Jaehyun menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang. Menatap lurus kearah langit-langit kamarnya sebelum menggerakkan kaki dan kepalanya kesetanan.
"Argh! Lee Taeyong itu benar-benar menyebalkan!" Teriaknya lalu menutupi wajah dengan bantal.
Jaehyun sendiri tak habis pikir mengapa ia begitu peduli pada sosok itu. Rela keluar ke supermarket untuk membeli soda dan makanan ringan hingga ia ketahuan oleh beberapa pelanggan. Bahkan saat hendak membawa kantong belanjaan itu ke kamar Taeyong, Jaehyun harus bersikap bodoh ketika ia berpapasan dengan Taehyung.
Aktor itu menempelkan tubuh pada tembok koridor dengan wajah yang ia sembunyikan dengan kantong belanjaan. Padahal, siang tadi ia mencibir Taeyong karena melakukan pose bodoh di restoran ayahnya. Namun tadi, ia baru saja melakukan hal yang sama.
Tapi bukan hanya itu yang membuatnya kesal,
Jaehyun tiba-tiba emosi tanpa sebab ketika melihat ruam cukup besar pada ceruk leher Taeyong. Ia bukan orang bodoh nan polos yang tak paham tanda itu.
Kiss mark!
Dan Jaehyun pun yakin Taehyung lah yang memberi tanda cinta itu pada Taeyong.
Apa mereka melakukan hubungan intim?
Apa Taeyong telah melakukan hal itu berkali-kali bersama kekasihnya?
"Aish! Kenapa aku malah mempertanyakan hal tidak penting?!" Pekik Jaehyun lalu melempar bantalnya ke sembarang arah.
Bangkit dari posisinya, aktor itu duduk diatas tempat tidur dengan nafas memburu. Matanya menatap lurus ke depan, seketika pikiran-pikiran tentang kejadian setahun lalu antara ia dan Taeyong kembali menghantui otaknya.
"Aku menyukaimu, Taeyong."
"Aku juga, Jaehyun."
Kalimat terakhir sebelum kesadaran Jaehyun benar-benar menghilang seolah menjadi bisikan di telinganya. Aktor itu menetralkan nafas lalu menggeleng pelan, "Tidak, tidak!Waktu itu aku dan Taeyong hanya sedang mabuk," gumamnya sebelum kembali menjatuhkan tubuh diatas tempat tidur sembari memejamkan mata.
Namun, tak berselang lama senyumnya mengembang ketika sebuah pikiran cemerlang menghinggapi otaknya. Jaehyun meraih ponsel diatas nakas samping tempat tidurnya lalu menekan sebuah kontak disana.
Drrrtttt!
Taeyong yang tengah menikmati camilan juga segelas soda di meja makan mengalihkan pandangan pada ponselnya. Ia berdeham pelan sebelum menjawab panggilan itu.
"Hm? Kenapa?"
"Kau belum tidur, sayang?"
Taeyong kembali melahap keripik kentang dihadapannya, "Belum, aku sedang mengisi energiku."
"Aigoo, baiklah. Jangan tidur kemalaman oke? Aku mencintaimu."
"Ya, aku juga." Balas Taeyong sebelum memutus panggilan rutin dari kekasihnya itu sebelum ia terlelap.
Namun, baru saja lelaki mungil itu kembali meletakkan ponsel diatas meja, benda persegi itu kembali bergetar. Sontak matanya menyipit ketika melihat kontak tak dikenal menghubunginya. Buru-buru Taeyong menjawab panggilan itu, takut jika saja sosok diseberang sana adalah rekan bisnis ataupun Ten yang mabuk dan ditemukan tergeletak di jalanan oleh orang asing.
"Halㅡ"
"Yak! Kenapa nomormu sibuk tadi?!"
Taeyong hampir saja melempar ponselnya ke arah meja pantri saat mendengar pekikan tak asing dari seberang sana. Firasatnya tiba-tiba memburuk, namun seingatnya ia tak pernah memberikan nomor pribadinya pada sosok dalam dugaanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Romance | Jaeyong ✓
Фанфик❝There is no secret left in the fact that I am madly in love with you❞ M/M | GENFIC | ENEMYHET | MATURE | BOOK 1 Taeyong hanya terkejut saat ia bangun dari tidurnya dan mendapati sosok lelaki yang seingatnya adalah vokalis band kesukaan sahabatnya T...