"Aish berjalanlah dengan benar!" Taeyong menggerutu sembari menarik lengan Jaehyun. Keduanya telah berjalan hampir sepuluh menit padahal jarak dari halaman parkir menuju restoran ayam nyonya Lee hanya terpaut beberapa meter.
"Bagaimana aku bisa berjalan dengan high heels setinggi ini sialan!" Balas Jaehyun tak kalah emosi. Lututnya sudah bergetar hebat ketika melangkah meski sejengkal saja. Tak lama lagi kakinya akan patah, pikirnya. Jaehyun benar-benar ingin mencekik Taeyong ketika lelaki itu menyuruhnya untuk memakai scarf bermotif bunga, mantel kebesaran sebatas pahanya, kacamata hitam, lip balm berwarna merah dan yang paling membuatnya histeris adalah saat melihat heels setinggi lima senti berada dalam paper bag milik sang ketua divisi promosi.
Taeyong menghela nafas kasar saat sampai didepan pintu masuk restoran. "Sedikit lagi, Jung." Ia menyemangati Jaehyun, aktor itu telah mengatur nafasnya seperti sosok yang baru saja selesai berlari maraton. Taeyong khawatir diam-diam Jaehyun sudah sekarat hanya karena berjalan menggunakan high heels milik rekan kerja wanitanya di kantor.
"Eoh? Taeyong?" Nyonya Jung yang kebetulan tengah berdiri disamping meja pelanggan tak jauh dari pintu masuk pun buru-buru menghampiri sang anak. Mata wanita paruh baya itu menyipit melihat penampilan sosok disamping Taeyong, "Siapa gadis ini, Taeyong-ah?"
"Gadis?!" Jaehyun memekik nyaring, membuat Nyonya Lee menjatuhkan rahangnya dengan mata melebar sempurna.
"Dia rekan kerjaku, Eomma." Taeyong memaksakan tawa, "Dia sedang batuk, jadi suaranya terdengar berat." Ia berbohong dan semakin membuat Jaehyun berang.
Nyonya Lee mencondongkan badannya ke arah Jaehyun, menatap aktor itu lekat-lekat dengan alis yang saling bertautan. "Sepertinya aku pernah melihatmu," ucapnya pelan. Taeyong menahan nafas mendengar penuturan Nyonya Lee. Apa segila itu Ibunya pada drama dan aktor Korea? Pikirnya. "Siapa namamu?" Tanya wanita paruh baya itu.
"Jennie," jawab Taeyong cepat sebelum Jaehyun kembali keceplosan. "Eomma, temanku ini sakit dan dia kelaparan. Tolong buatkan dia makanan kesukaan ku ya?"
"Kenapa jadi makanan kesukaanmu idiot." Bisik Jaehyun tepat disamping telinga Taeyong.
"Diam saja atau kau akan kutinggal di pintu masuk bersama heels ini," balas Taeyong setengah berbisik dengan gigi yang mengatup rapat.
Nyonya Lee mengangguk paham, "Baiklah," katanya lalu berbalik dan membuat Jaehyun juga Taeyong bernafas lega. Namun baru beberapa langkah, ia kembali berbalik hingga kedua lelaki diambang pintu menahan nafas. "Ngomong-ngomong Jennie terlihat familiar, dia sekilas mirip dengan Jay Jung." Gumamnya lalu tertawa pelan. "Tapi tak mungkin dia Jay Jung kan? Hahaha!"
"Hahaha," Taeyong ikut tertawa hambar sembari menyaksikan sang Ibu yang kembali berjalan menuju dapur. "Ya Tuhan, kenapa ibuku bisa mengenali Jay Jung?" Gumamnya setengah meringis.
"Ibumu itu ternyata penggemarku," bisik Jaehyun lalu tersenyum puas. "Aku memang terkenal dan idaman semua wanita di semenanjung Korea," katanya lalu tertawa lantang, beruntung Taeyong segera membekap mulutnya sebelum kembali menyeret sang aktor ke tangga menuju rumahnya di lantai dua.
Saat telah sampai anak tangga terakhir, Jaehyun buru-buru melepas benda yang sedari tadi menyiksanyaㅡhigh heels. Ia menghela nafas lega lalu membuka scarf juga kacamatanya sebelum mendelik tajam ke arah Taeyong disampingnya. "Kau benar-benar!" Sang aktor mendesis, menyentil dahi Taeyong hingga lelaki itu memekik. "Kemana lagi kau akan membawaku?"
Taeyong memberikan cengiran terbaiknya pada Jaehyun lalu berucap, "Ke atap."
"What?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Romance | Jaeyong ✓
Fanfiction❝There is no secret left in the fact that I am madly in love with you❞ M/M | GENFIC | ENEMYHET | MATURE | BOOK 1 Taeyong hanya terkejut saat ia bangun dari tidurnya dan mendapati sosok lelaki yang seingatnya adalah vokalis band kesukaan sahabatnya T...