Sejak kejadian di rooftop siang tadi, Taeyong dan Jaehyun menjadi canggung. Keduanya berjalan di koridor apartemen tanpa mengeluarkan suara ataupun saling memukuli seperti yang sudah-sudah. Saat sampai didepan pintu apartemen Jaehyun, aktor itu berbalik lalu menatap Taeyong datar.
"Terima kasih atas bantuanmu di Manson House hari ini."
Taeyong mengangguk pelan diikuti gumaman, "Sama-sama."
Jaehyun menipiskan bibir sebelum memutar kenop pintunya. Masuk kedalam apartemen tanpa berbalik pada Taeyong ataupun mengajak lelaki mungil itu untuk sekedar mampir.
Taeyong menghela nafas pelan. Menatap lurus ke arah pintu dihadapannya lalu tersenyum miring. Ya, seharusnya memang seperti ini, pikirnya. Ia dan Jaehyun harus melupakan kejadian satu tahun lalu dan fokus melanjutkan kerja sama dalam hal pekerjaan mereka saja.
"Taeyong Hyung!"
Baru saja Taeyong hendak melangkah menuju kamar apartemennya, namun teriakan dari arah berlawanan membuat ia refleks berbalik dan mengangkat alis.
"Haechan-ie?"
Lelaki mungil itu melebarkan mata saat sang adik yang masih memakai seragam sekolah berhambur memeluknya. Ia terkekeh pelan lalu menepuk punggung Haechan. "Ada apa? Kenapa kau belum pulang ke rumah?"
Haechan menggeleng dalam pelukan sang kakak, "Aku ingin tidur di apartemen mu saja, Hyung."
"Apa kau sudah memberitahu Eomma?"
"Belum," Haechan menarik diri lalu menatap Taeyong dengan tampang memelas, "Hyung saja yang memberitahunya. Ya? Ya?"
Memutar bola mata, Taeyong mencubit gemas pipi Haechan hingga adiknya itu mendesis kesakitan.
"Aaak! Hyung kenapa sekali mencubit pipiku?"
"Karena kau tembam dan gemuk."
"Mwo?!"
Taeyong terkekeh lalu berbalik membelakangi Haechan, "Sudahlah, ayo kita masuk ke apartemen Hyung."
*****
Kedua kakak beradik didalam apartemen itu tengah bercanda didepan meja makan. Haechan menceritakan hal-hal menarik kepada sang kakak tentang kehidupannya disekolah, khususnya hari ini. Bukan tanpa alasan lelaki berkulit Tan itu memilih untuk menginap di apartemen sang kakak, Taeyong jauh lebih menyenangkan diajak berkekuh kesah ketimbang ibu mereka.
"Hyung, aku lapar." Gumam Haechan saat kacang almond dihadapannya juga Taeyong habis.
"Baiklah, biar Hyung memasak lauk bergizi untukmu, pengacau sekolah." Taeyong mengedipkan salah satu matanya sebelum berjalan ke arah dapur yang hanya terpaut beberapa langkah dari meja makan. Namun, belum sempat Taeyong memanaskan air untuk merebus bahan makanan di kulkas, pergerakannya terhenti ketika bel apartemen berbunyi. "Biar hyung saja yang membukanya," ucap Taeyong ketika melihat Haechan hendak beranjak dari kursi.
Buru-buru lelaki berahang tegas itu melangkahkan kaki ke ruang utama, membuka pintu dan melebarkan mata melihat pria yang berdiri dihadapannya.
"Taehyung-ah!" Taeyong memekik melihat sang kekasih menutupi wajah tampannya dengan bucket bunga.
"Aish, kenapa kau mengenaliku?" Taehyung memanyunkan bibir sebelum tersenyum tipis dan menyodorkan rangkaian bunga mawar merah itu pada Taeyong, "Bunga yang indah untuk kekasihku yang jauh lebih indah." Katanya yang membuat pipi Taeyong semakin memanas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Romance | Jaeyong ✓
Fiksi Penggemar❝There is no secret left in the fact that I am madly in love with you❞ M/M | GENFIC | ENEMYHET | MATURE | BOOK 1 Taeyong hanya terkejut saat ia bangun dari tidurnya dan mendapati sosok lelaki yang seingatnya adalah vokalis band kesukaan sahabatnya T...