Woojin's side
Ketidakhadiran Bangchan kali ini membuat Woojin harus mengintai Youngmin sendirian. Sebelumnya ia berniat untuk mengajak Seungmin, tapi Woojin takut Seungmin keberatan.
Youngmin keluar dari klinik dengan membawa wadah yang ditutupi kain hitam di tangannya. Buru-buru Woojin membuntuti.
Woojin mengikuti Youngmin diam-diam hingga sampai di ujung Pelequar. Youngmin terlihat mencari-cari sesuatu di tembok.
Kreek..
Sebuah pintu rahasia terbuka. Woojin membulatkan matanya. Walaupun ia telah tinggal di Pelequar selama 5 tahun, ia tidak pernah tau ada pintu rahasia disini.
Setelah Youngmin memasuki pintu rahasia itu, Woojin ikut masuk beberapa menit kemudian.
Woojin terus mengikuti Youngmin. Ia menjaga jarak agar kehadirannya tidak disadari Youngmin. Sekali-kali ia mengumpat di balik pohon.
Langkah Woojin terhenti karena ia melihat Youngmin sedang berbicara dengan beberapa wanita bercadar. Dilihatnya wanita itu memberikan Youngmin sebuah kain hitam. Yang dipakai Youngmin untuk menutupi mulutnya.
"Halo Apollo, selamat datang di Orakel Delphi." Sambut salah satu wanita bercadar.
Woojin mengerutkan alisnya. Ia tau bahwa Orakel Delphi adalah tempat pemujaan untuk Apollo, tapi ia tidak tau kalau Orakel Delphi sedekat ini dengan Pelequar.
Youngmin dan wanita bercadar itu terlihat berbincang. Samar-samar Woojin bisa mendengar nama Dafne dan taman bunga.
"Bawa aku kesana!" Bentak Youngmin kasar. Wanita bercadar itu menunduk takut. Lalu langsung mengiyakan perminyaan Youngmin.
Wanita bercadar itu membawa Youngmin ke sebuah taman yang dipenuhi alang-alang. Tapi ada satu pohon yang tumbuh amat rindang di sana. Taman bunga ini tidak terlihat seperti taman bunga.
Mereka siapa? Batin Woojin bertanya.
Woojin yang penasaran berjalan mendekat. Theseus itu hampir lupa bahwa alasan ia kemari adalah untuk mengintai Youngmin.
Youngmin tanpa ragu melangkahkan kaki ke tengah-tengah taman. Ia menghampiri pohon yang amat rindang itu dan menyentuh batangnya.
Woojin tidak tau apa yang Youngmin lakukan. Youngmin berdiri lama di depan pohon itu. Ia seperti sedang berkomunikasi.
Woojin mengintip dari balik batu. Ia mendapati mata Youngmin menyipit. Woojin yakin Youngmin tersenyum jahat dari balik cadarnya itu.
Oh tidak....
Woojin ketauan.Buru-buru Woojin kembali menunduk. Ia berusaha menetralkan detak jantungnya. Dirogohnya saku celana depan dan mengambil sebuah kotak kecil mirip dengan korek api. Ia menekan tombol kotak itu. Kotak itu berubah menjadi pistol.
"APOLLO!" Seru Woojin. Ia menodongkan pistol ke arah dada Youngmin.
Youngmin berbalik. Kedua tangannya menghadap ke atas. Tapi senyum miring tercetak jelas di bibirnya.
"Hentikan semuanya! Hentikan semua yang kau rencanakan! Kau membahayakan kami!" Bentak Woojin.
"Kau terlalu ikut campur, Theseus." Balas Youngmin.
"...kau harus membayarnya."
"Pikirkan anakmu! Pikirkan Kim Seungmin! Dia sangat mempercayai ayahnya!" Woojin siap-siap menarik pelatuknya.
"Bingo." Youngmin mengangkat alisnya.
Woojin pingsan tiba-tiba.
"Seperti rencana awal, Dafne. Setiap pengacau yang mencoba menggagalkan rencanaku, kau harus menghapus ingatannya." Youngmin berbicara kepada pohon besar itu.
———
Apollo sangat mencintai Dafne, tapi Dafne kebalikannya. Dafne berusaha kabur tapi Apollo selalu bisa menemukannya. Sampai akhirnya Dafne lelah dan meminta Paneus (Dewa sungai sekaligus ayahnya) untuk mengubah Dafne menjadi sebuah pohon salam.
———
Edisi Woojin kali ini sengaja aku buat sedikit. Ga sebanyak Edisi Jeongin dan Seungmin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Demigod || Stray Kids
Fiksi Penggemar[Au -Stray Kids] Apa terlahir seperti ini adalah sebuah malapetaka? ©gaezelly, 2019 starts : 190119 #1 in demigod