Selamat malam minggu :)
Happy Reading ☺
"Ayo dok jawab! Anak saya baik-baik saja kan??" tanya Martin sekali lagi.
"Anak anda saat ini keadaanya kritis, Apakah ada pihak keluarga yang golongan darahnya AB? Mohon segera donorkan darahnya karena pasien banyak mengeluarkan darah," tutur dokter.
"Darah yang sama dengan anak saya hanya ibunya dok, namun istri saya sudah meninggal," balas Martin.
"Sa-saya saja dok yang mendonorkan, kebetulan darah saya AB," ucap Fahri mendekati dokter.
"Baiklah silakan masuk keruangan nanti kamu akan dicek lebih dahulu," kata sang dokter.
Setelah donor darah selesai, Fahri meminta izin kepada Martin agar dirinya bisa masuk kedalam ruangan Ocha dirawat.
"Fahri sebaiknya kamu pulang, besok sekolah bukan? Jaga kondisi kamu dulu, besok kamu bisa menjenguk anak om," tutur Martin lembut.
"Iya Om, saya pamit pulang. Kalau ada apa-apa tolong kabarin aku," pinta Fahri sambil menyium punggung tangan Martin.
***
Keesokan harinya Fahri bergegas ke Rumah sakit ia sengaja tidak masuk sekolah karena ingin menjenguk gadis tomboi itu. Fahri ingin menebus kesalahannya dengan cara merawat Ocha sampai sembuh.
"Loh om Martin gak kerja?" tanya Fahri kepada Martin yang sedang duduk diluar ruangan dimana Ocha dirawat.
Martin menengok. "Kamu kok kesini? Gak sekolah?"
"Om Fahri mohon om jangan usir lagi. Aku ingin tau keadaan Ocha saat ini," pinta Fahri dengan wajah memelas.
Martin mengangguk, dan mempersilakan Fahri masuk. Dengan langkah gontai dan padangannya yang sendu Fahri menghampiri Ocha yang sedang terbaring dengan penuh luka ditubuhnya.
Gadis itu masih tak sadarkan diri, Fahri memegang tangan Ocha. Air matanya lolos begitu saja.
Fahri mencium tangan Ocha. "Cha bangun dong, gue kangen baku hantam sama lo."
Cowok itu tersenyum sambil mengelus rambut Ocha dengan lembut. "Nanti kalau lo sadar, gue janji bakalan beliin bakso kesukaan lo."
"Gue tau lo cewek paling kuat, lo bisa melalui ini semua. Gue mohon lo sadar ya, dan kita baikan lagi," ucap Fahri sambil mencium tangan Ocha dan keluar dari ruangan.
"Gimana Ocha sadar enggak?" tanya Martin.
Fahri menggelengkan kepalanya lemah, ia duduk dan kepalanya menunduk menahan tetesan air matanya.
Martin menepuk pundak Fahri. "Saya minta tolong jagain anak saya, soalnya ada meeting dadakan yang sangat penting bisa kan?"
"Iya om, pasti aku jagain," balas Fahri kemudian pergilah Martin ke kantornya.
Fahri kemudian masuk kedalam ruangan, menjaga Ocha yang masih belum sadarkan diri.
"Cepet sadar ya Cha, gue kangen sama berisik lo," kata Fahri sambil menatap wajah Ocha
Fahri menunggu kesadaran gadis itu, sampai-sampai ia tertidur. Tiba-tiba selang beberapa menit para teman-teman Ocha datang menjenguknya.
Mereka semua masih berpakaian seragam sekolah dan masuk keruangan tanpa ijin, menemui Fahri didalam yang masih tertidur pulas sambil memegang tangan Ocha.
"Gila sih Fahri cari kesempatan aja nih bocah," cibir Hasan.
"Ssstt, jangan kenceng bego ngomongnya!" ucap Chika pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy Girl ( END )
Teen Fiction🛇FOLLOW SEBELUM DIBACA🛇 Ditulis juga di Novelme dan KBM!!! #1 cewektomboi (06/05/20) #1 tomboi (01/07/21) #3 drama (19/09/20) #3 tomboygirl (14/12/20) Gabriella Ocha Fauziah cewek berumur 16 tahun ini kini menjadi sosok cewek yang tomboi ya...