Happy Reading 😊
Hari Rabu adalah hari yang mendebarkan bagi Rafa, Adilta, Hans dan Anggita. Karena pada siang ini mereka akan melakukan sidang perkara.
Rafa yang sebagai dalang dari semua kejadian itu, ia sudah ditetapkan sebagai terdakwah. Semuanya turut hadir untuk menyaksikan sidang tersebut.
Hakim ketua mulai membuka sidang, terdakwa dipersilakan masuk kedalam ruangan. Rafa masuk bersama penasihat hukumnya, berserta para petugas.
Rafa dipersilakan duduk di kursi pemeriksaan, cowok itu berjalan menunduk dengan wajah memelas. Seolah sedang mengharap belas kasihan kepada Hakim ketua dan penuntut umum.
"Idih najis! Pake masang muka melas, gak ada yang kasihan sama lo," cibir pelan Hasan jijik melihat Rafa.
"Dasar penjahat kelamin!" gumam Fahri dengan tatapan benci.
Sidang pun dimulai, suasana dirungan menjadi hening. Semua mengikuti dengan fokus pada jalanya persidangan.
Hakim ketua menanyakan beberapa pertanyaan mendasar kepada Rafa seperti identitas dan kesehatan.Kemudian sang jaksa membacakan surat dakwaan yang dibuat oleh penuntut yang berisi perumusan tindak pidana berdasarkan kesimpulan hasil penyelidikan.
Hakim ketua muali bertanya kepada Rafa dan penasihat hukumnya atau pengacaranya. "Apakah terdakwa akan mengajukan pembelaan terhadap dakwaan penuntut umum?"
Kemudian pengacara Rafa mengajukan pembelaan kepada jaksa, ia mengatakan bahwa Rafa hilaf melakukan kejadian itu dan Rafa juga menyesal atas perbuatnya.
Pengacara Rafa meminta agar hukumannya bisa diselesaikan dengan jalur kekeluargaan."Kekeluargaan gundulmu, perilaku kaya dajjal tidak bisa untuk dimaafkan!" teriak Chika berani.
"Hilaf?? Ibis mana yang mau merasuki Rafa? Pembelaan yang sangat bodoh!" teriak Hasan tak mau kalah.
"Rafa dan kawan-kawan harus dihukum seberat-beratnya!" timpal Husein.
Ruang sidang yang tadinya hening seketika menjadi ramai dengan suara hadirin yang kesal atas pembelaaan yang diajukan oleh pengacara Rafa.
Melihat situasi yang kacau, Hakim mengetuk palu berkali-kali berusaha mendinginkan suasana."Semua harap tenang!" ucap Hakim ketua dan para hadirin langsung diam saat sang Hakim memberikan himbauan.
Pembelaan dari pengacara Rafa juga tidak langsung diterima begitu saja, sang Hakim Ketua juga menanyakan kepada penuntut umum mengenai pembelaan tersebut. Oh iya yang menuntut kasus ini di pengadilan adalah keluarga Fahri dan Ocha meski agak berat untuk Ayah Fahri karena Rafa anak tirinya akan di penjara nanti. Begitupula dengan Ayah Ocha ia juga tak terima atas tingkah Adilta yang sudah menyakiti Adik tirinya sendiri.
"Bagaimana, apa tanggapan dari pihak penuntut?" tanya Hakim Ketua.
"Kami dari pihak keluarga sangat tidak mau kasus ini dibawa ke jalur kekeluargaan, tindakan mereka sudah tidak bisa kami maafkan," tutur Ibu Fahri tegas.
"Dan saya mohon hukum mereka seberat-beratnya pak, mereka pantas mendapatkan hukuman yang setimpal," ucap Fahri yang terduduk di kursi roda.
Setelah semua memberikan tanggapan, para majelis hukum meninggalkan ruang sidang untuk membahas keputusan pembelaan diruang hakim. Sedangkan yang lainya mereka masih tetap didalam ruangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/174664802-288-k371381.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy Girl ( END )
Jugendliteratur🛇FOLLOW SEBELUM DIBACA🛇 Ditulis juga di Novelme dan KBM!!! #1 cewektomboi (06/05/20) #1 tomboi (01/07/21) #3 drama (19/09/20) #3 tomboygirl (14/12/20) Gabriella Ocha Fauziah cewek berumur 16 tahun ini kini menjadi sosok cewek yang tomboi ya...