Jaehyun tak henti bermondar-mandir didepan sebuah kamar rawat rumah sakit. Jantungnya bertalu dengan cepat karena terlalu khawatir dengan keadaan Taeyong. Setelah melahap Bibimbap miliknya tadi, tak lama berselang lelaki mungil itu pusing hingga mual dan muntah-muntah di toilet restoran. Alhasil, Jaehyun buru-buru menghubungi Hyun Joong sang manager agar datang dan membantunya membawa Taeyong ke rumah sakit.
"Hyung..."
Jaehyun memanggil Hyun Joong yang terduduk di bangku panjang tak jauh dari pintu ruang rawat dengan suara lirih.
"Kenapa, Jaehyun-ah?"
Meneguk ludah kasar, aktor itu duduk disamping sang manager lalu mencengkeram bahu Hyun Joong erat, "Dia tidak akan mati kan Hyung?" Tanyanya, "Jika Taeyong mati apa aku akan mendekam di penjara?"
"Apa yang kau katakan?" Hyun Joong menepuk pelan paha artisnya, "Dia akan baik-baik saja, tenang."
Jaehyun mengusap wajah kasar. Ia tak bisa tenang disaat genting seperti sekarang. Kariernya akan hancur dalam sekejap mata jika sebuah pemberitaan tentang Taeyong yang mati karena memakan bibimbapnya tersiar dimana-mana.
Oh, padahal dia baru memulai jalan berbunganya.
Tak lama berselang pintu ruang rawat Taeyong terbuka, menampakkan sosok wanita berjas putih dengan rambut sebahu.
"Dokter Song, bagaimana keadaan pasien didalam?" Tanya Jaehyun buru-buru saat menghampiri dokter wanita itu.
"Dia hanya alergi, setelah meminum obat rasa sakitnya akan berangsur pulih."
Dokter wanita itu menepuk pundak Jaehyun pelan, "Kau boleh masuk dan melihatnya sekarang, aku permisi dulu."
Jaehyun mengangguk paham lalu membungkuk sopan pada dokter Song Hye Kyo yang berlalu meninggalkannya. Tanpa menunggu lama ia bergegas masuk ke ruang rawat Taeyong dan mendapati lelaki itu tengah terbaring di atas ranjang sembari memijat kening dengan raut wajah pasrah.
"Kukira kau sudah mati, Lee Taeyong."
Jaehyun duduk pada kursi disamping tempat tidur rumah sakit itu. Sontak ia mendapatkan tatapan sinis dari si lelaki mungil karena ucapannya yang amat blak-blakan.
"Jika aku mati, kau adalah orang pertama yang akan kuhantui."
Mendecih, Jaehyun hendak menyentil dahi Taeyong namun ia ingat jika pria disampingnya tengah kesakitan. Alhasil aktor itu pun kembali menarik tangannya, "Sayang sekali aku tak percaya dengan hantu."
Taeyong hanya memberi respon helaan nafas. Ia terlalu lelah untuk beradu argumen dengan Jaehyun sekarang. Alerginya terhadap biji wijen tak main-main, dunia tempatnya berpijak seolah berguling hingga ia pusing. Bahkan semua organ didalam perutnya seolah ikut bergetar hingga rasa mual pun tak tertahankan.
"Maaf, aku tak bermaksud membuatmu seperti ini," ucap Jaehyun setelah membuka topinya. Sedangkan kacamata hitam yang tadinya ia pakai telah terlepas sejak dalam perjalanan menuju rumah sakit tadi.
Sang aktor menatap Taeyong penuh sesal, "Lagipula kenapa kau malah menelan bibimbapku?" Ia berdecak.
Taeyong yang mendengarnya sontak mendengus, "Sebenarnya kau ingin meminta maaf atau menyalahkan ku?" Ujarnya sebal, "Pergi saja sana. Aku semakin pusing mendengar suaramu."
"Hei, bersyukurlah sedikit karena aku sudah meminta maaf," protes Jaehyun, "Dimana lagi kau bisa menemukan aktor tampan dan baik hati yang rela membawamu ke rumah sakit?"
"Dasar sombong," Taeyong menggumam.
"Aku tidak sombong, tapi itu faktㅡ"
"Sayang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Romance | Jaeyong ✓
Fanfiction❝There is no secret left in the fact that I am madly in love with you❞ M/M | GENFIC | ENEMYHET | MATURE | BOOK 1 Taeyong hanya terkejut saat ia bangun dari tidurnya dan mendapati sosok lelaki yang seingatnya adalah vokalis band kesukaan sahabatnya T...