Hayo, kamu vote keberapa di episode ini?
Saya yakin kalian tahu bagaimana menghargai penulis
Happy reading! <3
•••
Lelaki berahang tegas yang tengah duduk dibalik bangku kemudi Van berwarna hitam menggembungkan pipi, merasa bosan sebab sang aktor sekaligus kekasihnya belum juga keluar dari gedung dihadapannya. Ia harus menggantikan peran Hyun Joong hari ini, sang manager diberi waktu libur untuk mengunjungi ibunya yang sakit di Busan.
"Ck! Kukira pemotretannya akan selesai jam tiga sore," Taeyong berdecak malas.
Merasa bosan menunggu didalam Van, ia pun keluar dari kendaraan roda empat itu dan memilih bersandar sembari mengetik pesan untuk sang kekasih.
Kau dimana? Belum selesai juga?
Setelah mengklik opsi kirim, Taeyong kembali memasukkan layar datar itu pada saku celana jeans nya. Ternyata menjadi manager artis se-membosankan ini, pikirnya.
"Kekasihku!"
Mendengar pekikan tak asing dari arah pintu masuk gedung, Taeyong menoleh ke sumber suara sembari memasang tampang datarnya.
"Dia bukan kekasihku," Taeyong bergumam ketika melihat Jaehyun seolah berlari ke arahnya dengan gerakan slow motion, seakan aksinya itu adalah adegan dari sebuah musik video.
"Taeyong-ah..." Jaehyun memanggil nama itu dengan nada manja, merentangkan tangan ketika ia sampai dihadapan kekasihnya dan berharap lelaki mungil itu akan memeluknya.
Namun yang ia dapati hanya tendangan pada tulang keringnya.
"Yak! Ceker ayam pedas! Kenapa kau malah menendangku?!" Protes sang aktor.
Taeyong memutar bola mata malas, "Karena kau sangat memalukan," Katanya lalu meraih ransel pada lengan Jaehyun dan memasukkan pada bangku penumpang di belakang.
"Kenapa kau diam saja disitㅡyak!" Lelaki mungil itu memekik sembari memukuli punggung Jaehyun.
Sang aktor memeluk erat pinggangnya, mengangkat tubuhnya lalu melakukan gerakan berputar seolah ia adalah boneka yang sedang diajak bermain di taman.
"Turunkan aku sialan! Kepalaku pusing!"
Mendengar pekikan pasrah Taeyong, si lelaki berlesung pipit terbahak-bahak sebelum menurunkan kekasihnya tepat disamping van. Tawa Jaehyun semakin menggelegar saat melihat Taeyong tak bisa berdiri dengan benar. Bahkan lelaki mungil itu hampir terjatuh jika saja ia tak menahan pinggangnya.
"Jung Jaeyuk, kau benar-benar," Taeyong mendesis lalu menarik rambut cokelat sang kekasih. "Apa kau ingin membunuhku?!"
"Yah! Yah! Yah! Lepaskan tanganmu dari rambutku, aish!" Jaehyun ikut mendesis sembari mengusap bekas jambakan Taeyong.
Keduanya berbagi tatapan kesal, menautkan alis sembari memegangi kepalanya masing-masing. Taeyong merasa pusing, sedangkan Jaehyun kesakitan akibat jambakan si mungil. Namun hanya selang beberapa detik sepasang kekasih itu sama-sama tertawa sebelum berbagi dekapan hangat.
"Kau sudah menunggu dari tadi?" Jaehyun mengusap belakang kepala Taeyong, menunduk lalu mengecup pundak kekasihnya yang terekspose. "Kenapa kau memakai baju kaos kebesaran seperti ini?" Tanyanya lagi sebelum beralih menatap wajah si submissive.
"Kau ini banyak protes sekali," Taeyong mengerucutkan bibir, "Jika aku memakai pakaian ketat kau pasti bertanya lagi, apa kau ingin mengikuti lomba renang?" Taeyong menirukan suara Jaehyun ketika menanyakan hal-hal tak penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Romance | Jaeyong ✓
Fanfiction❝There is no secret left in the fact that I am madly in love with you❞ M/M | GENFIC | ENEMYHET | MATURE | BOOK 1 Taeyong hanya terkejut saat ia bangun dari tidurnya dan mendapati sosok lelaki yang seingatnya adalah vokalis band kesukaan sahabatnya T...