EX-Psychopath Boy 2.9 - Who?

52.4K 4.4K 651
                                    

Jangan lupa Vote ya guys🌟🌟🌟🌟🌟

Karena vote itu gratis, tinggal klik aja okay😄

Btw, sorry ya, up detik-detik tengah malem, tapi belom ganti hari kan. Jadi, anjinya nggak kelanggar duong😄

Typo bertebaran😅

Happy Reading.

*****

Kila tak henti-hentinya memukuli kepalanya sendiri, merutuki setiap perbuatan bodohnya dipesawat tadi.

Tak lupa ia juga membenturkan kepala ke jendela kaca _mobil_ milik keluarga Saena.

Ia menyesal melakukan hal bodoh, dengan menerima ciuman Taehyung. Bayangkan ia menerima begitu saja ciuman itu, padahal detik sebelumnya ia sangat marah kepada pria itu. Memalukan.

Argh, salahkan ia yang tak bisa menahan nafsunya sendiri. Nafsu yang selalu ia tahan sejak ia pertama kali bertemu Taehyung di Pesta itu. Arhh, ia terlalu bernafsu untuk menyalurkan kerinduannya tiga tahun ini.

"Hentikan Kila. Meski kepalamu pecah karena kau pukuli, Semua tak akan bisa mengubah apa yang sudah terjadi. Kau terlalu bodoh jika baru menyesalinya sekarang. Seharusnya kau berfikir sebelum membalas ciuman itu. Aishh jinja, kau tadi terlihat murahan Kila." Ucap Saena menggebu-gebu. Sungguh ia kesal terhadap temanya itu. Mengapa juga dia harus menerima Taehyung, apa dia lupa dengan semua perangai buruk Taehyung yang selalu menyakiti dia.

Ishh, temanya itu.

Saena tau jika cinta bisa merubah segalanya. Tapi ayolah, Kila seharusnya bisa berfikir untuk tak terus di permainkan dengan namanya cinta.

Saena tertegun saat tiba-tiba mendengar isakan pelan dari arah Kila.

Kila menangis?

Hati Saena mencelos, Sepertinya ia telah salah berbicara. Sumpah demi apapun Saena tak bermaksud begitu. Ia hanya kesal dengan tindakan bodoh Kila itu.

"Kila, mianhae, aku tak bermaksud," Saena menyentuh bahu Kila yang naik turun, karena menangis.

Kila masih memalingkan wajahnya pada arah jalanan seraya menggeleng. Ia sama sekali tak marah dengan Saena. Sama sekali tidak.

Hanya saja hatinya terasa sakit mendengar kata murahan itu. Tapi memang itulah yang terjadi, ia bersikap murahan hanya karena Taehyung. Ia seperti jalang yang tak tau diri, menerima setiap sentuhan pria _milik orang lain_.

"Kila, maafkan aku."

"Kau tidak salah apa-apa Saena, jangan meminta maaf." Ucap Kila parau. Ia tak ingin sahabatnya itu semakin merasa bersalah.

Kila menghapus air matanya sendiri, ia tak ingin matanya terlihat sembab, karena nanti akan menjadi pertanyaan ibunya _Nahye_ dirumah.

"Kila aku hanya tak ingin kau terus menangis dan menyakiti dirimu sendiri hanya karena Taehyung brengsek itu." Saena memeluk tubuh Kila dari samping. Ia merasa bersalah telah menyakiti Kila dengan kata-katanya tadi.

"Iya, aku tau, Saena."

"Kau masih bisa bahagia meski tanpa dia Kila." Saena mengeratkan pelukannya pada tubuh Kila.

"Hm, aku memang selalu bahagia, karena ada kau di sampingku Saena." Balas Kila berusaha menerbitkan senyum dibibirnya.

Saena ikut mengembangkan senyumnya, ia tau sahabatnya itu berusaha tersenyum didepannya, meski fake tapi itu sudah cukup membuat hati Saena sedikit lega. Kila berusaha tersenyum meski sulit.

EX-Psychopath Boy (KTH)~BOOK 2~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang