21. Letter

9.6K 1.9K 457
                                    

Leave your vote and comment your reaction about this episode.

Kamu vote keberapa nih?

Also, Happy reading <3

*****

"Yah! Kau mau kemana?"

Teriak salah satu lelaki bertubuh jangkung diantara rombongan siswa yang tengah berjalan pada lintasan panjang dan menanjak menuju mercusuar.

"Aku ingin berenang dulu!"

Sosok yang tadinya diteriaki justru berlari ke arah pantai, tak memperdulikan teman-temannya yang hanya bisa memekik sembari menggeleng pasrah. Memangnya siapa yang bisa menghentikan sikap hyperactive siswa paling populer SMA khusus pria Apgujong itu?

"Tolong! Tolong Aku!"

Lelaki mungil bermata doe itu terbelalak ketika mendengar suara teriakan juga lambaian tangan dari arah pantai. Ia bergegas masuk kedalam air ketika melihat sosok yang tadinya berteriak dan meminta tolong semakin tak bisa mengontrol tubuhnya agar tak tenggelam.

"Yah! Gerakkan kaki dan tangan mu!" Lelaki mungil itu berteriak sembari terus berenang.

Beruntung si korban itu tak terseret terlalu jauh dari bibir pantai, hingga dalam waktu sekian menit saja, lelaki mungil yang mencoba menyelematkan nya dapat tiba tepat waktu.

"Pegang tanganku," ucap si pemilik mata doe sembari menggenggam tangan lelaki berpipi gembul dihadapannya.

"Gerakkan kakimu. Astaga kau berat juga!" Oceh lelaki yang lebih mungil sembari terus berenang ke tepi pantai.

"Ya Tuhan, aku sedang menyelamatkan manusia atau hiu?" Timpalnya sebelum menghela nafas kasar ketika ia dan si korban yang hampir tenggelam bisa berjalan karena kaki mereka telah menyentuh dasar pantai.

"T-terima kasih," ucap lelaki berpipi gembul yang duduk disamping si mungil. Keduanya mendaratkan bokong diatas pasir yang membentang di bibir pantai.

Mengangguk pelan, sang pahlawan kesiangan menoleh lalu menatap wajah pucat sosok disebelahnya. "Kau baik-baik saja?"

"Iya," balas sosok disampingnya. "Sekali lagi, terima kasih. Kau menyelamatkan nyawaku."

"Hm," si mungil beranjak dari posisinya lalu menepuk pelan pundak sosok yang baru saja ia selamatkan. "Belajarlah berenang, sangat menyenangkan mengarungi lautan seperti kapal-kapal yang ada di sana." Katanya lalu menghela nafas lega.

"Aku pergi dulu, ya!" Ucap lelaki yang lebih mungil sebelum berjalan pelan menjauhi pantai. Ia yang semula ingin berenang dengan santai lantas harus mengurungkan niat itu karena telah kehabisan tenaga untuk menarik hiu berwujud manusia.

"Tunggu!"

Berbalik, si pemilik mata doe mengangkat alis, "Kenapa?"

"Siapa namamu?" Tanya si lelaki berbadan tambun dengan pipi gembulnya yang menyerupai bakpao.

"Taeyong," katanya lalu tersenyum tipis, "Ada lagi yang ingin kau tanyakan? Aku buru-buru."

"Dimana aku bisa menemuimu lagi?"

Lelaki bernama Taeyong itu menyengir lebar, "Kau bisa menemukanku dimana saja, saat turun hujan dan ketika kau berkunjung ke lautan, aku pasti ada di sana." Candanya lalu tertawa pelan. "Sampai jumpa!" Ia berlari terbirit menjauhi pantai karena tak ingin rombongan meninggalkannya.

Secret Romance | Jaeyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang