29. Propose

20K 2K 694
                                    

Siapkan teh atau kopi dan camilan karena chapter ini sangat panjang sepanjang jalan kenangan jaeyong

Happy reading!

•••

"Taeyong," Jaehyun menepuk pelan pipi lelaki yang masih setia memejamkan mata diatas tempat tidur. "Apa kau tidak ke kantor hari ini?" Ucapnya lagi sembari mengguncangkan tubuh kekasihnya.

Sang aktor terkekeh pelan saat Taeyong mulai terusik, lelaki itu memanyunkan bibir dengan alis yang bertautan saat ia mengungkungnya. Jaehyun mengapit pipi kanan si mungil dengan kedua bibir seolah mengulumnya hingga sang empu membuka mata.

"Morning," Jaehyun menyapa dengan senyuman manis dan lesung pipit. Hanya selang beberapa detik ia mengubah ekspresi menjadi datar lalu menipiskan bibir sebelum menyentil keras dahi kekasihnya. "Kenapa kekasihku jadi pemalas seperti ini, hm?" Ucapnya lalu beranjak dari posisi.

Aktor itu menarik lengan Taeyong, hingga si lelaki mungil dengan setengah kesadarannya berakhir duduk diatas ranjang. "Lihatlah, air liurmu sudah tumpah kemana-mana." Ucapnya lalu berdecak.

"Benarkah?" Taeyong yang masih mengantuk mengusap sudut bibirnya.

Jaehyun menepis tangan Taeyong, beralih mengusap permukaan bibir lelaki itu sebelum memberikan kecupan singkat disana. "Morning kiss," Ucapnya lalu tertawa pelan.

Namun Taeyong hanya mendengus kasar sebagai respon.

"Minggir, aku ingin mandi." Lelaki mungil itu turun dari tempat tidur dan melangkah gontai menuju kamar mandinya.

Jaehyun mengerutkan kening heran. Pasalnya semalam ia dan Taeyong kembali ke apartemen lelaki itu setelah mengunjungi Tuan Lee kurang dari jam dua belas malam, setelahnya mereka sama-sama terlelap diatas ranjang. Namun si mungil justru masih terlihat mengantuk.

"Kau tidak sarapan dulu?" Jaehyun mengangkat alis heran saat Taeyong yang baru saja keluar dari kamar lalu menghampiri meja makan hanya meneguk segelas susu tanpa duduk terlebih dahulu.

Lelaki mungil dihadapannya menggeleng. "Aku akan sarapan di kantor bersama Ten," ucapnya lalu menghampiri Jaehyun yang duduk di kursi. Taeyong membungkuk, mengecup sekilas pipi kanan sang aktor lalu berucap. "Aku berangkat dulu."

"Aku bangun di pagi buta untuk memasak semua makanan kesukaanmu ini," Jaehyun berkata saat melihat Taeyong justru berbalik dan melangkah menjauhinya. Beruntung lelaki itu mematung ditempatnya saat ia angkat bicara. "Aku juga ingin sarapan denganmu, Taeyong. Besok hingga lima hari kedepan kita tak akan bertemu lagi. Aku sudah harus kembali ke Mokpo," sambungnya.

"Kita masih bisa bertemu dihari Sabtu," Ucap Taeyong dengan nada lirih tanpa berbalik menatap sang kekasih. "Sampai jumpa." Ia berjalan tergesa menuju ruang utama hingga keluar dari apartemen.

Lelaki mungil itu melewati koridor apartemen sembari meneteskan air mata dalam diam. Semua ucapan Jaehyun pada Ayahnya semalam masih menghantui otaknya.

Aktor itu berkata pada tuan Lee, "Aku akan menikahi Taeyong lima tahun lagi." Alasannya, karena diumur itu ia sudah memenuhi segala persyaratan untuk menikah. Dimana sang aktor harus siap dari segi finansial, mengingat biaya hidup di Korea sangat tinggi.

Tentu Jaehyun tak ingin terus-terusan tinggal bersama Taeyong didalam apartemen sederhana seperti sekarang. Ia pun enggan bergantung pada Ayah juga sang calon mertua yang memiliki banyak harta.

"Aku benar-benar ingin membahagiakan Taeyong dari hasil keringat dan air mataku." Kalimat itu menjadi kunci bagaimana Tuan dan Nyonya Lee bertepuk tangan dan secara langsung menyetujui niat sang aktor.

Secret Romance | Jaeyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang