0.5

1.2K 329 87
                                    

Vote dan komen, ya. Putar mulmed juga sambil baca





Kyungsoo memantapkan hati. Tak akan pernah lagi peduli dengan seseorang bernama Brian. Tidak akan sudi lagi membuang-buang air mata untuk mantan kekasih pertamanya itu, tetapi apakah Kyungsoo mampu?

Tekat Kyungsoo pasti. Gunting digenggamannya bergerak pasti, memotong helai demi helai surai hitamnya. Hingga kini yang tersisa rambut sebatas leher dengan poni miring ke kiri. Dirinya tersenyum manis ke arah kaca sembari berteriak ‘semangat Kyungsoo’ dalam hati.

-0-

Pagi ini, siswi cantik yang biasanya terkenal dengan penampilan anggunnya menyita perhatian mata siswa siswi. Sepantaran maupun kakak kelas.

Rambut pendek yang tetap saja terlihat cantik. Tak jarang ada yang bersiul kurang ajar atau memuji terang-terangan. Yang hanya dibalas dengan senyum tipis dari si pemilik bibir hati.

piuittttt.”

Kyungsoo menghentikan langkah menatap segerombolan anak yang berjalan ke arahnya. Dan salah satunya, ada seseorang yang seharusnya ia dapat hindari. Kyungsoo ingin cepat-cepat move on.

“hay cantik.” Kyungsoo mendecih. Teman-teman Brian memang berengsek, termasuk Briannya.

“kenapa jalan sendiri?” Kai menyeringai. Setia memerhatikan penampilan Kyungsoo.

Yang diajak bicara menaruh atensi ke arah lain. Mata sipit bening yang sedari tadi memerhatikannya dalam diam.

“maaf. Aku tidak punya waktu. Bisa minggir?”

Kai tertawa, sesekali melihat interaksi mata Brian dan Kyungsoo.

“ow, tentu.” Kai menyingkir, tetapi karena anak laki-laki itu kelewat jahil. Dirinya menyeret lengan Brian agar berhadap-hadapan dengan Kyungsoo.

Mata Kyungsoo membulat. Refleks dirinya mundur satu langkah.

“aa….ada yang salah tingkah teman-teman.”

Kai, Chanyeol dan Sehun tertawa menyebalkan. Membuat Kyungsoo tambah jengkel.

“AKU MAU LEWAT.”

Kyungsoo kembali mendecak. Menghentak-hentakkan kaki melewati Brian sambil mendumal. Mengundang kekehan gemas dari Brian sendiri.

“cantik.” Puji lelaki yang masih saja menggunakan rok itu sembari melanjutkan langkah ke arah loker.

-0-

Kekesalan Kyungsoo tak berhenti sampai kejadian tadi saja. kembali dirinya dipertemukan dengan seseorang yang seharusnya tidak ia lihat lama-lama.

Apa boleh dirinya mengutuk guru Kim karena seenak jidat menggabung mapel olah raga kelas XA dan kelas XB. Menyusahkan saja, batin Kyungsoo.

“Bri.”

Si sipit itu menoleh, masih dengan telapaknya yang memantul-mantulkan bola basket di atas paving.

“ajari aku bermain bola basket, ya.”

it’s okay.”

Dan keduanya seakan tidak menganggap ada penghuni lain di lapangan basket ini. mungkin istilah dunia milik berdua yang lain ngontrak berlaku untuk Brian dan Nara.

Entah kesal karena apa, tetapi yang pasti. Kyungsoo ingin sekali menarik rambut kepang dua Nara dan menyeret tubuh anak perempuan itu. detik ini juga.

“Kyung.” dilihatnya Soomi sedang menduduki bola basket. Persis seperti ayam yang mengerami telurnya.

“kenapa?”

To my girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang