Chiron terkejut melihat seorang bayi laki-laki tengah terlelap di depan pintu rumahnya.
Diangkatnya kotak bayi itu, "Dewa mana yang tega menaruh anaknya diluar ketika musim dingin?"
Buru-buru Chiron membawa bayi itu masuk karena angin berhembus. Malam sudah dekat, itu berarti udara akan lebih dingin lagi.
Ditaruhnya bayi itu di ranjang —meskipun bukan benar-benar ranjang, lebih tepatnya itu sebuah hammock—. Setelah itu Sang Centaurus meraih kotak bayi itu, mengharapkan ada petunjuk disana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Delphi. Ya, Delphi adalah tempat pemujaan untuk Dewa Apollo.
"Apollo apa yang kau lakukan?" Chiron menyisir jenggotnya dengan tangan. Ia gelisah. Chiron tidak menyangka jika Apollo menitipkan anaknya dengan cara seperti ini. Rata-rata dewa-dewi yang mau menitipkan anaknya di Pelequar pasti meminta izin secara langsung. Bukan lewat surat seperti ini.
Chiron membaca surat itu sekali lagi. "Dewa kurang ajar."
Nessos–saudara Chiron menggedor-gedor pintu pondok kakaknya itu. Chiron yang sedang menyeduh nektar langsung membukakan pintu.
'Pasti ada sesuatu yang mendesak.' Batinnya.
"Aku bermimpi. Di mimpiku ada seorang anak laki-laki yang dibuang Apollo." Nessos membuka percakapan.
Chiron tidak menanggapi. Ia menunggu saudaranya itu selesai menceritakan mimpinya.
"Dan anak itu akan datang pada musim dingin."
Chiron menghembuskan nafasnya. Ekor matanya melirik ke arah hammock, tempat dimana Asclepius sedang tidur.
Nessos mengikuti lirikan mata Chiron dan terbelak. Ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
"Apa kau sudah memberinya nama panggilan?" Tanya Nessos.
Chiron menggeleng. "Di suratnya hanya tertulis bahwa ia adalah Asclepius."
Hati Nessos bergetar mendengar nama 'Asclepius'. "Di mimpiku Asclepius adalah Kim Seungmin. Seorang penyembuh."
Kini Chiron mengerti maksud puisi Apollo. Kelak Kin Seungmin akan menjadi dokter.
"Dan kudengar bahwa Seungmin dan ke-8 demigod lainnya akan menyelamatkan–atau bisa saja menghancurkan dunia." Nessos lanjut bercerita.
"Kau tau Nessos? Saat ini aku memutuskan untuk tidak mempercayai ramalan. Puluhan demigod telah mati karena memenuhi ramalannya. Aku tidak mau anak-anakku mati karena ramalan bodoh itu." Chiron khawatir.
"... dan ya, aku tidak percaya ramalan ke-9 demigod itu."
"Tidak." Kata Nessos tegas. "...Apollo yang meramalkan itu. Kau tau 99% ramalan Apollo tidak pernah meleset kan?"