Tiga Puluh Lima

721 55 13
                                    

Happy Reading

"Dari situ sambungan telvonnya terputus, gara-gara kamu tadi nyusahin. Bikin panik pula," jelas Ocha.

"Anjir kenapa coba si Adilta bisa bebas? Kenapa?" tanya Fahri heran.

"Mana saya tau kan saya ikan!"

"Coba telvon lagi," Pinta Fahri.

Ocha segera mengambil ponsel miliknya dan berusaha menghubungi kembali ayahnya. Namun tidak ada jawaban.

"Gak diangkat."

"Sibuk kali."

"Yaudah lain kali aja."

Mereka berdua sedikit penasaran mengapa Adlita begitu mudahnya bebas begitu saja padahal pihak pelapor tidak mencabut tuntutannya. Tak mau ambil pusing akhirnya Fahri mengajak kekasihnya untuk jalan-jalan keluar.

"Mau enggak?" tanya Fahri.

"Kemana?"

"Ada temen-temen di Cafe aku, mau ikutan gak?"

"Yaudah aku siap-siap dulu. Eh tapi motor kamu kan mogok terus kesana pake apa?" tanya Ocha.

"Terbang pake sayap, ya pake taksi lah."

"Oh oke-oke. Kamu tunggu luar aku mau ganti baju dulu."

Cuma waktu 5 menit Ocha beres menggati pakaiannya dengan kebiasaan kaos hitam polos berbalut cardigan dan celana jeans.

"Yuk!"

"Itu taksinya baru nyampe,"  Fahri menunjuk mobil yang tengah berjalan kerahnya.

****

Setelah sampai di Cafe miliknya Fahri berjalan kearah kasir sedangkan Ocha menghampiri teman-temannya yang sedang duduk sambil asik mengobrol.

Mereka menyambut Ocha dengan senang, menyuruh gadis tomboi itu duduk bersamanya dengan senyuman yang dilontarkan kepada gadis itu.

"Btw kalian dari tadi?" tanya Ocha.

"Iya Cha, si Hasan aja udah makan 2 porsi hidangan di sini," sahut Tasya.

"Lo sendiri dari mana aja?" tanya Chika.

"Dari kosan habis beres-beres."

"Rajin amat lo, eh btw jadi juga lo ngekos?" kata Husein.

"Iyaa sementara ngekos dulu. Gak ada duit buat beli rumah," jawab Ocha tersenyum.

"Gapapa kosan itu enak apa lagi kalau lagi sendiri asik banget buat melamunkan seseorang," ucap Hasan sok puitis.

"Bucin banget!" Dengan kesal Chika menoyor kepala pemuda itu.

Tiba-tiba ponsel  tomboi itu berdering. "Sttt.. diem ayah gue nelvon!"

Keempat temannya mengangguk paham, dan Ocha menganggkat telvonnya.

Tomboy Girl ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang