hasan maju kedepan sambil mengerjakan soal tersebut dipapan tulis.

Fahri melihat temannya yang gerogi setengah mati itu ia hanya terkekeh dibangkunya.

"Selesai Pak!" tutur Hasan, ragu .