"Kenapa kau tak membawa calon menantu Eomma kemari?"
Memutar bola mata malas, lelaki yang baru saja melahap ceker ayam pedas dihadapannya lantas merubah ekspresi menjadi masam. Sang ibu benar-benar tak mengerti dengan keadaan, pikirnya. Padahal ia sangat kelaparan setelah seharian dikejar-kejar wartwan juga berhadapan dengan sang pimpinan yang jauh lebih menyeramkan dari tuan Kim.
Beruntung sosok itu tidak botak.
"Berhenti memanggilnya calon menantu Eomma," Taeyong mendelik kesal. "Kami hanya berpura-pura. Apa yang kau lihat hari ini hanya acting antara aku dan Jaehyun." Ucapnya lantang sebab restoran milik sang Ibu pun telah sepi, tak ada pengunjung selain dirinya.
Nyonya Lee tak mengerti, keningnya berkerut mendengar penuturan si sulung. Padahal ia telah memekik girang saat tahu jika kekasih aktor Jay Jung adalah Taeyong, anaknya. Seharian ini pun pelanggan tak henti-henti datang, sekedar untuk makan sembari mengucapkan kalimat selamat juga bertanya tentang hubungan sang aktor bersama Taeyong.
"Aku dibayar oleh agensi Jaehyun," Taeyong kembali angkat suara melihat raut penuh tanya ibunya. "Semua ini karena ulahnya." Katanya kesal lalu meneguk air dihadapannya.
Lelaki berahang tegas itu pun mulai menceritakan akar masalahnya kepada sang ibu, tak melewatkan satu pun adegan dimana video mereka akhirnya tersebar. Bahkan nyonya Lee melebarkan mata saat Taeyong juga beberapakali mengumpat dan berteriak, guna memperjelas penggambaran rasa kesalnya pada Jaehyun.
"Tapi Eomma jangan memberitahu hal ini pada orang lain," kata Taeyong diakhir dongeng panjangnya. "Tiga bulan yang akan datang kami akan berpura-pura mengakhiri hubungan tak nyata ini."
Nyonya Lee yang duduk dihadapan sang anak pun mengangguk paham. Ia menjatuhkan bahu, sedikit kecewa karena ternyata harapan untuk memiliki menantu yang juga adalah aktor kesukaannya pupus seketika.
"Cepat-cepat lah mencari pendamping, Taeyong-ah." Nyonya Lee berkata sembari memijat lengannya yang pegal. "Jika kau sudah memiliki pendamping, beban Eomma untuk mengawasi dan menjagamu dari jauh bisa sedikit berkurang."
Taeyong menatap sang Ibu sendu, melihat wajah kelelahan itu membuatnya merasa kasihan, sedih sekaligus kesal. "Jadi selama ini Eomma menganggap ku sebagai beban?" Cebiknya lalu beranjak dari kursi, berdiri tepat dibelakang Nyonya Lee dan memijat pundak wanita setegar karang itu. "Apa Eomma sangat lelah?" Lirihnya dengan mata berkaca-kaca.
Mendengar suara bergetar anaknya lantas membuat Nyonya Lee mendongak, ia terkekeh melihat si sulung mulai memanyunkan bibir dengan cairan bening berlinang pada pelupuk mata indahnya. "Apa kau menangis?" Tanyanya.
"Tidak, aku sedang menyanyikan lagu kebangsaan Korea, Eomma." Jawab Taeyong malas.
Ternyata bukan hanya Jaehyun yang selalu menanyakan hal tidak penting dan jelas jawabannya.
"Jangan menangis," Nyonya Lee mengusap punggung tangan Taeyong yang bertengger di atas pundaknya. "Eomma tak pernah menganggapmu sebegai beban." Katanya, "Iya benar, Eomma sangat lelah." Ia menarik nafas panjang lalu tersenyum miring. "Jika saja pria yang kau panggil Ayah itu tidak pergi, hidup kita tak akan sesulit ini, Taeyong-ah."
Taeyong terdiam sesaat ketika mendengar isi hati ibunya tentang sosok yang ia panggil, Ayah. Ia tahu, selama ini wanita paruh baya itu harus menanggung beban dan mengemban tanggung jawab seorang suami sekaligus istri dalam satu waktu.
"Apa Eomma tak ingin menikah lagi?" Tanya Taeyong hati-hati.
Nyonya Lee tertawa pelan, "Apa Eomma harus menikah lagi?" Ia ikut bertanya pada sang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Romance | Jaeyong ✓
Fanfiction❝There is no secret left in the fact that I am madly in love with you❞ M/M | GENFIC | ENEMYHET | MATURE | BOOK 1 Taeyong hanya terkejut saat ia bangun dari tidurnya dan mendapati sosok lelaki yang seingatnya adalah vokalis band kesukaan sahabatnya T...