6. Dinner Invitation

6.3K 780 41
                                    

Ting tong ting tong

Gue yang lagi nonton drama Her Private Life terganggu dengan suara bel yang berbunyi. Mau gak mau, gue harus buka pintunya. Karena mba gue, mungkin lagi dibelakang lagi nyuci, nyetrika, dan segala macam. Sedangkan Pak Danu? Pak Danu nganterin mama ke butiknya. Walaupun ini hari Sabtu, mama tetep ke butiknya karena ada klien yang minta tolong ke mama untuk dibikinin pakaian untuk Met Gala 2019. Sedangkan papa? Papa juga ke kantornya sama supir pribadi papa, Pak Leo. Jadi ya gue hanya berdua dirumah sama mba gue.

Sambil berjalan ke arah pintu dengan kaki yang berat, gue merapikan diri dahulu sebelum membuka pintu.

Ceklek.

"Halo!" Kata seorang pria dan anak perempuan secara bersamaan sambil tersenyum ke arah gue.

Kalau dilihat-lihat, yang laki-laki ini umurnya hampir mirip dengan gue. Mungkin seumur atau bedanya hanya setahun. Sedangkan anak kecilnya? Sekitar umur 13 tahun.

"Hai!" Kata gue menyapa mereka balik.

"Kenalin dulu, nama saya Jeno." Sambil menjulurkan tangannya dan gue ambil saat itu.

"Halo, saya Siena."

"Halo, kak! Nama aku Akane!" Kali ini anak kecil perempuan disebelah pria yang bernama Jeno ini yang mengenalkan dirinya. Dia menjulurkan tangannya dan langsung gue jabat.

"Oh iya, kita mau ngasih tau kalau kita tetangga baru di sebelah rumah kamu." Ucap Jeno sedikit malu-malu.

Oh ternyata ini tetangga baru gue. Yang semalem pindahan jam 12 malam. Gila gak kurang malam apa ya?

"Oh iya, saya tau haha. Masuk dulu, masuk dulu." Sebenernya gue cuma formalitas nanyain gitu, eh tapi mereka beneran masuk ke rumah gue dong. Ya yaudah deh kan udah gue tawarin mereka untuk masuk kan ya, jadi gue jalan ke ruang tamu dan suruh mereka untuk duduk sebelum gue menanyakan ke mereka apa yang mereka ingin minum.

"Mau minum apa?" Tanya gue begitu mereka udah duduk di sofa. Akane disatu sisi melihat-lihat sekeliling rumah gue mungkin tertarik dengan desain rumah gue karena rumah di Seoul tapi desainnya kayak rumah-rumah di Amerika. Tapi kan rumah mereka juga tipe American style, mungkin lagi melihat-melihat mana lagi orang di rumah ini? Kenapa hanya ada gue sendiri?

Tipe rumah gue emang bukan tipe rumah Asian. Lebih ke American style- begitupun dengan rumah-rumah yang ada di komplek perumahan gue. Kita memilih untuk pindah ke perumahan ini karena gue suka sama suasananya, gue pernah tinggal di Connecticut dari kecil sama mama dan papa, nah papa ini suka banget sama tipe-tipe rumah American style.

"Apa aja terserah." Kata Jeno, masih dengan senyumnya yang malu-malu.

Akhirnya gue ke dapur dan mengambilkan minuman yang ada di kulkas aja, jus apel. Lagi panas gini juga enaknya kan minum yang seger-seger.

Setelah menaruh tiga gelas kosong dan satu karton jus apel di meja tamu, gue duduk di sofa yang berhadapan dengan sofa yang di duduki Jeno dan Akane saat ini.

"Baru pindah tadi malem ya?" Gue membuka percakapan dengan kakak beradik ini.

"Iya, malem banget pindahannya sekitar jam 12 malem. Takut ngeganggu sebenernya tapi gimana lagi hehe." Jawab Jeno.

"Emang tadinya tinggal dimana?"

"Saya dari Busan."

"Oooh, lumayan ya sekitar 4 jam dari Busan ke Seoul."

"Iya, tadinya tuh mau pergi jam 4 soe, tapi truknya ada hambatan gitu jadi delay."

"Eh btw, umurnya berapa? Kalau seumuran jangan panggil saya dong, kaku hahaha."

Adoring Doyoung | Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang