Jangan lupa Vote ne 🌟🌟🌟🌟🌟🌟
Btw, udah baca ulang belom?? Baca dulu ya biar nyambung.
Bantu koreksi Typo ya 😇
Happy Reading.
*****
"She's mine."
Deg.
Jantung Kila berdetak kencang, saat seseorang tiba-tiba mengatakan jika ia adalah miliknya.
Tapi yang lebih mengejutkan lagi, ketika mengetahui fakta jika orang itu adalah Taehyung. Sang mantan, atau lebih tepatnya Kakak-nya.
Mata Kila masih setia membulat karenanya. Bahkan tubuhnya hanya bisa mengikuti saja, saat Taehyung membawanya pergi.
Otak Kila terus berfikir. Mencerna setiap kejadian saat ini.
Ap-apa ini?
Taehyung?
Bisa-bisa dia,
Kila yang tersadar pun langsung menarik paksa dirinya dari rangkulan Taehyung.
Kila menatap Taehyung tidak percaya, apa-apaan ini?
Taehyung hanya diam, juga sedang membalas menatap Kila.
Kila tak mengucap apapun, suaranya seperti tertahan diujung lidah. Padahal hatinya berfikir untuk memaki-maki Taehyung sekarang.
"Kau milikku." Ucap Taehyung lagi,
Ap-apa?
Belum sempat Kila menyuarakan pertanyaannya, Taehyung lebih dulu pergi meninggalkannya _lagi_.Yang sebelumnya telah melemparkan sebuah jas hitam pada Kila.
Kila terdiam ditempatnya, Apa-apaan dia itu? Apa maksudnya? Bisa-bisanya dia melakukan ini, setelah apa yang dia lakukan kepada Kila tiga tahun ini?
Sakit.
Mengetahui fakta jika Taehyung sama sekali tak merasa bersalah setelah meninggalkannya tiga tahun yang lalu. Bahkan mengucap kata maaf pun tidak.
Tapi, Taehyung malah langsung mengatakan kata-kata bodoh seperti itu. 'Kau milikku?'
"Brengsek,"
Kila hendak melangkahkan kakinya pergi meninggalkan pesta ini.
Tapi matanya, menangkap sosok Taehyung yang sekarang merangkul wanita lain di depan sana.
Apalagi ini?
Kila tak habis pikir dengan Taehyung. Bahkan beberapa detik yang lalu dia baru saja mengklaimnya sebagai miliknya, tapi sekarang? dia malah merangkul wanita lain didepannya.
Miris.
Sakit.
Hatinya, sakit.
Kila tak dapat berbohong, jika yang Taehyung lakukan telah menyakitinya.
"Hiks,"
Air mata Kila pun luruh tanpa bisa ia bendung. Ia berlari menuju kamarnya, di hotel itu. Ia berlari kencang tanpa memperdulikan tubuhnya yang beberapa kali menyenggol orang-orang disana.
*****
"Kau rela menghabiskan uangmu agar bisa bertemu dia," Jimin berhenti untuk menyesap minumannya.
"Tapi disisi lain kau malah menyakitinya. Hebat sekali." Lanjutnya seraya bertepuk tangan pelan, mengomentari perbuatan Taehyung.
Taehyung hanya melirik Jimin, tak minat menanggapi. Jimin tak tau apa-apa, seharusnya jimin tak berbicara apapun tentang dirinya bukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
EX-Psychopath Boy (KTH)~BOOK 2~
Fanfiction[Psychopath Boy Book II] ***** "Aku tak akan memberi pilihan 'dibunuh atau menjadi pacar' seperti dulu." Ucap Taehyung dengan suara rendah. "Tapi__" Glekk.. Kila meneguk salivanya susah payah, sungguh ia gugup setengah mati. Mata Kila membulat, lag...