Mulmed
Claudya🌻 Happy Reading 🌻
• • •
Hari berjalan begitu lancar , tak terasa kehamilannya menginjak 5 bulan . Audy yang mengandung membuat Audy merasakan keposesifan seluruh keluarganya dan itu membuat Audy jengah apalagi seluruh keluarga Madison dan Keluarga Miller tau bahwa Audy pernah hampir keguguran sebab terpeleset . Seperti saat ini malam malam memperingati sang istri yang lincah .
"Audy jangan lari lari sayang!" Peringat sang suami . Siapa lagi kalau bukan Ano . Jujur Audy kesal mendengarnya . Apalah daya dia sebagai istri . Mereka saat ini sedang makan malam . Semuanya tampak sama . Bevan yang dingin dengan segudang pretasinya , Sella semakin cerdas dan cenderung pendiam dan Alvin yang menjadi manja dan cerewet . Namun Ano dan Audy bersyukur , mereka mau melengkapi satu sama lain .
"Bevan?" Panggilan tegas Ano membuat Bevan meletakan alat makannya dan menatap sang papa .
"Papa memutuskan perusahaan almarhum dady kamu di satukan oleh perusahaan dady . Kamu boleh ganti nama perusahaan itu sesuka kamu " ucap Ano sambil tersenyum . Sungguh Bevan sampai kaget , jika dibandingkan Perusahaan ayahnya bagaikan seperempat perusahaan papanya . Dan apa ? Nama nya diganti sesuai dia ? Dia hanya anak angkat yang berhak seharusnya Alvin bukan ?
"Pa tapi?-" ucapan Bevan terpotong kala mendengar suara Ano .
"Papa tau , sangat sangat tau , apa yang kamu pikirkan , tapi papa ingin perusahaan ini 100% ingin kamu yang memegang" whatt??? Bevan terbengong bengong mendengarnya , perusahaan Miller Company adalah perusahaan terbesar se-Asia dan yang kedua Madison Company . Tentu saja Bevan bersyukut telah dirawat oleh billioner seperti ayahnya .
"Masalah Alvin kita lihat dia ingin menjadi apa , jika cita citanya ingin jadi dokter papa akan membuatkan rumah sakit untuk dia . Jika guru papa akan bangun sekolah itu sesuai Alvin" jelas Ano . Audy tersenyum menatap anak sulungnya mencerna perkataan suaminya .
"Lalu Sella?" Pertanyaan Bevan dijawab oleh Audy .
"Dia mengikuti jejak mama van" Bevan mengangguk , sudah terilihat adiknya yang gemar membaca buku dan menulis . Meski dulu sempat menduniai musik , Sella tetap memberikan hobby nya itu , bermain musik , bernyanyi , menulis , dan membaca . Ano sampai membuat ruangan khusus pada ruangan ruangan rumahnya yang belum terisi .
"Baik , semoga perusahaan Miller baik baik saja" Ucap Bevan sedikit ragu . Ano tertawa kencang membuat Sella dan Alvin yang menyimak menatap papanya beran .
"Aduh hahahaha , papa percaya sama kamu , seharusnya kamu itu kelas 7 bukan kelas 8 kejeniusan kamu dari dady kamu dan mama kamu menurun . Meski kamu bukan anak kami tetap saja kamu yang kamu banggakan sampai sampai mama papa dan ayah yang disana selalu tersenyum akan kehebatan mu" ucap Ano tulus kepada sang putra . Bevan tersenyum kecil . Setelah pembicaraan itu tak ada lagi buka mulut , mereka melanjutkan makannya .
• • •
Audy tidur dengan gelisah mata terpejam namun hatinya menginginkan sesuatu . Bayangan kuah dari sate padang membuat Audy tak tahan . Sudah lama diselalu begini dan ujung ujungnya minta di belikan sang suami . Audy menengok ke arah kiri yang terdapat suaminya tengah menghadapnya .

KAMU SEDANG MEMBACA
Our DESTINY [COMPLETED]
Teen Fiction#Miller Series 1 Apa yang kalian tau tentang playboy? Pastinya ganteng kan? Tajir dan Cool, benar? Tapi, apa tanggapan kalian melihat seorang Playboy yang seharusnya selalu 'Diterima' malah ditolak mentah mentah. Dan apa sih tanggapan kalian ketika...