Our DESTINY [COMPLETED]

2. Penolakan Cinta

—happy reading—

Budayakan VOTE sebelum MEMBACA.

***

Saat akan keluar tiba tiba di merasakan ada yang mengikutinya. Dia menoleh, namun ga ada siapa siapa. Memang lorong toilet sepi, karena tadi sudah bunyi bel untuk segera kumpul di lapangan, dan segera melaksanakan upacara.

Saat hendak berjalan tiba tiba ada yang memegang tangan Audy.

"Anjirr!!" umpat Audy.

"Diem lo!" sentak Ano.

Laki laki yang memegang tangan Audy adalah Ano, hal itu membuat Audy mengumpat sekaligus kaget.

"Gua mau upacara, bisa ga sih lo ga udah giniin gua! Ngefans banget ya sampe kayak gini?" ucap Audy, namun tak digubris oleh Ano.

"Ano gua teriak sumpah! Lo ngeselin dasar kutil dugong, Anoa, anjing laut, kambing, bang-" ucapan Audy terhenti kala langkah Ano berhenti.

Ano membalikan badannya menghadap Audy.

"Diem, atau gua seret lo dan cium bibir lu di tengah lapangan. Mau?" ancam Ano.

Audy sudah ketakutan kala mendengar ancaman Ano, sehingga Audy menggeleng dan membungkam suaranya. Ano yang melihat tersenyum kemenangan lalu melanjutkan langkahnya hang sempat tertunda.

***

Setelah sampai di lapangan, ternyata sudah ramai. Semua pasang mata menatap Audy dan Ano. Audy merutuki diri ya yang lama ke dalam toilet. Masalahnya dia di toilet mengganti roti jepangnya, karena sudah sangat banyak saat dia hendak pakai. Audy memang lagi masa periodenya, jadi maklum aja kan?. Semuanya juga salah  abangnya kenapa di harus mengantarkannya saat detik detik bel?.

"Maaf pak dia tadi mencoba bolos dikamar mandi" ucap Ano dengan polos.

Audy yang mendengar melototkan matanya dengan sempurna.

"Pak saya ga bolos upacara, saya anak baru tadi saya kesasar pas mau ke toilet, kalau bapa ga percaya tanya pak Dio aja" ujar Audy dengan santai.

Pak Handi yang bingung pun akhirnya memutuskan Audy untuk baris dan Osis ketempatnya. Ano menghela nafas, seharusnya dia jangan bilang Audy ingin bolos. Audy loloskan?

***

Saat selesai upacara, tiba tiba ada yang menarik tangannya ke tengah lapangan.

"Eh eh lo siapa? Kok main tarik tarik aja" ujar Audy, namun tak di gubris oleh si penarik.

Saat sampai tengah lapangan, si penarik meninggalkan Audy yang sedang melihat Ano yang sedang duduk dengan gitarnya.

Petikan gitar mengalun begitu indah, yang membuat Audy terperangah.

Cantik ,
ingin rasa hati berbisik
Untuk melepas keresahan dirimu

Ouh cantik
Bukan kuingin mengganggumu
Tapi apa arti merindu
Selalu ...