Sebelas

2.3K 119 6
                                    

Happy Reading 😊

Setelah kejadian tengelamnya Ocha yang mengakibatkan tidak sadarkan diri, Mereka berdua gagal mengikuti ajang Olimpiade Matematika dikarenakan Ocha dirawat selama 3 hari di Rumah Sakit.

Para guru juga ikut kecewa dengan berita buruk ini, tapi mau bagaimana lagi ini sudah terjadi. Teman-teman Ocha juga selalu menyemangatinya. Seperti saat ini mereka sedang berkumpul dirumah Ocha tepatnya didalam kamar sang pemilik gadis tomboi itu.

"Cha lo kalau belum mendingan gak usah berangkat deh besok," tutur Tasya.

"Iya cha rebahan aja, kan enak," celetuk Anggita.

Chika menoyor Anggita. "Enak-enak, makanan kali ah."

"Sebenernya gue malu sama temen-temen yang lain dan guru-guru disekolah gara-gara gue sekolah gak ada yang mewakili untuk ikut ajang olimpiade itu," kata Ocha kecewa.

Tasya merangkul Ocha. "Yaudah si itu bukan salah lo sepenuhnya."

"Iya Cha kejadian itu kan lo sendiri juga gak mau pastinya," timpal Chika.

"Semangat Bosqu!" kekeh Anggita.

Mereka memeluk Ocha memberikan pelukan arti sahabat, untuk saling mensuport.

Drtdrt drtdrt

Anggita melepaskan pelukannya terlebih dulu. "Hp gue, hp gue mana pasti jungkook telpon nih."

"Hp gue yang getar, Fahri telpon?." ucap Ocha sambil menunjukan ponselnya kepada ketiga temannya.

"Angkat dong Cha, kangen tuh bocah." goda Chika.

Tasya tersenyum jahil. "Udah angkat barang kali diajakin nikah."

"Pada ngaco lo," balas Ocha sambil mengangkat telvon.

"Apa?"

"Lama banget sih lo angkat telvonnya!" Katanya sedikit kesal

"Udah buruan mau ngomong apa."

"Jutek amat nih anak kay--"

"Lo kalau nggak ngomong-ngomong gue matiin nih."

"Lah gue dari tadi ngomong, lo pikir gue dari tadi nangis hah?"

Ocha kesal akhirnya ia mematikan telvonnya dan membuang ponselnya dikasur. Ketiga temannya heran mengapa Ocha kesal sebenarnya apa yang mereka bicarakan tadi.

"Lo kenapa kok mukanya ditekuk?" tanya Chika.

"Gak papa, Fahri nyebelin banget basa-basi segala."

"Yaelah gitu aja kesel, emang lo maunya gimana?" tanya Tasya.

"To the poin lah."

"Pada ngomongin apa sih? Poin poin emang lagi main game apa?" tanya Anggita polos.

Tasya, Anggita, dan Ocha menepuk dahi bersamaan.

***

Gadis itu ia tengah duduk dihalaman depan rumahnya, sambil melamun dan mengingat kenangannya dahulu.

"Ayah enggak kerja ya? Asik bisa main sama ayah." tutur bocah kecil berumur 5thn

"Ocha anak Ayah, sampai kapan pun ayah akan meluangkan waktu untuk kamu," balasnya lembut dengan pelukan hangat.

Anak itu berlari mengelilingi taman rumahnya, sedangkan sang ayah ia mengejar lalu menangkapnya.

Ocha tersenyum tipis. "Kapan ayah ada waktu lagi ya buat gue?" gumam Ocha.

Tomboy Girl ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang