Juno hanya tertawa menanggapi pertanyaan-pertanyaan mahasiswinya itu, ada beberapa yang ia jawab dan beberapa lagi hanya ia tanggapi dengan senyuman dan tawa tampan. Duh orang tampan memang beda ya, mau bagaimana pun tetap tampan.
"Udah cukup ya perkenalannya, kita bisa semakin kenal ke depannya nanti. Sekarang kita mulai kuliahnya," ucap Juno dan mereka pun mulai belajar, selama pembelajaran para mahasiswi sangat aktif bertanya dan memberi pendapat. Hal seperti ini tampak menjadi fenomena besar di kelas Chacha karena sebelumnya keadaan kelas mereka tak pernah seperti itu apalagi dengan Adrian, sama sekali tak ada momen seperti ini, yang ada hanyalah kelas yang hening bagaikan sesi meditasi. Bagaimana dengan Clara? Apakah ia juga ikut aktif? Oh tentu saja tidak, ia berusaha menjaga citranya agar tetap tampak anggun di depan Juno dan juga Doni, eh? Juno dan Doni? Clara sebenarnya mau yang mana sih? Jangan lupakan prinsip Chacha, bisa banyak kenapa harus satu? Juno begitu mempesona dengan wajah tampan dan juga sikapnya yang begitu asik dan menyenangkan. Tapi Clara juga tak bisa melupakan Doni dengan segala pesona 360 derajatnya apalagi Clara sudah menyukai pria itu sejak lama. Ya ampun Clara tak bisa memilih di antara keduanya, eh tapi bagaimana dengan Adrian? Adrian kan sudah sah menjadi suami Clara yang berarti Clara adalah miliknya. Yang itu Clara sama sekali tak peduli, ia bahkan sudah membulatkan tekad untuk selalu bertingkah dengan harapan Adrian akan kesal dan jengah sampai akhirnya menceraikan dirinya. Ya ampun Clara, bisa-bisanya ia berpikiran seperti itu, apakah hal itu akan terjadi? Entahlah.
***
"Baiklah sekian kelas untuk hari ini, ada yang mau bertanya?" tanya Juno begitu jamnya untuk mengajar habis.
"Ada Kak, tapi kalo ditanya diluar kelas bisa nggak? Soalnya ada yang pengen banget aku tanyain dari tadi tapi tiba-tiba lupa gitu liat wajah ganteng Kakak." Ya ampun perempuan di kelas Clara memang ajaib dan sungguh berani, lagi-lagi Juno hanya tertawa menanggapi pertanyaan tersebut."Boleh banget kok, kontak saya udah ada di kalian kan, feel free to text me kalo kalian mau tanya sesuatu."
"Siap Kak," ucap para mahasiswi sedangkan para mahasiswa hanya tertawa melihat teman-teman mereka itu."Baiklah kalau begitu saya permisi ya," ucap Juno kemudian keluar kelas.
"Ra," Clara menoleh ketika Doni memanggilnya.
"Jangan lupa, udah punya suami,"bisik Dara yang ada di sampingnya, Clara menoleh ke arah Dara dan di samping perempuan itu sudah berjejer Lucya, Sera dan Bona, mereka menatap Clara dengan ekspresi usil kemudian mengedipkan mata membuat Clara membulatkan mata kaget dengan tingkah teman-temannya itu.
"Ya udah ya kita duluan ke kantin, Kak Juno pasti di kantin, kita pengen liat," ucap Dara kemudian berdiri dan diikuti yang lain.
"Jangan lupa Ra," ucap Lucya kemudian kembali mengedipkan mata membuat Clara semakin bingung, ini teman-temannya kenapa sih?
"Mereka kenapa?" tanya Doni begitu orang-orang sudah pergi, tinggal dirinya dan Clara yang ada di kelas dan Clara menggeleng dengan ekspresi bingung yang tampak imut dan menggemaskan di mata Doni.
"Kamu tadi kok biasa aja tadi sama Kak Juno? Nggak kayak yang lain excited gitu." Entah Clara yang terlalu geer atau bagaimana tapi seperti ada sesuatu dibalik pertanyaan Doni.
"Eum ... nggak papa sih, mungkin aku keasikan ngakak liat temen-temen pada antusias gitu jadi ya, nggak kepikiran buat ikut kayak gitu juga," ucap Clara, padahal alasan terbesarnya ya jaga image di depan Doni dan Juno.
"Gitu ya, kamu lucu, ya udah ayo," ucap Doni, ia mengacak sekilas rambut Clara kemudian berdiri sehingga Clara pun secara otomatis berdiri dan mereka keluar dari ruangan tersebut.
"Mau ke kantin lagi?" tanya Doni karena pagi mereka sudah ke kantin.
"Ke kantin aja deh, gabung sama mereka," ucap Clara yang mengacu pada Clara dan kawan-kawan.
"Ya udah ayo," ucap Doni dan mereka pun ke kantin, Clara cukup heran dengan sikap Doni yang tiba-tiba seperti ini. Sebelumnya mereka memang terkadang berkomunikasi, tapi tidak seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Akhir-akhir ini Doni tampak sering berbicara dan seolah mendekatkan diri pada Clara. Apa jangan-jangan ... Clara langsung menggelengkan kepalanya, ia tak mau geer dan tampak berharap, nanti sakit hati sendiri.
"Kenapa?" tanya Doni menyadari Clara yang menggelengkan kepala.
"Nggak papa kok," ucap Clara lengkap dengan senyumannya sehingga Doni ikut tersenyum, ya ampun senyuman Doni lagi-lagi membuat Clara lupa diri.
***
Berpindah dari Doni, Clara dan teman-temannya, kini Juno sedang beristirahat di ruang dosen.
"Bagaimana mengajarnya di kelas tadi Pak Juno?" tanya Adrian, sebenarnya Juno sudah mengatakan bahwa Adrian biasa memanggilnya dengan panggilan nama saja, tapi Adrian bilang harus profesional di tempat kerja sehingga ia tetap memanggil Juno dengan panggilan seperti itu.
"Semua berjalan dengan baik Pak, mereka juga sangat aktif sehingga kelas berjalan dengan dua arah yang begitu baik," ucap Juno.
"Bagaimana dengan mahasiswi bernama Clara Pak? Apakah dia mengikuti kelas dengan baik? Dia salah satu mahasiswa yang terkadang harus saya beri perhatian lebih karena terkadang tidak serius mengikuti kelas." Dasar Adrian, ia sengaja mengatakan hal tersebut agar Juno risih dengan Clara.
"Maaf La tapi kamu harus ingat kalo kamu itu udah nikah, kalo kamu kayak gini terus berarti aku memang harus buat pengumuman besar tentang pernikahan kita," batin Adrian, jadi pagi tadi Adrian melihat Clara dengan Juno tampak begitu akrab di kantin dan Adrian sangat tidak senang dengan hal itu. Rasa tidak senang Adrian bahkan semakin memuncak ketika Doni datang bergabung bersama mereka.
"Ya ampun Clara, kamu banyak tingkah banget sih? Kalo kamu kayak gini namanya minta dihukum tau nggak," batin Adrian ketika melihat Clara yang tampak begitu senang bersama kedua pria itu. Adrian berusaha mati-matian untuk tak menemui mereka tadi lagi.
"Aman kok Pak, dia mengikuti kelas dengan baik," ucap Juno.
"Kalau ada apa-apa jangan segan-segan untuk menyampaikan pada saya ya Pak."
"Pasti Pak," ucap Juno, jangan lupakan senyumannya yang begitu ramah tersebut.
"Awas aja ya La kalo kamu banyak tingkah," batin Adrian, rasanya Adrian harus memberi perhatian ekstra pada sang istri karena tingkah istrinya itu selalu saja membuat Adrian serasa kebakaran jenggot. Clara paling nggak bisa liat yang tampan, auto jadi cegil dia, padahal suami sendiri juga ganteng. Kalo ditanya soal itu Clara auto jawab, 'Ganteng sih, tapi nyebelin, cerewet, jadi gantengnya ketutup. Kalian nggak tau aja gimana capeknya jalani hari sama Bapak Dosen yang terhormat itu, tiap hari rasanya naik darah.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen Menyebalkan Itu Suamiku {Husband} || Monsta X Yoo Kihyun
Fanfiction"Bunda, apa Bunda tak memikirkan perbedaan umur kami? Delapan tahun Bun, delapan tahun. Perbedaan umur kami sangat jauh, delapan tahun." Bagaimana kehidupan seorang Clara Yeshara yang menikah dengan Yehezkiel Adrian yang merupakan dosennya sendiri...