0.10

1K 288 99
                                    

Keduanya berjalan beriringan dari parkiran. Sama-sama menahan senyum hingga wajah pun terlihat aneh.

Sesekali pandangan mata tak sengaja bertemu kemudian cepat-cepat dialihkan. Sebenarnya ada apa dengan mantan yang berubah jadi pacar ini?

“apa?” Kyungsoo menggigit bibir bawahnya sembari menatap kekasihnya.

“tidak apa-apa.” sahut Brian dengan sebelah tangan dikalungkan ke leher Kyungsoo.

Gadis itu memberontak. “kalau belum mandi jangan dekat-dekat. Bau tau!” canda Kyungsoo sambil menutup hidung. membuat Brian terkekeh gemas. Laki-laki itu mencium ketiaknya sendiri. “padahal aku wangi.”

Sama halnya dengan Brian, Kyungsoo juga mendekatkan hidungnya dengan ketiaknya sendiri. “aku juga wangi.”

Kekasih Kyungsoo itu menunduk. “coba.” Ikut mengendus ketiak Kyungsoo. “iya wangi.” Keduanya tertawa-tawa. Sungguh pasangan ini! gemar sekali membuat orang lain iri.

Seseorang yang tepat di belakang Brian dan Kyungsoo mendecak. Membanting lolipopnya ke tanah. “jomblo sialan!” mendapat respons kekehan dari dua sahabatnya di sisi kiri dan kanan.

“derita jomblo ya, gan?”

Kai mendecak. Menatap sebal Sehun dan Chanyeol. “kayak situ enggak aja.”

“gue mah jomblo ganteng.” Sahut Sehun dengan senyuman tampan.

“kalau gue mah jomblo karena pilihan.” timpal Chanyeol dengan senyum lima jari. Membuat Kai yang tepat disebelahnya jengah. “bilang aja kalau loe suka Hyuri, kan?”

Seketika senyuman Chanyeol luntur digantikan wajah merah tegang.

“ngg…apasih halu loe!” lelaki berpostur paling tinggi itu berjalan lebih dahulu. Meninggalkan dua rekannya yang tertawa puas.

“emang nggak ada gitu yang loe taksir, Hun?”

Seketika Sehun terdiam menggaruk tengkuk. “entah. Gue belum yakin sama perasaan gue sendiri Kai. Yah takutnya perasaan yang gue rasain saat ini cuma, yah, sekedar suka gitu.”

Kai mengangguk paham. “BTW siapa sih cewek yang loe taksir?”

Mata Sehun memindai beberapa gadis yang berjalan beriringan. Jumlahnya tiga orang dan semua gadis itu adalah teman-teman Kyungsoo.

“salah satu dari mereka?” Kai menunjuk, refleks Sehun langsung menarik tangan Kai. “jangan nunjuk-nunjuk dong. Nanti kalo mereka tau gimana?!”

Kai terkekeh. “Hyuri?” Sehun menggeleng.

“Lulu.” Menggeleng lagi.

“wah…wah…wah Soomi?!”

“jangan teriak-teriak, Bangsad!”

Siswa berkulit tan itu menutup mulutnya dan membuat tanda peace dengan jari.

“nggak pengen deketin gitu?”

“hemm.”

Kai mengangguk. dirinya merangkul bahu lebar Sehun. “cepetan elah ada yang nikung baru tau rasa.”

“emang ada lagi gitu yang suka sama dia?”

“ada.”

Dahi Sehun mengerut. Ia menatap Kai penuh minat. “siapa?”

“Gue.” Kai menyahut enteng masih dengan berjalannya. Tak mempedulikan tatapan tidak terima Sehun. “seriusan?!”

“ya nggak lah! Gue sukanya yang tinggi.”

To my girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang