Dua Puluh Dua

1.4K 94 4
                                    

Happy Reading 😊

"Kalian semua siapa?" ucap Ocha sambil mengangkat sebelah alisnya.

Semua sontak kaget mendengar perkataan yang keluar dari mulut Ocha. Yang dipikiran mereka, Ocha mengalami amnesia.

"Masa lo lupa si sama kita. Ini gue Hasan yang ganteng, imut, lucu, meng--"

Husein mecubit lengan kembarannya. "Kita semua temen lo Cha. Masa lupa."

Fahri sangatlah shock, ia mengacak rambutnya kasar. Ia semakin merasa bersalah membuat gadis itu semakin parah kondisinya. Ocha melirik Fahri yang tampak kacau. Tasya dan Cika ia menangis melihat kondisi temanya saat ini, mereka tak akan mengira akan terjadi seperti ini.

"Lalu mengapa aku di sini? Kemana Ayah dan Ibuku?" tanya Ocha.

"Cha, lo beneran lupa sama kita?" tanya Rafa sambil menautkan alisnya.

"Lo lagi gak bohong kan Cha?" tanya Anggita serius.

Ocha terdiam dan memandang semua temannya dengan wajah datar, orang-orang yang ada didalam merasa kebingungan.

Ocha bangun, dan duduk sambil menunduk. Fahri masih terdiam dan tak mau angkat bicara ia masih tak terima dengan kenyataan ini, ekspresinya semakin sedih.

"Hmm... kalau gue ngeprank, kalian gak marah kan?" ucap Ocha sambil menggigit bibir bawahnya.

"Jadi tadi lo prank kita??" tanya Tasya, lalu diangguki Ocha.

Fahri menghela nafasnya lega. "Lucu banget dramanya, jadi gemes pingin nyubit ginjalnya."

Kemudian tawa mereka semua pecah kecuali Rafa ia hanya terdiam.

"Gue pamit ya, Ocha gue minta maaf kar--" ucap Rafa terpotong.

Fahri mendorong tubuh Rafa kasar. "Udah sana pulang gak usah ceramah!"

"Jangan kasar dong, kasihan kak Rafa diperlakukan kaya gitu. Belum puas lo bikin dia babak belur?" protes Anggita marah.

"Fahri jangan gitu dong, kak Rafa tunggu! Lo gak salah kok. Jangan minta maaf lagi ya, hati-hati dijalan," ucap Ocha.

"Cepat sembuh ya Cha," balas Rafa kemudian pergi.

"Harusnya lo gak usah ngomong gitu, tuh anak nanti malah gak tau diri. Udah tadi ngomongnya sok manis banget lagi. Najis gue!" ketus Fahri.

Hasan menoyor sahabatnya itu. "Cie cemburu! Makannya jadian dong."

"Kalau sayang bilang dong, kasih kepastian nanti kecantol cowok lain tau rasa deh," sambung Husein.

"Iya sayang, tapi mau gimana lagi. Dia nya cuma pengen temenan, gak lebih," kata Fahri.

"Tuh Cha dengerin, itu kode buat lo. Peka dongg," seru Chika.

"Apaan sih lo semua dia cuma bercanda kali," balas Ocha.

Andai lo tau itu tulus dari hati gue cha~batin Fahri

"Cha kita semua pamit pulang dulu yaa. Besok janji pasti kesini lagi," seru Tasya mewakili teman-temannya.

Ocha tersenyum. "Tapi lain kali lo semua jangan bolos ya."

"Siap komandan!" ucap Hasan sambil hormat.

"Yaudah hati-hati."

Husein menarik tangan Fahri. "Ayo!"

Fahri melepaskannya paksa. Melirik temannya dengan sinis. "Gue nanti pulangnya, kalian duluan aja Kasihan Ocha sendirian."

"Ngeles aja lo!" cibir Chika

Tomboy Girl ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang