01. Run

25.8K 3.9K 652
                                    

Hampir semua mata pengguna jalan yang berlalu lalang disekitar daerah elit bar Gangnam tertuju pada sosok yang kini menjadi pusat perhatian. Berlari tanpa memakai alas kaki, serta kemeja putih kebesaran yang amat lusuh, tak lupa pula rambutnya yang sudah seperti bulu singa.

Taeyong berlari kesetanan, sesekali ia berteriak saat mengingat posisinya bersama sang vokalis Dapper band tadi. Dalam hati ia telah menyebutkan hampir semua isi kebun binatang dan sumpah serapahnya. Meski umurnya sudah memasuki angka dua puluh enam, tapi baru kali ini Taeyong merasakan pengalaman sex pertamanya.

Sialnya ia justru bersetubuhㅡtepatnya disetubuhi oleh seorang pria!

"Sial, ibu akan mencincang ku bersama kentang-kentangnya," Taeyong menggerutu sebelum menahan taksi diujung jalan ramai distrik elit itu.

Sang lelaki paruh baya yang duduk didepan bangku kemudi menoleh, memerhatikan Taeyong dari atas kebawah heran.

"Kenapa kau melihatku seperti itu, Paman?!"

Taeyong memekik lalu mendecak kesal, "Aku bukan orang gila, cepat antar aku ke perumahan Gyulsan."

"Baik," supir taksi itu mengangkat bahu lalu hendak menancap gas.

"Restoran Ayam Goreng pedas Nyonya Lee."

Namun belum sempat kaki lelaki paruh baya itu menginjak pedal, ia kembali menoleh pada Taeyong dengan kening yang berkerut.

"Kenapa lagi?" Tanya Taeyong dengan nada pasrah.

"Kau ingin mampir ke restoran itu, anak muda?"

Taeyong mendengus, "Bukan mampir, tapi aku memang tinggal disitu." Ujarnya kesal, "Cepat paman, sebentar lagi jam sembilan dan aku akanㅡ" ia menjeda kalimatnya sejenak dengan mata yang membola, "AAAAAKKH!"

"AAAAKKH!

Sang supir taksi ikut berteriak histeris padahal ia tak tahu apa yang terjadi pada penumpang tampan namun aneh itu.

"Kenapa kau malah ikut berteriak, Paman?!"

"Karena teriakanmu membuatku juga ikut berteriak!"

"AAAAKH!"
"AAAAKH!"

Taeyong menjambak rambutnya sendiri, "Jangan hanya berteriak Paman! Cepat antar aku pulang!"

Menuruti perintah sang penumpang, lelaki paruh baya itu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Taeyong sudah seperti ibu-ibu hamil yang akan melahirkan sebentar lagi. Pasalnya, lelaki itu tak henti-henti memekik agar sang supir taksi buru-buru.

Bukan tanpa alasan, Taeyong sudah telat dari jam masuk kantor. Ia yakin si kepala botak Kim telah menungguinya di pintu masuk sembari memegang tiket bonus dan bersiap untuk merobeknya menjadi serpihan kertas tak berguna.

Oh, Taeyong tak menginginkan hal itu. Bisa-bisa kenaikan jabatannya pun tertunda hingga dua tahun yang akan datang.

Hanya butuh waktu lima belas menit untuknya sampai didepan halaman restoran sekaligus rumahnya. Taeyong buru-buru merogoh saku celananya, hendak mengambil lembaran won dalam dompet.

"AAAAKKH!"
"AAAAKKH!'

Lelaki mungil itu kembali berteriak, masih dengan sang supir paruh baya yang setia turut serta.

"Kenapa kau senang sekali berteriak?!" Tanya lelaki paruh baya dibalik kemudi kesal.

Taeyong menyengir kuda, "Paman..." Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Sepertinya dompetku ketinggalan di bar."

Lelaki mungil itu memanyunkan bibir sembari memasang jurus puppy eyes nya, "Paman, maukah kau menunggu sebentar?" Tanyanya dengan suara yang sengaja dibuat lirih, "Aku ingin meminta uang pada Ibuku dulu, ya?"

Secret Romance | Jaeyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang