Part 19

7 2 0
                                        

Happy reading

🕸🕸🕸

Siang ini didalam kelas key terlihat sibuk membaca novel remaja yang baru dibelinya kemarin.
Ia sama sekali tak memperdulikan suasana kelas saat ini, jika sudah berkutik dengan buku fiksi ini maka ia tak akan memperdulikan lagi keadaan sekitarnya.
Memang novel mengalihkan dunia key.

Sedangkan di sebrang kanan bangku key terdapat seorang laki-laki yang sejak tadi menatap gadis itu sibuk dengan dunianya sendiri.
Ya siapa lagi kalau bukan sam,
Pandangannya tak luput dari seorang gadis mungil yang kini hanya menampakkan setengah wajahnya akibat buku fiksi yang menghalangi wajah cantiknya itu.

Jauh dilubuk hati, sam menginginkan lebih dari ini.
Tapi tak bisa dipungkiri jika memang dirinya sangat egois dalam hal ini, membiarkan semuanya berjalan dengan semestinya.
Sam hanya mengikuti alurnya saja Biarkan waktu yang menjawab semuanya.

Kuadratnya manusia memang aneh.
Disaat kehidupan itu jelas di depan mata tapi malah memilih untuk menghindar,
Jika sudah hilang menyesal.

Hingga suara decitan bangku membuat sam mengalihkan pandangannya menatap siapa yang duduk di sebelah bangkunya ini.
" Rahma." ucap sam dan sukses membuat gadis yang sejak tadi fokus dengan dunianya kini beralih menatap sumber suara yang key kenali.
" Udah samperin, kenapa di liatin aja." ujar rahma.
" Nggk." datar sam.
" Halah sok-sok an gengsi cih orang indonesia mah gitu,
Diem-diem, nunggu-nunggu kalau udah ketikung baru deh nyesel."

"Serah gue donk."
"yehhh dibilangin, serah deh.." kesal rahma.
Rahma kesal dengan sam mengapa ia tak peka.. Ingin sekali rasanya rahma menenggelamkan sam.
Sebuah ide muncul dipikiran rahma, ia tersenyum dengan smriknya.

Ia mulai berteriak, membuat seisi kelas mengalihkan pandangannya dan menatap rahma yang kini tengah menjalankan rencananya.

" Aneta keyra atalarik sahabt gue yang cantik,imut segalanya deh...
lo tau nggk samudra alexander suka tuh sama lo... Dia aja tadi bilang sama gue kalau dia bakalan nem..." ucapnya terhenti ketika tangan kekar milik sam sudah membekap mulut rahma saat ini. Dan membawa rahma keluar dari kelas dengan tangan yang masih setia membekap mulut lemes rahma.

Sedangkan key yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik mereka merasa heran...
Sejak kapan rahma dekat dengan sam?.
Bahkan rahma tak perna bercerita dengannya.
Tidak bisa dipungkiri jika ia merasa iri kepada rahma yang bisa sangat begitu dekat dengan sam dibandingkan dirinya.

Ada sedikit rasa aneh ditubuhnya ia tak tau rasa apa itu.. Saat melihat sam begitu dekat dengan rahma rasanya ia begitu kesal.
Apakah ia cemburu dengan sam?.
Apakah ia pantas memiliki rasa seperti itu kepada sam.
Dirinya sadar ia saja bukan siapa-siapa sam.

Key tak mau terlarut dalam kegalauannya, lebih baik ia pergi kekantin untuk membeli minuman, kini tenggorokannya sangat kering akibat sudah 1 jam dirinya membaca dan itu benar-benar menguras energi key.

------------

Kini di sebuah taman belakang, sepasang lawan jenis ini masih saja berdebat.
" hmpprhp.....sua..aam... Leuphasinn." berontak rahma, bukan apa-apa hanya saja ia sudah sangat kehabisan oksigen keterlaluan emang sam.
" gue lupa." sam pun melepaskan bekapannya.
" Hah.. Lo mau bunuh gue.." ujar rahma dengan nafas yang tersenggal-senggal.
" Sorry, lo sih kenapa juga pakai bawa-bawa nama gue." kesal sam.

" Lah salah gue dimana, gue kan cuma ngelurusin aja."
" lo bukan ngelurusin malah manjangin masalh, udh ah kesel gue."
" sorry deh, habisnya gue gregetan sama lo kalau suka sama key mah tembak langsung aja.. Gk ush deh pakai kode-kode buat jadi sahabt key."

Found You (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang