"Eh iya Kak? Kenapa tadi?" Clara tampak gelagapan saat Juno memanggilnya.
"Mau kan temenin kakak makanan siang?" Haduh, kenapa harus seperti ini sih? Clara paling tak enakan dan segan menolak, tapi kalau ia menemani Juno, ia bisa terlambat tiba di rumah.
"Maaf banget ya Kak, tapi aku buru-buru pulang nih, mama tadi nelepon." Entah sudah berapa banyak dosa yang diperbuat Clara hari ini, tapi ya sudahlah.
"Gitu ya, padahal kakak mau ngomongin banyak hal sama kamu."
"Ha?" Juno tertawa melihat Clara yang tampak seperti orang bingung, perempuan itu sungguh menggemaskan di mata Juno, dia tak tahu saja, perempuan yang sedang bersama dirinya itu adalah istri orang.
"Kalo nanti malam gimana? Kamu bisa nggak?"
"Ngomongin apa sih Kak? Nggak bisa langsung di sini ya?" tanya Clara, kalau dia mengiyakan permintaan Juno berarti ia harus minta izin pada Adrian. Masalahnya, apa Adrian akan mengizinkan kalau Clara jujur? Tapi Clara juga lelah kalau harus terus berbohong.
"Nggak bisa, ini penting banget Ra."
"Duh, apaan sih, perasaan gue mulai nggak enak," batin Clara, sepertinya ada sesuatu yang sudah salah sejak awal, makanya jadi seperti ini.
"Ok deh, nanti malam kita ketemu." Juno langsung tersenyum penuh kebahagiaan mendengar perkataan Clara, ia tak tahu saja Clara sudah sangat pusing memikirkan cara minta izin pada Adrian nanti malam bagaimana, ya ampun kenap jadi seperti ini sih.
"Kalo gitu sekarang kakak anter kamu ya," ucap Juno, pria itu tak dapat menyembunyikan senyumnya saking senangnya mendengar perkataan Clara tadi.
"Anter ke sini aja Kak, mama minta ketemu di sini tadi," ucap Clara sembari menunjukkan alamat klinik kecantikan yang dekat dengan rumahnya dengan rumah Adrian, ya ampun entah sudah berapa banyak dosa yang diperbuat Clara hari ini, mulai dari berbohong hingga menjual nama, astaga.
"Mama kamu suka perawatan ya?" tanya Juno basa-basi.
"Iya Kak." Kalau yang ini Clara tak berbohong, sang ibu memang sangat rajin perawatan namun bukan di klinik yang ditunjukkan Clara.
"Oh iya Ra, kamu akhir-akhir ini agak aneh deh."
"Aneh kenapa Kak?" Perasaan Clara mulai tak enak, pasti Juno akan membahas tentang sikap Clara yang mulai menjaga jarak dengan dirinya, haduh, kenapa seribet ini ya?
"Kamu kayak menjauh gitu dari kakak, kenapa?" Kan, Clara rasanya ingin menghilang dari hadapan Juno sekarang, apa ia jujur saja tentang statusnya? Ah Clara belum siap.
"Hahaha kayaknya itu cuma perasaan Kakak deh," ucap Clara kemudian tertawa kikuk.
"Iya ya? Masa sih?"
"Iya Kak serius," ucap Clara, untungnya tak lama setelah itu mereka tiba di klinik kecantikan yang Clara tunjukkan.
"Nah udah nyampe, jangan lupa ya nanti malam, jam 7," ucap Juno.
"Ok Kak, makasih atas ya Kak," ucap Clara.
"Sama-sama," ucap Juno lengkap dengan senyumnya sembari mengacak rambut Clara, ya ampun Clara paling tak bisa dibuat seperti ini, jantungya jadi berdetak tak karuan. Sadar Clara sadar, kamu udah punya suami.
"Duluan ya Kak," ucap Clara sembari keluar dari mobil Juno dan pria itu mengangguk.
"Hhh ..." Clara menghela napas begitu mobil Juno tak terlihat lagi, ia pun langsung berjalan menuju rumahnya bersama Adrian, butuh waktu 10 menit untuk tiba di rumah.
***
"Aku pulang," ucap Clara dengan begitu lemas sembari memasuki rumah, Adrian yang sedang memainkan ponsel di ruang tamu pun langsung berdiri dan menangkup wajah sang istri.
"Kok lemes gitu? Kenapa?" tanya Adrian dengan begitu lembut dan penuh perhatian, bagaimana tidak lemas, Clara belum makan siang dan ia harus berjalan di bawah teriknya sinar matahari, sebenarnya perempuan itu bisa saja naik taksi online ataupun meminta Adrian menjemputnya, tapi saking pusingnya Clara sampai tak kepikiran ke situ. Andai saja sejak awal Adrian memperlakukan Clara dengan baik dan melamar perempuan itu dengan cara yang manis mungkin Clara akan dengan bangga mengumumkan di kampus bahwa dirinya sudah menikah dengan dosen tercinta sehingga ia tak akan mempunyai urusan dengan pria lain seperti yang terjadi sekarang ini.
"Nggak papa kok, cuacanya panas banget," keluh Clara dengan wajah cemberut yang tampak menggemaskan di mata Adrian sehingga pria itu mengecup sekilas bibir sang istri.
"Udah makan?"
"Belum, nggak pengen makan tadi," ucap Clara seadanya, kali ini tak bohong kok karena Clara memang tak nafsu makan karena pusing dengan segala yang ia hadapi sekarang.
"Ya udah mandi aja dulu biar segar, abis itu makan," ucap Adrian dan Clara pun hanya menurut.
***
Kini Clara sudah berada di ruang keluarga bersama Adrian, perempuan itu sudah selesai mandi dan juga makan. Mereka duduk di karpet dan menyender ke sofa sembari menonton, tangan Adrian memeluk Clara dan sesekali mencium pucuk kepala Clara. Sekali, kenapa tidak dari dulu sih Yehezkiel Adrian? Kenapa tak dari dulu memperlakukannya istrimu semanis itu. Clara melepas pelukan Adrian kemudian duduk di hadapan pria itu.
"Bang," panggil Clara, jantung perempuan itu tampak tak karuan untuk mengungkapkan hal yang ingin ia sampaikan.
"Kenapa, heum?" tanya Adrian lembut.
"Nanti malam aku mau ketemu sama Kak Juno ya."
Ekspresi Adrian langsung berubah tak enak mendengar perkataan Clara, Clara meremat jarinya menahan rasa gugup. Ayolah Yehezkiel Adrian, dengarkan dulu apa yang akan Clara sampaikan.
"Nggak ada ngapa-ngapain kok, serius deh, dia katanya mau nyampein sesuatu, trust me ya," ucap Clara memohon dengan wajah memelas namun Adrian masih dengan ekspresi datarnya yang sungguh tak mengenakkan.
Chup
Adrian cukup kaget karena Clara tiba-tiba mengecup bibirnya sekilas, ada maunya jadi seperti ini ya, dasar. Untung Adrian sayang loh.
"Boleh ya ... aku janji bakal pulang secepatnya," ucap Clara, perempuan itu bahkan sampai menyatukan kedua tangannya memohon pada Adrian. Ini Clara masih mode memelas loh, jangan sampe perempuan itu berubah jadi mode garang dan mengamuk, kan nggak enak.
"Mau ngomongin apa sih?" Clara mengerucutkan bibir kesal mendengar pertanyaan Adrian. Ini Adrian tinggal kasih izin apa susahnya sih? Clara juga nggak bakal ngapa-ngapain kali, dua juga tau mana yang boleh dilakuin, mana yang nggak.
"Kalo aku tau ya ngapain ketemu segala, aneh-aneh aja deh."
"Gimana kalo dia ngapa-ngapain kamu?" Hhh ... Clara semakin kesal, Yehezkiel Adrian ini memang seperti cuaca ya, tadi masih manis-manis, sekarang jadi menyebalkan. Jangan ajak Clara ribut deh, dia bener-bener males ribut, tapi ini Adrian mancing emosi Clara banget. Adrian nggak tau ya kalo istrinya itu gampang naik darah?
"Berarti Abang kayak gitu ya," ucap Clara dengan mata memicing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen Menyebalkan Itu Suamiku {Husband} || Monsta X Yoo Kihyun
Fiksi Penggemar"Bunda, apa Bunda tak memikirkan perbedaan umur kami? Delapan tahun Bun, delapan tahun. Perbedaan umur kami sangat jauh, delapan tahun." Bagaimana kehidupan seorang Clara Yeshara yang menikah dengan Yehezkiel Adrian yang merupakan dosennya sendiri...