Seungmin mengeratkan pegangannya pada tali yang melilit leher Binjhi. Semenjak sembuh, anjingnya itu menjadi lebih gesit 10x lipat. Itu membuat Seungmin cukup kewalahan untuk mengurusnya.
"Hei Binjhi tolong jangan terlalu cepat. Aku bisa terjatuh." Keluh Seungmin.
Binjhi tampak tidak peduli. Ia tetap berlari.
"... aku tidak akan mengajakmu berjalan sore jika kau masih begini." Ancam Seungmin.
Sadar bahwa majikannya itu sudah lelah, Binjhi memelankan larinya. Kemudian berhenti.
"Hai Seungmin!" Sapa seseorang, Jina.
"Halo ahjumma!" Balas Seungmin ramah.
"Aku baru melihatnya. Apa ini anjing milikmu?" Tanya Jina. Perempuan itu membungkuk untuk mengelus bulu Binjhi.
"Ya. Aku menemukannya terluka di pantai. Jadi aku menyelamatkannya dan menjadikan dia peliharaanku. Oh ya, namanya Binjhi." Seungmin menjelaskan.
"Nama yang lucu." Jina terkekeh. "...dan tolong jangan panggil aku ahjumma. Cukup panggil aku noona. Aku tidak ingin dianggap tua."
"Eh?" Kata Seungmin kikuk. "... baiklah, noona."
"Good boy."
"Kim Seungmin!" Renjun, salah satu penghuni Pelequar memanggil Seungmin.
Seungmin menoleh. Ia melihat Renjun yang datang tergopoh-gopoh dengan keringat yang bercucuran di wajahnya.
"Ada yang terluka." Kata Renjun. Setelah mengatakan itu, Renjun menarik nafas dalam-dalam. Berusaha menormalkan kembali detak jantungnya.
"Siapa?" Tanya Seungmin.
"Jeno. Ia terluka karena bertengkar dengan Hyunjin." Jawab Renjun.
Seungmin membelak kaget. Ia tau Hyunjin dan Jeno mempunyai hubungan yang kurang baik. Tapi ia tidak menyangka keduanya akan bertengkar secara fisik.
"Dimana ia sekarang?" Seungmin melepas pegangannya pada tali Binjhi.
"...Jina noona, apakah kau bisa menjaga Binjhi sebentar? Aku ada keadaan darurat." Pinta Seungmin.
Jina mengangguk. "Tidak masalah."
Tanpa menunggu lebih lama, Seungmin langsung memberikan tali pegangan Binjhi kepada Jina. Dan mengikuti Renjun.
Jina membawa Binjhi berkeliling Pelequar. Binjhi yang sangat aktif membuat Jina kewalahan. Bahkan tak jarang tali yang melilit leher anjing itu lepas dari genggaman Jina.
"Binjhi-ya..." Panggil Jina lemah. Ia terlalu lelah menjaga anjing milik Seungmin itu.
Binjhi mengeluarkan lidahnya. Meledek.
"Baiklah. Terserah kau mau kemana. Aku menunggumu disini." Jina akhirnya pasrah. Dan terduduk di batu.
Binjhi melompat kecil. Si Corgi itu langsung berlarian kesana-kemari.
Jina membenamkan wajahnya. Mengajak seekor anjing jalan ternyata jauh lebih melelahkan dibanding mengasuh Jeongin selama 10 tahun lebih.
"Hei." Seseorang menempelkan air dingin pada pipi Jina.
Jina mengadahkan kepalanya. Berusaha keras melihat wajah yang tertutup sinar matahari itu.
"Chris?" Jina menyipitkan matanya.
"Hai noona. Lama tidak bertemu." Bangchan tersenyum. Laki-laki berlesung pipi itu menyerahkan sebotol air dingin kepada Jina.

KAMU SEDANG MEMBACA
Demigod || Stray Kids
Fiksi Penggemar[Au -Stray Kids] Apa terlahir seperti ini adalah sebuah malapetaka? ©gaezelly, 2019 starts : 190119 #1 in demigod