09. Restaurant

12.7K 2K 184
                                    

"Apa etalase kosmetik ini untuk dijual?"

Taeyong mendelik tajam ke arah Jaehyun yang berdiri disampingnya. Sudah hampir satu jam ia bertindak seperti pemandu anak sekolah dasar yang tengah melakukan study tour. Aktor itu benar-benar menyebalkan, pikirnya. Bahkan untuk hal-hal tidak penting saja Jaehyun terus menanyakan ini dan itu. Pot bunga disamping ruangan tuan Kim lah, mengapa ruang rapat berada di lantai tujuh lah, dan masih banyak pertanyaan yang membuat Taeyong emosi hingga naik darah.

"Hei apa kau tuli, Taeyong-ssi?"

Menarik nafas dalam sembari memejamkan mata, Taeyong memasang senyum terbaiknya meski terpaksa kepada sang brand ambasador. "Tidak, Jay Jung-ssi. Etalase di ruangan ini dipajang agar pengunjung bisa melihatㅡyak! Kenapa kau menarik kerah bajuku sialan?!"

Petugas kebersihan yang tengah mengepel disekitar ruang berisi ribuan macam kosmetik produksi Manson House sontak terlonjak mendengar pekikan Taeyong. Lelaki paruh baya itu mengelus dada sembari menggeleng pelan lalu berjalan mundur hingga tak sadar lantai dibelakangnya basah. Alhasil, petugas kebersihan itu harus merelakan bokongnya berciuman dengan lantai.

"Lepaskan!" Taeyong menghempaskan lengan Jaehyun yang sedari tadi menariknya hingga masuk ke dalam ruang berisi kosmetik berbagai jenis itu. Ia menyipitkan mata ketika melihat sang aktor justru melenggang pergi ke salah satu rak dan enggan memperdulikannya, seolah tak melakukan apa-apa pada Taeyong sebelumnya. "Hei! Apa yang kau lakukan disitu?!"

"Bisakah kau tidak berteriak semenit saja?" Jaehyun berbalik, menatap malas Taeyong yang masih berdiri didepan pintu masuk ruangan yang sebagian besar berdinding kaca transparan. Ia melambaikan tangan, menginstruksikan agar lelaki mungil itu mendekat padanya, namun yang dipanggil justru menoleh kebelakang seolah tengah mencari seseorang. "Aku memanggilmu sialan!" Jaehyun pun sontak berteriak bahkan mengumpat, tak berbeda dengan Taeyong.

"Tak perlu berteriak! Aku tidak tuli!"

"Lagipula kau sudah tahu kita hanya berdua di ruangan ini, tapi kau malah menoleh saat aku memanggilmu!"

"Kapan kau memanggilku?!" Taeyong melangkah tergesa ke arah Jaehyun lalu menunjuk wajah pria itu, "Dengar ya, kau hanya melambaikan tanganmu. Kau kira ruangan ini dilintasi taksi?!"

"Lihatlah, otakmu itu benar-benar tak berfungsi sama sekali!"

"Chogiyo..."

"AAAAKH!"
"AAAAKH!"

Taeyong dan Jaehyun refleks berteriak histeris dengan kompak ketika sosok makhlukㅡmungkin seseorangㅡtiba-tiba muncul dan bersuara dari rak sebelah mereka.

"Apa yang kau lakukan disini, Ahjumma?!" Taeyong memekik.

"Apa kau manusia?!" Jaehyun menimpali, namun segera mendapat pukulan keras pada kepalanya, pelakunya tak lain adalah Lee Taeyong.

"Dia petugas kebersihan kantorku bodoh," Taeyong berbisik pada Jaehyun dan mendapat anggukan dari aktor itu.

"Berarti dia kesini untuk membersihkan ruangan kan?" Tanya Jaehyun juga sambil berbisik, Taeyong pun menjawabnya dengan anggukan.

Kedua lelaki itu kembali menatap sang wanita paruh baya yang masih setia berdiri ditempatnya. Jaehyun dan Taeyong lantas menyipitkan mata ketika melihat senyum malu-malu petugas kebersihan itu.

"Kenapa kau tersenyum seperti itu, Ahjumma?" Tanya Taeyong heran.

"Ah, kau pasti senang melihat aktor tampan sepertiku kan?" Timpal Jaehyun lalu tersenyum bangga.

Namun, kedua lelaki itu mengerutkan kening ketika sang petugas kebersihan menggeleng lalu terkekeh geli. "Kalian terlihat serasi," ucapnya lalu menunduk sopan. Kalau begitu aku permisi," wanita paruh baya itu berpamitan sebelum keluar dari ruangan.

Secret Romance | Jaeyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang