22. Rumit

3.1K 141 16
                                    

Setelah selesai makan mereka pun sama-sama merapikan tempat tersebut kemudian kembali ke dalam rumah. Clara langsung mandi sedangkan Adrian diam-diam membersihkan peralatan makan mereka tadi. Adrian memang paling tak bisa melihat yang kotor-kotor, ia tadi langsung memaksakan Clara agar segera mandi sehingga ia bisa bersih-bersih karena perempuan itu akan kesal jika tahu Adrian yang mencuci piring, ia merasa seolah tak ada gunanya. Ya ... walaupun suka menentang tapi Clara tetap saja melakukan kewajibannya.

"Sini La," ucap Adrian ketika Clara baru selesai mandi. Clara yang tadinya senang auto kesal mendengar panggilan Adrian. Ia sangat kesal dipanggil dengan panggilan Lala, kenapa pria itu harus membuat Clara kesal sih? Adrian yang duduk di sofa kamar tertawa melihat ekspresi kesal Clara, perempuan itu sangat menggemaskan, saking menggemaskannya Adrian ingin menerkam perempuan itu, eh? Adrian berdiri kemudian mendekat pada Clara.

"Itu panggilan sayang buat kamu Love, cuman abang yang bisa manggil kamu kayak gitu," ucap Adrian, pria itu hendak menangkup wajah Clara namun sang istri langsung menjauh.
"Aku baru cuci muka dan mau make skincare sedangkan tangan abang kotor, jangan sentuh-sentuh," ucap Clara, lagi-lagi Adrian hanya tertawa mendengar perempuan itu, ia sangatlah menggemaskan.

"Ya udah tunggu bentar," ucap Adrian kemudian ke kamar mandi, Clara yang bingung pun hanya menggendikkan bahu kemudian menunggu Adrian. Tak butuh waktu lama pria itu kembali dari kamar mandi.

"Tangan abang udah bersih, jadi bisa kan megang muka kamu." Clara rasanya ingin tertawa mendengar perkataan Adrian, pria itu ada-ada saja.

"Tunggu dulu, aku belum jadi tadi pake skincare."

"Abang yang makein, ayo sini," ucap Adrian, ia mengambil skincare yang biasa dipakai Clara kemudian mengajak perempuan itu duduk di karpet dekat sofa. Clara yang bingung dengan tingkah Adrian pun hanya bisa menurut. Kini mereka duduk bersila dengan posisi saling berhadapan, Adrian pun dengan lancar mengaplikasikan berbagi skincare ke wajah Clara. Walaupun tampak cuek dan menyebalkan ternyata Adrian selalu memperhatikan tiap hal yang Clara lakukan di rumah sampai-sampai ia hapal dengan semua produk kosmetik perempuan itu.

"Istri aku gemesin banget deh,"ucap Adrian setelah selesai dengan urusan skincare kemudian mengunyel-unyel wajah Clara kemudian mengecup kening dan bibir perempuan itu.

"Maafin abang ya Ra, maafin abang udah sering buat mau kamu kesal bahkan sampe nangis." Clara tersenyum kemudian menangkup wajah Adrian. Entahlah, tapi dengan semua sifat Adrian yang seperti seperti sekarang ini, Clara seolah lupa dengan kenyataan bahwa dirinya sangat kesal dengan pria yang berstatus sebagai suaminya itu.

"Iya Bang, aku juga minta maaf, ke depannya semoga kita berdua bisa lebih baik lagi ya."

"Istri aku ini memang yang terbaik," ucap Adrian kemudian memeluk Clara. Selesai satu perkara, semoga dengan kejadian ini hubungan mereka jadi lebih baik dan Clara pun bisa secara perlahan melupakan pria-pria yang di luar sana, semoga ia biasa sadar dengan statusnya yang sudah menjadi istri seorang Yehezkiel Adrian.

***
Sejak momen berdamai minggu lalu, satu minggu ini hubungan Clara dan sang suami tercinta tampak adem-ayem dan sedikit lumayan mirip dengan hubungan suami istri yang sebenarnya. Adrian sangat lembut pada Clara dan  tak pernah mengomel pada perempuan itu, yang ada hanyalah kata-kata serta perlakuan manis yang membuat hari-hari Clara tampak cerah. Tak kalah dari Adrian, Clara juga memperlakukan Adrian dengan begitu baik dan sopan, ia tampak sangat menghargai dan menghormati suaminya itu. Clara bahkan mulai menjaga jarak dengan Doni dan juga Juno, ia tak ingin Adrian salah paham. Namun bukan hidup namanya jika tak ada sesuatu yang mengganggu, sama seperti hari ini, tepat setelah kelas yang diajar Juno selesai, Clara mendapat pesan dari pria itu bahwa ia ingin mereka bertemu.

[Kakak tunggu di mobil.] Satu pesan terakhir Juno membuat Clara semakin bingung, pria itu bahkan sempat melihat Clara dengan tatapan yang singkat namun intens sebelum keluar dari kelas, apalagi sih? Kenapa harus se-ribet ini?

"Mau makan siang bareng?" Ya ampun apa lagi ini? Belum selesai urusan dengan Juno malah datang Doni. Teman-teman Clara hanya bisa saling memandang satu sama lain, mereka juga tak tahu harus bagaimana.

"Duh makasih banget loh Don ajakannya, tapi mama tiba-tiba ngirim pesan biar aku balik, maaf banget ya," ucap Clara dengan ekspresi yang begitu meyakinkan, Clara merasa begitu bersalah melihat ekspresi kecewa Doni, tapi kalau ia terlebih dahulu makan siang, bisa-bisa Juno datang menemuinya mereka di kantin, dan ... sudah bisa Clara bayangkan betapa kacaunya keadaan kalau sampai hal tersebut terjadi.

"Kamu bukannya sama dosen muda itu 'kan?" Eh sejak kapan Doni jadi cenayang?

"Ha? Ahaha nggak kok, ngapain coba, nggak kerjaan banget," ucap Clara kemudian tertawa akward untuk menutupi rasa gugupnya, Clara memang sulit untuk berbohong, jadi perempuan itu memerlukan usaha lebih agar kebohongannya terdengar seperti kebenaran sehingga Doni pun hanya bisa mengangguk dengan ekspresi kecewa.

"Maaf ya Don," batin Clara, ia sebenarnya sangat menyukai Doni, tapi ya mau bagaimana, Adrian sudah lebih dahulu.

"Kita makan bareng aja yok Don," ajak Dara, siapa tau pria itu mau dan rasa kecewanya bisa sedikit terobati.

"Ikut," ucap Daniel yang datang bersama Hendra.

"Kalo gitu ayo," ucap Dara, kemudian Lucya, Sera, Bona, Dara, Hendra, Daniel dan juga Doni pun pergi ke kantin sedangkan Clara izin duluan pulang dengan alasan sang ibu meminta dirinya pulang.

"Hhh ..." Clara menghela napas begitu tiba di parkiran.

[Aku tunggu di minimarket depan aja Kak.] Setelah mengirimkan pesan tersebut pada Juno, Clara pun langsung menuju minimarket yang ia maksud. Untung Clara terpikir akan hal tersebut, kalau tidak, bisa saja ada orang yang melihat dan menimbulkan gosip yang tak menyenangkan.

Clara duduk di kursi begitu tiba di depan minimarket dan tak lama kemudian Juno pun datang sehingga Clara langsung naik ke mobil pria tersebut.

"Kamu udah makan siang?" tanya Juno.

"Udah Kak."

"Kalo gitu temenin kakak makan ya."

Ting

[Kamu dimana? Abang mau balik, kamu mau balik nggak?] Duh! Entah apa yang harus Clara lakukan sekarang, kenapa double attack sih? Clara jadi pusing sendiri.

[Ini udah on the way pulang Bang, aku kan nggak tau kalo Abang mau pulang.]

[Ya udah deh tunggu abang pulang ya.]

[Kayaknya aku ke minimarket bentar Bang jadi mungkin Abang bakal duluan nyampe.]

[Ya udah nggak papa, hati-hati ya.]

[Siap Bos.] Mampus! Clara harus cepat-cepat pulang, ia terlalu malas memunculkan perkara baru di rumah tangganya.

"Ra? Clara?"

Dosen Menyebalkan Itu Suamiku {Husband} || Monsta X Yoo KihyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang