Jan lupa vote ya guys🌟🌟🌟🌟🌟
Yang kangen TaeKila ada nggak nih??
Hayo komen nya jangan lupa ditinggal, kalo enggak nanti Author jadi males ngetik loh. (Auto ngancem nih Authornya😄)
Typo bertebaran, karena Author males baca ulang dan revisi..
Happy Reading
*****
"Atau dijadikan istri?"
Hingga beberapa detik berikutnya Kila masih membulatkan matanya lebar. Ia terlalu terkejut mendengar ucapan Taehyung. Bahkan dia tak sadar jika ujung pisau tajam milik Taehyung, masih bermain-main dipipi mulusnya.
"Sepertinya kau memilih opsi yang pertama ya pacar," Ucap Taehyung beberapa saat kemudian.
Kila tersentak, seketika tersadar dari lamunan-nya. "Kapan aku mengatakan itu?" Sergahnya cepat. Ia terkejut Taehyung mengatakan jika ia memilih opsi dibunuh, siapa juga yang ingin dibunuh?
Taehyung menyeringai lebar, membuat bulu kuduk Kila merinding. "Jadi kau lebih memilih menjadi istri eh?"
Kila membulatkan matanya lagi, sepertinya ia salah berbicara. "Bu-bukan," Kila tergagap.
Taehyung masih setia menyeringai, ia mulai menggerakkan ujung pisau tajam itu lagi, hingga ke leher Kila, dan mulai bermain-main disana.
"Lalu kau memilih yang mana, pacar?" Taehyung menatap wajah tegang Kila.
Kila masih mengatupkan bibirnya erat. Siapa juga orang yang ingin mati sia-sia ditangan Taehyung. Tapi ia juga tak ingin menjadi istrinya. Ia tak ingin merasakan sakit hati terus menerus, karena Taehyung memiliki wanita lain selain dirinya.
Dan bagaimana bisa dia memberinya pilihan menjadi istri. Bukankah dia sudah memiliki pacar di Paris sana. Lalu untuk apa dia menjadikanya istri. Jadikan saja wanita itu istrinya.
Kila mengeram marah, sepertinya Taehyung memang berniat mempermainkannya terus menerus.
"Aku tak mau menjadi istrimu. Kau bisa menjadikan wanita di Paris itu istrimu. Bukan aku." Jawab Kila dingin, mengabaikan jantungnya yang berpacu kencang ketakutan. Entah mendapat keberanian dari mana ia bisa menjawab seperti itu. Yang pasti ia sudah lelah dengan sikap Taehyung, dan ia harus bersikap berani.
Taehyung nampak sedikit terkejut melihatnya, tapi ia mencoba menutupinya. Ia memandangi wajah Kila lekat. Tidak ada raut ketakutan dan tegang seperti beberapa saat yang lalu disana. Sepertinya Kila memang sudah bosan hidup ya.
"Jika kau ingin membunuhku silahkan." Putus Kila masih dingin. Ia sudah pasrah jika hidupnya akan berakhir sekarang.
Taehyung menggenggam pisaunya kuat, seakan bersiap menggoreskan pisau itu ada leher Kila.
"Kau mengambil keputusan yang salah. Pacar." Desis Taehyung tajam. Membuat Kila langsung memejamkan matanya. Setidaknya dengan memejamkan mata ia tak melihat pisau itu mengoyak kulitnya, meski rasa sakitnya tetap terasa sih.
Satu detik,
Dua detik,
Tiga detik,
Hingga detik ke tujuh Kila masih terus menunggu.
Menunggu kulitnya merasakan sakit karena tusukan pisau Taehyung. Tapi hingga beberapa saat berlalu, ia tak merasakan apa-apa.
Karena penasaran, akhirnya Kila putuskan untuk membuka matanya pelan.
Alangkah terkejutnya Kila ketika wajah Taehyung berada tepat didepan wajahnya. Sangat dekat, hingga hidung mereka hampir bersentuhan, mungkin hanya berjarak satu senti saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
EX-Psychopath Boy (KTH)~BOOK 2~
Fanfiction[Psychopath Boy Book II] ***** "Aku tak akan memberi pilihan 'dibunuh atau menjadi pacar' seperti dulu." Ucap Taehyung dengan suara rendah. "Tapi__" Glekk.. Kila meneguk salivanya susah payah, sungguh ia gugup setengah mati. Mata Kila membulat, lag...