0.04

1.4K 350 121
                                    

Voment, yes....







Kyungsoo rasa, waktu berjalan dengan sangat cepat hari ini. dadanya sesak mengingat kejadian tadi. Kepalanya pusing tak kira-kira. Dirinya hanya ingin cepat pulang dan bergumul dengan bantal.

“Soo.”

Gadis itu menoleh saat lengannya ditahan hyuri. “kau kenapa?”

Kyungsoo menggeleng pelan. Wajahnya pucat. Hyuri mengangkat tangannya untuk menyentuh dahi Kyungsoo. “sakit?”

“tidak.” gadis itu tersenyum lemah dan melepas telapak Hyuri dari dahinya.

“aku pulang dulu.”

Hyuri stagnan diposisi melihat punggung Kyungsoo yang semakin tak terlihat. Hingga Somi menghampiri.

“ada apa?”

Gadis berambut sebahu itu mengangkat bahu dan merapikan bukunya. Karena tidak mendapat jawaban sesuai harapan, Somi mengambil buku Hyuri dan melemparnya asal.

“kenapa sih!” seru Hyuri jengkel.

Somi berdecak. “kalian berdua aneh. Tau?!”

Keluar dengus dari pembau Hyuri. “ambil bukuku yang kau buang!” nada suara Hyuri berubah datar.

“situ suka sama Kyungsoo, kan?”

Mata Hyuri membulat. “heh, ngaco ya.”

“jangan-jangan kalian?!”

Somi menutup mulut dengan ekspresi terkejut dibuat-buat. Membikin Hyuri geram, jengkel setengah mati.

“ambil bukuku, maka kuanggap tidak ada masalah.”

Muncul seringai dari Somi. “I need answer girl. But I can look you and she there something…”

“hehh.”

Dan berakhir dengan dua gadis itu yang saling menjambak di dalam kelas.

-0-

Sesuai kesepakatan. Kyungsoo menemui Brian di atap sekolah selesai menghabiskan makan siangnya.

Jantung Kyungsoo mendentum tak karuan saat jarak hanya tinggal 1 meteran, juga terlihat kepul asap disekeliling Brian. Bau jeruk.

“kita putus.”

Langkah kaki refleks berhenti. Kyungsoo stagnan di posisi sampai Brian menghadap ke arahnya.

“ini ‘kan yang kau mau?”

Brian menyeringai. Memasukkan rokok elektriknya ke dalam saku blazer dan melangkah mendekati Kyungsoo.

“maaf, ya, karena mengulur waktu berakhirnya perpisahan kita.”

Kyungsoo masih terdiam kaku dengan air mata yang mulai melewati kelopaknya.

Sampai Brian kembali melajutkan langkah. Kyungsoo mau membuka suara. “kenapa?”

Brian terdiam sejenak. Kemudian bersuara. “karena hubungan ini dari awal hanya permainan, kan?”

Kyungsoo berdecak. Menyeka air matanya kasar. “itu menurutmu, Byun Brian.”

“lantas,” Brian terkekeh disela-sela berkata. “apa namanya menyukai dua orang sekaligus saat kau bahkan sudah memiliki kekasih?”

Dibuat bungkam oleh perkataan seseorang. Ah, tampaknya kabar Brian pendiam dan apatis hanya mitos.

Kyungsoo terhenyak. Ingin mengatakan sesuatu. Namun rasanya semua perkataan hanya berputar-putar di otak.

“datangi aku kalau kau benar-benar yakin. Bahwa kau menyukaiku, Kyungsoo.”

To my girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang