Sebelum baca vote dulu ya!!
Komen dibawah supaya cepet publish :)Happy Reading 😊
"Sebenarnya ada apa ini mengapa Ocha panggil papih dengan sebuatan Ayah?" bingung Adilta.
Semua dibuat bingung dengan keadaan ini, membuat Ocha menangis. Fahri juga berusaha untuk menenagkan gadis itu. Kondisinya sangat rumit dan penuh tanda tanya.
Sebenarnya sebelum Martin sama Ocha pindah ke jakarta Ayah gadis tomboi itu sudah menikah dengan Ibu Adilta dan sudah dikaruniai anak berusia 2thn. Selama ini Martin sengaja menutupi itu semua dari anaknya sendiri karena ia tau pasti Ocha tidak akan menerima ibunya yang baru.
Kesibukan Martin juga bukan sepenuhnya berasal dari pekerjaannya, namun pembagian antara keluarga lamanya dengan keluarga barunya. Ocha sangat terpukul mendengar sebuah penjelasan itu, ia kemudian lari keluar dari ruangana dan tak ketinggalan pula Fahri juga ikut mengejar gadis itu.
"Fahri stop! Ocha kenapa?? Kok tadi dia nangis keluar dari ruang kepala sekolah?" Tanya Chika.
"Nanti gue jelasin ke kalian," balas Fahri sambil berpamitan untuk mengejar Ocha.
Meski sudah agak jauh Ocha pergi menggunakan motornya itu membuat Fahri tak menyerah begitu saja. Gadis itu sadar bahwa ada orang yang mengikutinya dari belakang. Alhasil Ocha mengendarainya dengan kebut-kebutan supaya jejaknya untuk menghilang tidak bisa di lihat oleh siapa pun.
Motor sport berwarna merah berhenti disebuah trotoar jalan, gadis itu duduk dan menangis. Fahri yang mengikuti pun memberanikan diri untuk mendekat.
Fahri merangkul gadis itu. "Gue pernah ngerasain hal seperti lo, jadi yang sabar ya."
"Tapi gak gini caranya! Ingin sekali gue nyusul nyokap sekarang juga," ucap Ocha.
"Jangan pernah melakukan hal bodoh Cha. Lo sendiri yang waktu itu nenangin gue, masa lo gak bisa ngelewatin ini semua," balas Fahri.
"Lo gampang ngomong kaya gitu! Gue itu gak nyangka bokap gue bohongin gue selama 2 tahun. Sakit, terlebih lagi dia lebih mementingkan Adilta tadi dari pada gue," kesal Ocha yang masih terus menangis.
"Mungkin bokap lo perlu waktu buat jelasin ini ke lo. Kalaupun bokap lo lebih sayang sama keluarga barunya, kan masih ada gue yang sayang sama lo Cha," jelas Fahri.
Gadis itu melirik dan tersenyum pahit. "Udah gue butuh sendiri untuk saat ini, gue mohon lo jangan ikutin gue. Kalau sampai lo ngikutin, gue bakalan benci selamanya sama lo." gertak Ocha.
Fahri memahami gadis itu ia berusaha mau menuruti kemauanya, meski dirinya sedikit ragu dan khawatir akan kondisinya saat ini.
"Tapi lo harus janji, jangan berbuat bodoh apalagi itu membahayakan diri sendiri. Ingat jaga diri lo Cha." tutur Fahri.
Gadis itu tak membalas omongan Fahri, ia mengendari motor dengan laju kencang. Yang dipikirannya saat ini kacau, ia akan menenagkan dirinya di sebuah Bar nanti.
Cewek tomboi dengan pakaian seragam putih abu-abunya mulai memasuki Bar dengan langkah gontai. Ocha mulai memesan sebuah minuman keras untuk diminumnya tak ketinggalan ia juga memasan rokok. Ntah mengapa pikiriannya tidak bisa dikontrol saat ini.
Disisi lain semua para teman-temannya dan juga Ayah gadis tomboi itu mencari keberadaan dia. Semua sudah menghubungi namun tidak ada jawaban, hari sudah mulai malam. Martin sangat khawatir dengan anaknya, ia sangat menyesal telah melukai hati putrinya.
Pukul sudah menunjukan 11.00 malam gadis yang tengah mabuk di Bar tadi sore masih setia disana, Ia sudah menghabiskan 2 botol minuman keras dan 1 bungkus rokok. Perkataannya sudah mulai ngelantur, matanya yang memerah dan rambutnya sangat berantakan.
"Adilta-Adilta lo pikir bisa ngerebut semuanya dari gue? Mungkin bokap gue berpihak sama lo. Tapi Fahri gak bakalan gue lepas begitu saja," cerocos Ocha.
Tiba-tiba seorang pria datang menemui Ocha dan duduk disamping gadis itu, menawarkan sebuah minuman namun gadis itu menolaknya.
"Lo ngapain disini? Mau nertawain gue?" ucap Ocha kepada Pria itu.
"Enggak, lo mau ikut gue gak? Kita senang-senang malam ini biar lo gak sedih," ajak pria itu.
Ocha tersenyum miring. "Lo mau bawa gue kemana Hah? Kalau kesurga gue mau."
Pria itu menggendong Ocha paksa keluar dari Bar itu membawanya ke mobil miliknya. Kondisi gadis itu sangat memprihatinkan.
Pria yang membawa Ocha pergi itu melirik gadis itu, pria itu juga sambil menelvon. "Gue udah dapetin dia. Saatnya susun rencana kita lakukan sekarang juga."
Mobil hitam itu berhenti disebuah gedung kosong, pria itu membawa gadis tomboi itu kedalam gedung. Pria itu menidurkan gadis itu sambil mengikat tangan dan juga kakinya.
Pria itu mengunci Ocha dari luar dan meninggalkannya begitu saja digedung tak berpenghuni itu.
Martin yang menunggu dirumah semakin khawatir dan perasaannya mulai tidak enak. Pikirannya sudah negatif tentang anaknya. Ia meminta kepada teman-teman untuk membantu mencari putrinya. Tak ketinggalan pula Martin juga meminta tolong kepada Fahri dan kawan-kawannya untuk membantu juga.
Disisi lain Fahri juga mencari Ocha menggunakan Motor milik teman kosnya, ia sudah mengelilingi kota namun hasilnya nihil. Banyak cowok itu bertanya kepada orang namun tidak ada satu orang pun yang tau keberadaan Ocha.
Cowok itu menepi sebentar untuk berfikir, sesaat kemudian ia mendapatkan telvon dari nomer tak dikenal.
"Halo? Dengan siapa ya?"
Sang penelvon tertawa, suara tawanya terdengar seperti cowok. "Fahri-Fahri bodohnya lo sampai lalai menjaga cewek yang lo sayangi itu."
"Maksud lo apa Hah? Lo siapa?"
"Kalau lo mau Ocha selamat besok temuin dia digedung kosong yang ada dijalan Gagak. Pastiin lo kesana sendirian, kalau lo bawa orang/polisi Ocha akan tidak selamat."
Sambungan telvon terputus Fahri mengenggam erat ponselnya. "Bangsat!!" teriak Fahri sambil menendang ban motornya.
TBC
Ada yang tau enggak Ocha dibawa sama siapa??
Meilia❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy Girl ( END )
Novela Juvenil🛇FOLLOW SEBELUM DIBACA🛇 Ditulis juga di Novelme dan KBM!!! #1 cewektomboi (06/05/20) #1 tomboi (01/07/21) #3 drama (19/09/20) #3 tomboygirl (14/12/20) Gabriella Ocha Fauziah cewek berumur 16 tahun ini kini menjadi sosok cewek yang tomboi ya...