13. BERTEMU GALIH

2.2K 88 13
                                    

Mobil yang aku dan kak Syauqi tumpangi sudah melesat kejalan raya, membelah kota di dinginnya malam, meliak liuk berbelok dari jalan satu kejalan lainya hingga berhenti di tempat permainan futsal.

Motor-motor sudah banyak berbaris rapi, ada juga sebagian mobil yang sudah terparkir rapi saling berdampingan.

Kak Syauqi keluar dari mobilnya dan langsung di susul olehku.

Ku eratkan tali tas punggungku lalu masuk kedalam. Begitu masuk, pandanganku segera ku tebarkan mencari sosok Galih di dalam lapangan tersebut.

"Hei, ngapain berdiri di situ? Celingak-celinguk kek maling aja" celetuk kak Syauqi yang sepontan menyadarkan aku.

"Cepatan sini" lanjutnya mengintruksiku supaya ikut bersamanya.

Aku berlari kecil menghampiri kak Syauqi. "Assalamualaikom!" ucap kak Syauqi Pertama kali datang menemui teman-teman setim nya.

Sentero timnya kompak menjawab salam tersebut sembari ber tos-ria. "Lama amat lu ah!" Komentar Steven.

"Assalamualaikum.." salamku.

Teman-teman setim kak Syauqi mendadak diam melihat kearahku. Ku pandangi satu persatu orang-orang di situ sembari melemparkan senyuman santun. Aku tahu mereka semua, tapi tidak dengan nama mereka. Kebanyakan mereka berasal dari golongan kakak-kakak seniorku. Walau ada juga yang seangkatan  denganku, seperti.. DION! Ngapain anak  itu disini? Bola mataku tiba-tiba bersitatap dengan Dion–sahabat dekat Sultan. Ikut gabung tim futsal juga dia ternyata.

Tatapan Dion dingin seperti siap membunuh.

"Wa-alaikumsalam" jawab mereka berhasil mengalihkan perhatianku.

"Aurel kan?" Tanya Steven memastikan. Aku hanya tersenyum tipis.

"Ikut juga ternyata" hebohnya.

"Yaudah Rel, kamu tunggu di sini aja" kak Syauqi melirik sebentar sebuah arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, "gak lama lagi pertandinganya akan mulai" masing-masing teman setim kak Syauqi mulai menyibukkan dirinya; ada yang baru memasang sepatunya, ada yang sekedar loncat-loncat pemanasan, bahkan ada yang masih sibuk dengan handphonya.

"Iya kak" jawabku sembari terus menebarkan pandanganku ke seluruh penjuru lapangan berharap menemukan sosok Galih.

"Ngapain sih dari tadi celingak-celinguk kek maling gitu?" Kak Syauqi mulai gemas dengan tingkahku.

"Urel cari Galih" jawabku.

Kak Syauqi menghela nafas berat. "Oh ternyata dari tadi celingak celingukan udah kek maling gitu nyariin Galih toh!"

"Memang, kan tujuan Urel ikut kesini mau ketemu Galih"

"Tuh Galih" tunjuk kak Syauqi.

"Mana?" Ku coba mengikuti arah tunjuk kak Syauqi. Namun ada banyak orang yang aku lihat di seberang sana, dan nihilnya aku tidak menemukan sosok Galih di keramaian tersebut. "Kakak jangan bohong dong!"

"Yang bohong siapa? Itu Galih tuh." kak Syauqi menunjuk seorang laki-laki yang sedang sibuk memasukkan barang-barangnya kedalam tas.

Aku menyipitkan kedua mataku, memfokuskanya pada sosok laki-laki tersebut. Tak lama setelah memasukkan barang-barangnya kedalam tas. Langsung saja laki-laki itu berbalik dan bersitatap dengan bola mataku.

"Galih..!!!" Teriakku sembari melambai-lambaikan tangan ke udara. Aku yakin seratus persen itu Galih.

Galih terlihat kebingungan. Namun pada akhirnya ia pun berlari menghampiriku. "Urel, disini ternyata?" Tanya Galih dengan suara lembut khas miliknya.

Aku tersenyum lalu mengangguk. "Kamu apa kabar Lih? Makin tinggi aja kamu" pujiku sambil tertawa kecil.

Galih ikutan tertawa membuat wajah baby face-nya bertambah manis. "Alhamdulillah baik-baik aja. Ah, Kamu bisa aja Rel"

"Kamu sendiri apa kabar?" Lanjutnya.

"Ya alhamdulillah baik-baik aja, Lih"

"Ohya kalian mau tanding kan? Kamu yang semangat ya?"

"Ekhm!" sontak kak Syauqi yang berada di sebelahku berdehem keras membuatku memandanginya tak suka.

"Yaudah Rel aku siap-siap dulu yah? Nanti kita lanjutin ngobrolnya" Galih tersenyum, "assalamualaikum.." pamitnya kemudian berbalik dan berlari kembali ke keramaian tersebut.

"Wa'alaikumsalam" jawabku sembari tersenyum menatap kepergian Galih. Lucu rasanya jika mengingat masalalu, apalagi momen waktu kelas sepuluh di madrasah Aliyah dulu. Sejujurnya aku pernah menyukai Galih lantaran setiap kali Galih melantunkan ayat suci Al-Quran selalu bisa menyentuh perasaanku. Diam-diam aku sering menstalking akun sosial medianya, melihat-lihat foto hingga ke caption-captionya.
Karena saking hobinya aku menstalking sampai-sampai aku mendapatkan info dari Rara bahwa Galih sedang dekat dengan kakak kelas. Awalnya aku tidak percaya dengan apa yang di katakan Rara hingga akhirnya aku sendiri menemukan di akun sosial media sang kakak kelas memposting foto Galih bersamnya dengan caption dibawahnya di beri emoji "love". Saat itu juga aku mengubur perasaan ku sedalam-dalamnya, memberhentikan diriku untuk tahu semua tentang Galih, dan memilih untuk berharap pada Allah. Aku tidak ingin sakit hati. Aku percaya suatu saat Allah akan mempertemukanku dengan seseorang yang menurutnya baik dan layak. Aku yakin Allah telah mengatur itu semua. Karena berharap pada sesama hamba hanya akan menyakiti perasaan saja.

Suara Pluit berbunyi keras menandakan pertandingan akan segera mulai. Masing-masing tim berkumpul di tengah-tengah lapangan hijau. Seluruh penonton mulai mengambil tempat yang menurut mereka nyaman untuk menyaksikan jalannya pertandingan.

Galih tersenyum melihat kearahku. Akupun juga tersenyum membalasnya sembari mengangkat kepalan tanganku dan berucap"semangat". Kak Syauqi pun juga tidak mau kalah, memberikanku kode dari tengah lapangan supaya juga menyemangatinya. Ku putar malas bola mataku lalu mengangkat tangan dengan malas menyemangatinya.

Dan lihatlah bagaimana hebohnya dia sekarang.



*********

Ini nih sosok Galih yang berhasil membuat Aurel jatuh perasaan semenjak kelas 10 madrasah aliyah dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini nih sosok Galih yang berhasil membuat Aurel jatuh perasaan semenjak kelas 10 madrasah aliyah dulu.

Kalian Awas baper yah😄
Cukup Aurel aja yang sempat di buat baper. Kalian jangan😁

Oke.. nantikan part selanjutnya yah..

Dan aku rasa detik-detik siapa misterius itu akan segera hadir di part-part selanjutnya..

Tetap stay untuk tahu tentang lebih jauh cerita ini😊

Jangan lupa rekomendasikan juga buat teman-teman kalian. Siapa tau mereka suka dengan cerita ini.

Insyaallah cerita ini nggak akan aku privasi kok. Buruan rekomendasikan ke teman-teman kalian sebelum aku berubah pikiran. Hahaha

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian juga. Sama satu lagi, jangan lupa follow aku.

Yaudah, sampai jumpa di eps selanjutnya...

Salam manis Boy Satria😘😘😘

Dear Calon ImamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang