Setengah jam sudah permainan futsal antara Universitas Islam dan Universitas Muhamadiyah mulai. Setengah jam juga aku masih setia berdiri di pijakanku sembari teriak-teriak heboh memberi semangat. Sekor masih seimbang, sama-sama telah mencetak angka satu antar kubu.
Mendadak leherku terasa di cekat. Efek berteriak tanpa minum air mulai ku rasakan. Sejenak ku hentikan kegiatanku kemudian keluar dari tempat permainan futsal untuk membeli minumam.
Saat aku kembali tiba-tiba suara peluit panjang berbunyi nyaring di sertai sorak penonton yang sontak mengejutkan aku, segera ku berlari ke tempat asalku tadi melihat apa yang sedang terjadi. Permainan telah usai.
Di tengah lapangan tim Star fc bersorak Sorai. Pancaran kebahagiaan terlihat jelas dari setiap wajah mereka. Saat ku palingan wajahku ke arah perhitungan poin. Ternyata memang tim Galih berhasil memenangkan pertandingan dengan sekor 2-1.
Sementara tim kak Syauqi dengan sangat lesu berjalan duduk di tempat asal mereka. Keringat bercucuran di setiap dahi mereka.
Aku segera menghampiri. "Ini.." ku sodorkan kantong berisi air mineral yang ku beli di super market tadi pada mereka.
Steven tersenyum sembari menyambut kantong tersebut. "Wah Aurel tau aja kalau kita lagi haus banget" ucapnya girang. "Makasih ya Rel?" lanjut Steven lalu membagikan satu persatu botol air kepada teman-teman setimnya.
"Sama-sama" ucapku kemudian hendak beranjak.
"Kemana?" Tanya kak Syauqi yang sepontan membuatku berbalik melihat kearahnya.
"mau tempat Galih bentar" jawabku.
"Pulang yuk?" Ajak kak Syauqi seraya beranjak dari duduknya.
"Pulang? Tapi kan Urel masih mau tempat Galih bentar kak,"
"Tadi bunda udah chat kakak, katanya kalau pertandingan udah selesai segera pulang" ujarnya.
Aku mendesah kecewa. "Yah, padahal Urel masih mau ketemu Galih bentar"
"Liiih!" Panggil kak Syauqi. Galih menoleh. "Sini bentar" teriak kak Syauqi sembari melambai-lambaikan tangannya. Galih tersenyum kemudian berlari menghampiri," iya kak?"
"Nih, ada yang mau ngomong sama lo" sahut kak Syauqi menuding ku dengan dagunya.
"Kakak duluan nunggu di mobil Rel," pamit kak Syauqi seraya beranjak pergi. Pandanganku ku alihkan melihat punggung kak Syauqi yang semakin menjauh. Tumben banget kak Syauqi jadi aneh begitu. Salah makan atau apa sih, kok tiba-tiba berubah gitu. Biasanya posesiv banget.
"Kenapa Rel?" Pertanyaan dari Galih sontak mengejutkan aku.
"Eh, iya Lih, ini.." ku sodorkan sebotol air mineral kepadanya. Lagi-lagi Galih tersenyum membuat siapa saja yang melihatnya jadi gemas sendiri.
"Makasih ya Rel?" Ucapnya lalu mengambil botol air tersebut.
"Yaudah Lih aku pulang dulu ya? Kasihan kak Syauqi udah nungguin. Assalamualaikum, Lih?" Pamitku sembari tersenyum kemudian pergi keluar dari tempat permainan futsal.
"Wa'alaikumsalam, Rel" jawab Galih ikutan tersenyum.
Sampai di mobil segera ku buka pintunya kemudian memposisikan diriku duduk di jok depan samping kak Syauqi. "Udah?" Tanyanya pertama kali begitu aku berhasil memasang sabuk pengaman.
Aku menatap kak Syauqi dengan tersenyum lebar. "Udah" jawabku.
Kak Syauqi kemudian mulai menyalakan mobil dan mengeluarkannya dari tempat parkir.
Saat mobil sudah meleset kejalan raya, "Drrttttt" suara getar handphone di saku celanaku tiba-tiba mengalihkan perhatianku. Dengan cepat ku rogoh saku celanaku mencari benda pipih tersebut.
Begitu dapat segera ku cek siapa orang yang sudah mengirimi ku pesan malam-malam begini.
Mataku membulat dengan sempurna saat ku lihat nomor misterius itu kembali mengirimiku pesan."Kenapa kita lebih bisa nggak makan dari pada nggak minum? Mau tahu kenapa? Karena sebagian tubuh kita itu di isi dengan cairain. Begitupun aku, yang lebih bisa nggak tidur dari pada nggak bisa menghubungimu. Sebab, kamu adalah sebagian dari hidupku."
Kira-kira begitulah isi pesannya. Segera ku kirimkan pesan balasan untuknya. "Sebenarnya kamu ini siapa?"
Tak butuh waktu lama untuk menunggu. Pesan balasan darinya sudah datang. "Kau tak perlu tahu siapa aku. Aku hadir sebagai pelindungmu, dan kau hadir sebagai pelangkapku" dahiku mengerut. Makin gak jelas aja ni orang.
"Siapa?" Tanya kak Syauqi memandandangiku, meminta penjelasan.
"Bukan siapa-siapa kak," elakku.
Kak Syauqi menaikkan sebelah alisnya. Kentara sekali kalau ia sedang mencurigai aku. "Kok gitu banget?" Tanyanya menyelidik sembari menghentikan mobil di pinggir jalan. "Mana hpnya? Sini kakak lihat." sontak kak Syauqi merebut hp dari tanganku.
"Nggak sopan ih! Kembaliin hp Urel! "
Aku berusaha merebut handphone gemgamku dari tangan kak Syauqi.Namun ia mengelak dengan mengangkat handphone itu tinggi-tinggi sembari membaca pesan-pesan dari si misterius.
"Ke-napa kita le-bih bisa nggak makan daripada nggak minum,"
"Balikin kak." Aku berusaha merebut, namun kak Syauqi semakin mengangkat tinggi tanganya.
"Bentar," jawabnya.
"M-au tau kenapa? Karena sebagian tubuh kita di isi oleh cairan. Begitupun aku yang lebih bisa nggak tidur dari pada nggak bisa menghubungimu. Sebab, kamu adalah sebagian dari hidupku." Habis sudah pesan-pesan dari misterius itu dibaca oleh kak Syauqi.
"Haaaa, dasar Bucin!" Ejeknya lalu mengembalikan handphone itu padaku.
Ku ambil secara kasar benda pipih itu dari tanganya. "Nggak sopan!" Balasku kemudian beranjak keluar dari mobilnya.
"Rel, mau kemana..?!" Teriak kak Syauqi kemudian ikutan keluar dari mobilnya.
Aku berlari, pura-pura tidak mendengarkan teriakannya. Saat ini aku hanya ingin mengikuti kemana langkah kakiku akan membawaku pergi.
Aku nggak suka ada orang yang semaunya merebut benda milikku tanpa sepengizinanku. Itu namanya lancang. Aku gak suka dengan orang lancang.
Kak Syauqi mengejar ku. "Tungguin Rel.."teriaknya.
*****
Hai.., Assalamualaikum?? Nggak jawab salam dosa lho😑
Masih setia nungguin cerita ini???
Tenang saja, aku akan selalu update kok, tapi nggak nentu kapan. Intinya sabar aja😊Penasaran nggak sama si misterius?
Kesel gak sama kak Syauqi?
Suka gak sama Galih?Pengen tau dong respon kalian😊
Disini aku minta pada kalian ungkapkan apapun yang kalian ingin ungkapkan. Apapun..
Kalian wajib ungkapkan. Kalian juga boleh nanya-nanya sama aku tentang apa-apa aja yang ingin kalian tanyakan. Seperti contohnya; ciri-ciri si misterius itu seperti apa, trus kak Syauqi suka makanan apa, trus kalian juga boleh nanya kenapa Sultan sampai segitunya ingin mendapatkan Aurel. Kalian boleh nanya apapun itu. Pokoknya selagi aku bisa jawab akan aku usahakan jawab asaaaal masih dalam tanda kutip seputaran Dear calon imam ini ya. Atau kalian juga boleh nanya tentang aku; seperti contohnya gimana keseharian aku, aku sukanya apa, apa pekerjaan aku, atau barangkali ada yang penasaran dengan wajah aku?😆 Kalian boleh kok nanya-nanya.
Yaudah itu aja sih, sengkapnya kalian boleh nanya. Harus.
Sampai jumpa di eps selanjutnya, jangan lupa juga tinggalkan jejak kalian.
Salam manis Boy Satria😘😘😘
Tinggalkan jejak kalian juga...
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Calon Imam
Spiritual"Ku tuliskan sebuah pesan untukmu wahai calon imamku." -Dear calon imam.