0.18

848 238 85
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Semua mata tertuju pada subjek yang baru keluar dari kamar. Dengan di sampingnya ada Brian yang setia menggenggam lengan Kyungsoo. menyamakan langkah Kyungsoo yang sepelan siput pun Brian rela.

“Halo…” sunggingan senyum secerah mentari itu melegakan setiap mata.

“loe udah sembuh, Kyung?”

Kyungsoo mendudukkan pantat di sebelah Soomi, menggenggam lengan Soomi dan membiarkan Brian bergabung dengan Kai, Sehun dan Chanyeol.

“udah kok, cuma nunggu lukanya kering.”

Soomi tersenyum miris. Mata Kyungsoo seperti panda. “udah jangan dipikirin yang waktu itu. loe harus sembuh.”

“iya, santai.”

Pandangan mata Kyungsoo bergulir ke arah Hyuri dan Lulu. Senyumnya merekah. “cepet sembuh, ya, Kyung.”

“iya, makasih semua.”

Mata Kai yang awalnya memerhatikan Lulu, berganti memandang ke arah sahabatnya yang terlihat memerhatikan kekasihnya.

“eh udah dong liatnya. Nggak bakal ilang kok.” Lelaki berkulit tan itu terkekeh kecil mendapat respons kesal Brian. 

“gue cuma masih kesel sama kejadian waktu itu. untung waktu itu gue sakit, kalau nggak—”

“kalo enggak loe pasti ngamuk, kan? Udah lah, Guanlin juga udah ompong kok gara-gara tendangan loe kemarin.”

Sedikit tertarik dengan pembicaraan Brian dan Kai, Kyungsoo diam-diam mencuri dengar. Meski kerap kali Soomi, Hyuri dan Lulu mengajaknya mengobrol tentang skin care.

“iya sih, tapi gue belum puas. Guanlin udah diluar batasan!”

“yo, dia kek gitu soalnya demen sama loe.” Timpalan Chanyeol sukses membuat Kyungsoo membuang wajah. Dan Brian tahu hal itu.

“aku ke belakang dulu, ya. Kayaknya si mbok nggak tau deh kalo ada tamu.”

Kyungsoo menegakkan tungkai, hendak melangkah sebelum pergelangannya ditahan. “aku aja yang kasih tau. Kamu duduk aja.”

Kyungsoo tidak menjawab tawaran Brian. Hanya diam dan melepas genggaman Brian. Lalu berjalan menuju dapur.

“marah noh marah.” Sehun tertawa diikuti Chanyeol.

“iya, gara-gara mulut Chan yang lemes!”

Chanyeol terdiam kala Brian menatapnya tajam.

“nggak sengaja, Bos. Beneran.”

Mata Brian hanya bergulir malas. Segera dirinya menghampiri Kyungsoo ke dapur. Mata sipit itu memerhatikan lengan mulus Kyungsoo meracik jus.

“Kyung.”

To my girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang