⭐ GET DRUNK ⭐

372 37 1
                                    

Mohon maaf sebelumnya, baru bisa post bab ini. Saya sok sibuk, eh, beneran sibuk deng. Mau lebaran nih, jahitan numpuk banget. 😂😂😂

"Fine! Lo nggak bisa jawab."

Kalimat itu terus berputar di kepala Bintang nyaris setiap waktu, kendati sudah dua minggu lamanya. Galaksi benar-benar mengabaikannya setelah itu. Tidak ada makan siang bersama. Tidak ada telepun di pagi-pagi buta, hanya untuk mengucapkan, "Morning my star". Tidak ada ciuman hangat.

Bintang sangat merindukan lelaki itu. Ini gila. Bintang tidak tahu sejak kapan dia tergila-gila pada sosok Galaksi Bima Sakti dan melupakan cinta pertamanya begitu saja. Kehadiran lelaki itu mampu membuat hidupnya lebih menyenangkan.

Awalnya Bintang merasa sangat kehilangan, tapi kesibukan mampu menyita pikirannya. Gadis itu disibukkan oleh persiapan pagelaran. Saat ini saja dia sedang geladi bersih dengan para peragawati yang akan menampilkan rancangan Belle Robe, ditemani oleh Rosa dan Riana.

"Mbak..." Rosa menepuk bahu Bintang pelan. Gadis cantik itu lumayan miris melihat bosnya sering melamun semenjak Galaksi menjauhinya.

Bintang menoleh dibarengi dengan senyuman.

"Nggak coba disamperin aja?"

Bintang mengerutkan kening. "Apanya?"

"Mas Galaksi lah, Mbak."

Bintang terdiam sejenak, beberapa detik kemudian dia tersenyum. Ide Rosa bagus juga. Kenapa tidak dari kemarin dia melakukannya. Dia perlu tahu kenapa lelaki itu demikian.

Setelah ini Bintang ingin mengunjungi apartemen lelaki itu.

***

Lain halnya dengan Bintang, saat ini Galaksi sedang bersenang-senang di kelab malam langganannya. Setelah lelah membantu persiapan pernikahan kakakaknya yang akan dilaksanakan besok pagi.

Lelaki itu sudah menghabiskan bergelas-gelas minuman favoritnya, White Russian Coktail. Bahkan  Bastian sudah melarangnya untuk minum lagi karen dia sudah sangat mabuk, tapi Galaksi terus mengoceh apabila dia tidak diberi minuman itu.

"Bang, udah dong. Udah mabuk banget gitu," nasihat Bastian.

"One more, please!" rengek Galaksi dengan kepala bersandar di meja bar.

"Tapi, Bang..."

"BURUAN!" bentak Galaksi hingga mengundang perhatian pengunjung lain. "Atau gue hancurin nih kelab," ancamnya.

Lelaki itu meracau tidak karuan, Bastian hanya menatap orang yang dianggapnya sebagai kakak itu dengan miris. Biasanya jika Galaksi sedang begini, pasti dia sedang punya masalah serius.

"Kenapa lagi sih, Bang? Perjodohaa belum kelar emang urusannya?" tanya Bastian acuh sambil menuangkan minuman untuk pengunjung lain.

"DIEM LO, BAS!" lelaki gondrong itu membentak sambil menggebrak meja. Tapi setelah itu dia terkekeh dan bernyanyi.

"Bintang kecil... Yang cantik dan manis.... Amat sangat.... Menghias hatiku.... Hahahaha...."

Lelaki itu terus bernyanyi seperti itu hingga seorang wanita menghampirinya. Entah bagaimana caranya, wanita itu tiba-tiba sudah berada di pelukan  Galaksi.

Setelah beberapa saat keduanya saling berkenalan dan berbicang, mereka memutuskan untuk melanjutkan sesi berikutnya di apartemen Galaksi. Saat ini mereka sedang berada di dalam mobil wanita itu. Wanita itu tersenyum senang melihat Galaksi tertidur pulas di sampingnya. Selama mengemudi, wanita itu tidak bisa berhenti mencuri pandang pada Galaksi yang tampan dan mempesona.

FALLING STAR (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang