P r o l o g

46.7K 4.2K 806
                                    

"Ayolah, Tae..."

Entah sudah berapa lama lelaki bermata bak kucing betina disamping Taeyong merengek. Sejak menyapu ruang tengah hingga kini semua pekerjaan rumah telah selesai, sosok itu masih juga setia mengeluarkan seribu jurus bujuk rayu pada sahabatnya.

"Ten, sudah kubilang aku tidak bisa." Ucap Taeyong sembari menghapus peluh di dahinya, "Lagipula aku tak mengenal band itu, untuk apa menghabiskan uang demi mereka?"

Ten berdecak kesal, "Hey, lagipula aku yang akan membeli tiket untukmu. Dasar pelit!" Cibirnya lalu kembali memasang tampang memelas, "Ayolah, Taeyong-ie. Aku butuh teman untuk menyaksikan konser Dapper Band."

"Kapan?"

Ten memekik girang sembari menggoyang-goyangkan lengan sahabatnya, "Hua, akhirnya perjuanganku tidak sia-sia." Serunya, "Besok, jam tujuh malam."

"Apa?!" Taeyong menatap Ten tak percaya, "Besok hari Selasa Ten, kita pulang kantor jamㅡ"

"Ey, tenanglah. Aku bisa mengurus itu semua."

Firasat Taeyong mulai tak enak, Ten dengan seribu akal liciknya mungkin telah merencanakan hal yang tidak-tidak. Ia hanya bisa berdoa kepada Tuhan semoga selalu terlindungi dari godaan setan seperti Ten. Jika sahabatnya itu mengajaknya untuk membolos kerja, lebih baik ia tak pergi kemana-mana dan membiarkan lelaki berdarah Thailand itu merajuk saja. Pasalnya, bos merekaㅡsi kepala botak sangat disiplin. Jika kedapatan datang terlambat juga pulang lebih awal, bonus bulanan karyawannya akan dipotong.

Namun naas, ekspektasi Taeyong untuk menolak ajakan bolos ternyata terbanting oleh realita. Ten berhasil menculiknya dan membawa ia ke sebuah bar terkenal di daerah Myeondongㅡdimana band bernama Dapper itu akan tampil. Sebenarnya Taeyong heran darimana Ten mengenal kumpulan anak-anak yang tergabung dalam band Indie itu. Setahunya, sang sahabat tak begitu tertarik dengan jenis musik indie klasik.

"Woah! Lihatlah Taeyong-ah, dia tipeku! Ya Tuhan Johnny!"

Taeyong mengernyit, memerhatikan pria jangkung diatas panggung yang baru saja diteriaki oleh Ten. Biasa saja, pikirnya. Si pemain piano itu memang memiliki senyum menawan juga delikan mata yang tajam namun sexy secara bersamaan. Tapi, ketampanannya itu tertutupi oleh sikapnya yang justru terlihat genit pada siapa saja yang meneriakinya.

Tolong ingatkan Taeyong jika sewaktu-waktu hatinya dibolak balikkan oleh Tuhan. Ia hanya ingin berkata bahwa pria semacam Johnny sudah tercoret dari kamus tipe idealnya.

Menggeleng pelan, Taeyong mengalihkan pandangan pada sosok lain disamping Johnnyㅡsang vokalis. Namun, Taeyong amat terkejut saat tatapan mereka bertemu. Belum lagi wajah tampan pria itu membuatnya membeku dan tertegun.

"Ten," bisik Taeyong pada sang sahabat yang tengah sibuk menjepret kan kamera kearah Johnny.

"Oh, ada apa?" Tanya Ten tanpa mengalihkan pandangannya dari sang pujaan hati.

Taeyong mendesis tak yakin, "Siapa nama vokalis band itu?"

Ten menoleh sejenak kearah Taeyong, tersenyum lebar lalu kembali menatap sang vokalis yang tengah mempersiapkan diri diatas panggung.

"JUNG JAEHYUN! SALAM CINTA DARI TAEYONG!"

Hanya tatapan horor yang bisa Taeyong berikan pada sahabat bar-barnya itu. Mengapa Ten begitu percaya diri berteriak ditengah kerumunan orang? Pikirnya. Masalahnya bukan hanya Ten yang malu, tapi juga dirinya yang menjadi objek jari telunjuk sahabatnya itu.

Taeyong melirik sekilas kearah panggung, ia dapat melihat sang vokalis yang kini diketahuinya bernama Jaehyun tersenyum tipis. Ia pun hanya bisa membalas senyuman sosok itu sambil diam-diam meringis.

Secret Romance | Jaeyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang