17. Jeju

10.5K 1.8K 145
                                    

"Tae, besok kau akan ikut ke Jeju kan?"

Lelaki berahang tegas yang duduk di bangku samping kemudi menghela nafas pasrah lalu mengangguk pelan. Memasang seat belt sebelum menyandarkan punggungnya pada jok mobil, "Aku terpaksa ikut karena Jung Jaeyuk itu." Gumamnya lalu mendesis kesal.

Sang sahabat yang duduk disampingnya lantas terkekeh, "Maksudmu Jung Jaehyun..." Ia menyeringai, "Kekasihmu?"

"Aish! Diam lah!" Taeyong mulai emosi, kerutan di keningnya semakin bertambah juga bibirnya yang kian mengerucut. "Aku ini kekasih bayarannya."

Ten memutar bola mata malas. Taeyong memang telah memberitahunya jika agensi Jaehyun membayarnya dengan uang juga selca bersama Heechul agar hubungan mereka dipalsukan diam-diam pada public.

"Tapi sepertinya kau dan Jaehyun saling suka, Tae." Ten mulai menganalisa. Ia teringat akan adegan yang beberapa hari lalu menghebohkan Manson House juga dunia maya. "Kalian sepertinya sangat menikmati ciuman di lobby waktu itu." Sambungnya.

Double Kill Couple.

Julukan itu diberikan oleh rakyat Korea Selatan kepada Jaehyun juga Taeyong. Setelah menghebohkan publik dengan video ciuman lalu berujung sentilan, lagi-lagi mereka menjadi sorotan saat keduanya kembali mempertemukan bibir dan saling memagut di Manson House.

Ya, mereka membuat detakan jantung para penggemar terhenti sebanyak dua kali.

Termasuk Ten.

"Ey, semua itu hanya acting." Taeyong mengangkat dagu sembari memasang tampang angkuh, "Sebentar lagi Heechul Hyung akan merekrutku menjadi artis barunya."

Ten mendengus kasar, "Terserah," ucapnya pasrah sebelum melajukan mobil ke arah apartemen Taeyong. Ia tak ingin bertukar argumen lagi dengan sang sahabat, sebab jam sudah menunjuk ke angka sembilan malam dan mereka belum merapikan barang-barang pribadi untuk dibawa ke acara tour dan fansign bersama Jaehyun di Jeju esok hari.

Tak butuh waktu lama untuk Ten bisa sampai didepan apartemen milik sahabatnya. Dengan kemampuan mengemudinya, ia berhasil membuat Taeyong hampir kehabisan suara juga nyawa.

"Kau bisa turun dari mobil kan, Tae?" Tanya Ten dengan tampang tak bersalah.

Mendelik tajam, Taeyong menarik kuping Ten dengan keras lalu memekik. "Kau hampir membunuhku sialan!"

"Hampir kan?" Ten mengibaskan tangan disamping wajahnya, "Kau belum mati."

Ingin sekali Taeyong menjambak sahabatnya ini. Namun karena karena rutinitas di kantor seharian ini sangat melelahkan, ditambah lagi ia belum packing barang-barang pribadinya untuk esok, alhasil si lelaki berahang tegas hanya pasrah sebelum turun dari mobil Ten dengan kaki bergetar.

Taeyong berjalan pelan di koridor menuju kamar apartemennya. Namun langkahnya lantas terhenti ketika ia melihat seseorang baru saja keluar dari kediaman Jaehyun, saling bercakap-cakap dan sesekali bertukar tawa dengan raut wajah bahagia.

"Haechan!" Pekiknya lalu melangkah tergesa ke arah sang adik. "Apa yang kau lakukan disini?!"

Kedua mata Taeyong menyipit saat melihat dua kancing teratas baju Haechan terlepas. Sesaat kemudian ia melebarkan mata ketika mendapati ceruk leher adiknya itu berwarna merah yang cukup kontras dengan kulit tannya.

"Aku menunggumu diㅡ"

"Apa yang kau lakukan dengan adikku?!" Haechan refleks mengentikan ucapannya ketika mendengar teriakan lantang Taeyong.

Jaehyun menautkan alis, masih dengan tampang datarnya. "Apa yang kulakukan?"

Plak!

"Kau benar-benar pria brengsek!" Lelaki berahang tegas itu berucap setelah menampar pipi kiri Jaehyun.

Secret Romance | Jaeyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang