8. SI MISTERIUS

2.9K 131 19
                                    

Hari ini adalah hari yang cukup melelahkan menurutku. Pasalnya seharian full aku di ajak oleh bunda Sultan ikut bersamanya di dapur.

Untungnya teknik memasakku bisa dibilang lumayan. Jadi akupun tidak malu-maluin saat bundanya Sultan memintaku membuatkan makan malam untuk kami.

Aku masih ingat moment saat Sultan membantuku menyiapkan makan malam.

Awalnya aku menolak keras Sultan ikutan membantuku memasak.  Namun karena sifatnya yang keras kepala dan tidak mau dilarang, akhirnya mau tidak mau aku pun hanya bisa meng-iya kan saja.

Jujur aku sempat terkejut sewaktu melihat teknik memasak Sultan yang terbilang sangat hebat dariku.

Tekniknya mirip seperti punya ayah. Bahkan caranyanya pun mirip dengan punya ayah.

Dan kalian tau? Rasa masakannya pun jauh lebih enak dari masakan buatanku.

Jujur saat itu aku minder bangat saat bunda dan ayahnya Sultan memakan masakan buatanku yang aku yakini tidak berasa apa-apa jika dibandingkan dengan masakan buatan anak mereka.

"Wah calon menantu bunda ternyata jago juga ya masaknya" puji bundanya Sultan setelah menikmati masakan buatanku.

"Iya nggak yah?" Lanjut bunda Sultan pada suaminya.

"Hm, masakanya enak banget ya bun" timpal ayahnya Sultan.

"Trus masakan buatan A'an gimana yah? Bun?" Tanya Sultan.

"Hm, gimana ya? Rasanya agak keasinan An. Pasti A'an pas masaknya tadi banyak masukin penyedap rasa ya, makanya rasanya agak aneh begini" komentar bunda Sultan sudah seperti seorang chef terkenal.

"Memang bucin" tambah bunda Sultan membuat kami mengerinyit heran.

"Bucin? Apaan tu bun?" Tanya Sultan.

"Budak micin" jawab bunda Sultan sukses membuat kami yang tengah asyik menikmati makan malam kami tertawa. Tak terlebih aku yang tertawa ngakak saat itu.

"Eh, salah bun. Bucin itu ‘budak cinta’" ujar Sultan dengan gaya sok gantengnya, membuat bundanya pura-pura muntah mendengarnya, sementara ayahnya Sultan hanya tertawa pelan sambil geleng-geleng kepala.

Hujan masih setia turun pada malam ini, sementara di kamar aku masih setia menatap keluar jendela, walau pandanganku terhalangi oleh titik-titik air yang menempel di kaca jendela kamarku, namun aku dapat melihat bagaimana suasana di luaran sana.

Tanpa terasa seulum senyuman berhasil tercipta di bibirku mengingat tingkah laku keluarga Sultan. Lagi-lagi aku mengingat anak itu.

Drett..

Getaran di ponselku berhasil mengingatkan aku dari lamunan singkatku tentang Sultan.

Ku ambil ponselku tersebut sembari mengecek siapa yang sudah mengirimiku pesan malam-malam begini.

Kak Syauqi : Rel, besok temanin kakak yuk?

Segera ku ketik pesan balasanku lalu mengirimkanya kepada kak Syauqi

"Kemana??"

Sebuah notif pesan dari kak Syauqi kembali masuk ke handphone ku.

Kak Syauqi: ada deh, pokoknya kamu ikut aja, dijamin bikin suprise buat kamu.

Suprise? Sebenarnya ada apa?

"Memangnya ada apa kak?"

Kak Syauqi: udah jangan banyak tanya, besok kamu liatnya. Sekarang kamu tidur ya, jangan lupa mimpiin kakak:) yaudah, Assalamualikum.

"Wa'alaikumsalam"

Ku hembuskan nafas gusar setelah membaca pesan dari kak Syauqi. Sebenarnya ada apa ini? Kenapa aku tiba-tiba jadi deg-degan seperti ini.

Ah sudahlah, besok saja liatnya.

Setelah lama burkutat dengan pikiran ku tersebut, kini kuposisikan diriku berbaring di atas kasur, mengingat kembali momen-momen konyol keluarga Sultan yang berhasil membuatku cekikikan tertawa seperti orang gila. Hingga tak berapa lama akupun terlelap menyapa alam mimpiku.

———

Esoknya aku bangun pagi-pagi sekali. Setelah sholat subuh, ku ambil hanephoneku yang berada di atas kasur seraya mengecek barangkali ada pesan masuk.

Mataku sukses membulat saat nomor misterius kembali mengirimiku pesan.

Misterius : Assalamualikum wahai calon bidadari surgaku. Apa kabar kamu hari ini? Sudahkah kamu melaksanakan kewajibanmu selaku hambaNya?. Wahai calon bidadari surgaku, aku tahu kamu mungkin heran kenapa aku mengirimi mu pesan sepagi ini. Aku hanya ingin kau tahu wahai calon bidadari surgaku. Mungkin kisah percintaanku padamu akan sangat rumit, karena satu persatu sainganku mulai datang mendekatimu. Apalagi dia sudah berani mengambil langkah sebelum aku bertindak untuk mendekatimu. Tapi tenang, aku tidak akan menyerah begitu saja, karena cintaku kepadamu tulus karena Allah. Dan aku yakin jika sebuah perasaan sudah kita serahkan kepadaNya, maka iapun akan menempatkanya sesuai rencana-Nya. Dan aku percaya Allah akan mempersatukan kita. Karena kau lah jodohku, calon makmumku, dan tulang rusukku yang ku cari-cari selama ini.

Tunggu! Dia?! Dia siapa? Dia siapa yang dimaksud orang ini.

Segera ku kirim pesan balasan. "Kamu siapa sih sebenarnya?"

Misterius : suatu saat kau akan tahu siapa aku, tunggu saja, akan ada saatnya aku memberitahumu siapa diriku ini.

Rasanya ingin ku banting hpku ke dinding agar rasa kesalku ini segera terobati. Sebenarnya siapa si misterius ini. Kenapa dia jadi ingin mendekati aku segala.

Ya ampun aku seperti korban teror saja.

-------------

Penasaran nggak sama sosok misterius ini? Kira-kira siapa ya??

Silahkan tebak, kalau tebakan kalian betul aku akan dengan secepatnya melanjutkan cerita ini😁

Trus kalian penasaran gak kira-kira suprise apa yang akan di berikan kak Syauqi kepada Aurel? Silahkan komentarnya juga.

Jika banyak yang komentar, akupun akan dengan sukarela deh buat cepat-cepat nulis lanjutan cerita ini😊

Jadi go silahkan berikan komentar kalian....

Aku boleh nanya lagi gak? Gimana sih perasaan kalian baca cerita ini. Ini wajib di jawab ya, awas kalau gak di jawab aku bakalan berhentiin lanjutin ceitanya😄wkwkwk. Aku cuman pengen tau aja, seberapa greget sih kalian bacanya, biar aku makin semangat gitu buat lanjutin ceritanya..

Trus kalian setuju Aurel jadi sama siapa?
*Sultan
*kak Syauqi
*kak Devan
*si masterius

Setuju yang mana nih???

Yaudah, silahkan komentar ya😊

Next part oke,
Salam manis Boy satria😘😘😘

Dear Calon ImamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang