19. Bentakan

1.8K 168 8
                                    

Clara tak setiap hari pulang maupun berangkat bersama Adrian, sama seperti hari ini, jam sudah menunjukkan pukul enam sore ketika Clara pulang. Perempuan itu masuk ke rumah tanpa mengucapkan sepatah kata karena alih-alih menyiapkan kata-kata yang membujuk Adrian ia lebih memilih mempersiapkan telinga yang ditulikan karena ia sangat malas mendengar omelan dari seorang Yehezkiel Adrian. Clara bosan mendengar omelan Adrian yang selalu membuat Clara serba salah sedangkan Adrian sendiri selalu benar.

"Darimana?" tanya Adrian yang sudah duduk di ruang tamu, pria itu bertanya tanpa sedikit pun menoleh pada Clara, ia asik dengan buku yang sedang ia baca. Baguslah, setidaknya Clara tak melihat keseluruhan wajah pria itu, mengingat namanya saja membuat Clara kesal, apalagi melihat wajahnya, rasa ingin menghancurkan wajah tampan namun sombong itu selalu saja membara setiap kali Clara melihatnya.

"Nugas," jawaba Clara asal, ia tak berbohong, ia memang mengerjakan tugas.

"Sampe jam segini?"

"Ya mikir aja sih sendiri, siapa coba yang ngasih tugas banyak-banyak sampe nggak ngotak," ucap Clara sinis menyidir Adrian yang setiap kali memberi tugas tak pernah manusiawi, ia kemudian masuk ke kamar, begitu tiba di kamar perempuan itu langsung menunju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Ketika mengerjakan semua tugasnya tadi keadaan baik-baik saja dan Clara seolah tak ada masalah dengan tugas sebanyak itu. Tapi begitu tiba di depan rumahnya hati Clara tiba-tiba berubah seperti langit yang tadinya cerah jadi mendung, bagaimana tidak, sudah bisa Clara pastikan Adrian akan mengomelinya.

"Lala cepat, jangan lama-lama mandi, udah jam berapa ini," ucap Adrian mengingatkan Clara yang masih saja di kamar mandi. Adrian sampai menggedor-gedor pintu kamar mandi.

"IYA," ucap Clara berteriak kemudian kembali melanjutkan mandinya, sudah satu jam perempuan itu mandi makanya Adrian memanggil dirinya. Clara memang sengaja berlama-lama di kamar mandi karena ia sudahlah tahu Adrian akan mengomelinya sepanjang malam, jika sudah seperti ini Clara lebih memilih untuk berlama-lama di kamar mandi daripada harus mendengar omelan Adrian yang pedasnya bisa membuat telinga tembus.

***

"Clara Yeshara cepat keluar, jangan kayak anak kecil gitu," ucap Adrian kembali menggedor pintu karena sudah satu jam sejak Adrian menyuruh Clara keluar namun perempuan itu tak kunjung keluar dari kamar mandi, totalnya sudah dua jam Clara berada di kamar mandi, entah apa saja yang dilakukan perempuan itu.

"Iya iya berisik banget," ucap Clara dan tak lama kemudian perempuan itu keluar dari kamar mandi dengan ekspresi kesal. Adrian memicingkan mata melihat pakaian Clara.

"Mau kemana?" tanya Adrian karena Clara tampaknya akan keluar.

"Mau main sama temen-temen," ucap Clara santai kemudian mulai mengenakan make-up tipis, sedikit pun ia tak memperhatikan Adrian yang terus melihatnya, pria itu berusaha menahan emosi melihat tingkah Clara.

"Kamu nggak liat ini udah jam berapa?" tanya Adrian, ia berusaha berbicara baik-baik alih-alih mengomeli Clara.

"Baru jam delapan lewat dikit, biasanya juga aku dikasih bunda kok keluar jam segini," ucap Clara santai, lagi-lagi perempuan itu sama sekali tak melihat Adrian, antara cuek atau takut, entahlah.

"Itu waktu kamu belum nikah, sekarang status kamu usah beda." Clara langsung menunjukkan ekspresi tak senang mendengar perkataan Adrian, memangnya ini keinginan Clara? Oh tentu saja tidak.

"Aku pusing nugas seharian, aku butuh refreshing," ucap Clara cuek, ia kemudian mengambil tas kemudian hendak pergi namun Adrian menahan tangan perempuan itu membuat empunya tangan auto menatap Adrian dengan tatapan kesal namun hal tersebut sedikit pun tak berdampak padahal Adrian.

"Istri mana sih yang pergi dari depan suaminya tanpa berpamitan?" Cih, pertanyaan seperti itu membuat Clara semakin kesal, memangnya Adrian akan mengizinkannya pergi kalau ia berpamitan? HAH! Clara sudah sangat yakin hal tersebut tak mungkin terjadi, ya kecuali beberapa detik lagi akan kiamat mungkin hal itu bisa terjadi

"Ngapain pamitan kalo ujung-ujungnya nggak diizinin juga, mending langsung pergi aja," ucap Clara, perempuan itu benar-benar menunjukkan betapa ia sangat tak menyukai Adrian. Perasaannya pada Adrian memang masih seperti roaller coaster karena sikap Adrian yang sering semena-mena dan mengatur serta melarangnya ini itu, ditambah lagi dengan kehadiran Juno, perasaan Clara benar-benar semakin tak menentu sehingga ia juga masih sering melawan Adrian.

"Kan, kamu langsung aja berpikiran negatif."

"Memang harus gitu kalo sama Abang." Untuk hal yang satu ini Clara sudah terbiasa, ia selalu memanggil Adrian dengan panggilan abang, ya walaupun kadang kalau sudah emosi parah Clara akan memanggil Adrian dengan nama bahkan dengan nama lengkap.

"Jangan terus-terusan berburuk sangka dong, nanti kamu jadi rugi sendiri lo." Daripada terus mendengar bacotan Adrian lebih baik Clara menuruti kemauan pria yang berstatus sebagai suaminya itu.

"Ok Bang Yehezkiel Adrian yang terhormat, aku pamit main sama temen-temen aku ya, aku nggak main sama siapa-siapa kok, aku cuman main sama Lucya, Dara, Sera, sama Bona, nggak ada orang lain kok," ucap Clara dengan ekspresi dan nada suara yang menyenangkan, ya siapa tahu Adrian akan mengizinkannya ya kan.

"Maaf ya Sayang, tapi kali ini nggak dulu ya," ucap Adrian lengkap dengan senyumnya, sialan memang, seharusnya Clara tak berharap pada orang modelan seperti Adrian, sangat mustahil pria itu mengizinkannya pergi.

"Kamu baru pulang masa pergi lagi, kamu sama temen-temen kamu udah beda, kamu udah punya tanggung jawab lebih, jadi mainnya nanti aja ya," ucap Adrian lembut namun hal seperti itu sama sekali tak berguna bagi seorang Clara Yeshara.

"Daripada keluar mending kita makan yok, kamu pasti lapar," ucap Adrian hendak menggenggam tangan Clara namun perempuan itu langsung menjauh, ia kemudian mengambil ponselnya dan melakukan panggilan grup dengan teman-temannya. Setelah semuanya mengangkat barulah Clara berbicara.

[Gue nggak jadi ikut, kalian pergi aja tanpa gue, nggak papa,] ucap Clara kemudian langsung memutuskan sambungan telponnya, teman-teman perempuan itu tentu saja kaget mendengar hal tersebut namun sepersekian detik kemudian mereka mengangguk tanda paham kenapa Clara tiba-tiba seperti itu, mereka pun memutuskan untuk menunda, memang Clara mengatakan tak apa mereka pergi tanpa dirinya tapi mereka tahu perempuan itu pasti sangat kesal sehingga mereka tak jadi pergi. Mereka tak ingin pergi dan bersenang-senang di saat temannya mengalami hal yang berbanding terbalik.

"Puas lo!" Untuk pertama kalinya Clara memanggil Adrian dengan panggilan seperti itu, ia bahkan sampai membentak Adrian sehingga pria itu kaget, ia tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Sedangkan Clara? Perempuan itu langsung ke kamar mandi membersihkan wajahnya yang sudah sempat memakai make up, ia mengganti baju kemudian keluar dari kamar mandi, dari ujung matanya dapat Clara lihat Adrian masih berdiri di tempat yang sama tapi Clara sama sekali tak peduli dengan hal tersebut, ia langsung keluar dari kamar dan ...

Dosen Menyebalkan Itu Suamiku {Husband} || Monsta X Yoo KihyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang