0.13

929 282 121
                                    

Setelah seminggu lebih... Adakah yang menunggu/rindu?

(●´з')♡

Semoga kalian masih mencintai Baeksoo dan story ini
Dan kumohon tunjukkan cinta kalian dengan vote dan comment

(。’▽’。)♡








Niatnya Kyungsoo, istirahat makan siang ini ingin makan bersama Brian, tetapi sebuah lengan tiba-tiba melingkar di lehernya. Disusul senyuman memikat seorang gadis yang dulu sempat membuat hatinya goyah.

“Hyuri?”

“makan yuk!”

Kyungsoo mengerjap beberapa kali dengan kaki yang mengikuti langkah Hyuri. Atensinya tak teralih sedikitpun pada wajah gadis blasteran korea—indo itu.

Cantik sekali, mata lebarnya, mulus kulitnya—terkadang Kyungsoo iri sekaligus kagum terhadap Hyuri. “mau makan apa? biar aku yang traktir?”

Gadis yang diajak bicara seperti kehilangan kata-kata. Maksudnya kenapa tiba-tiba Hyuri jadi begini? Kyungsoo menggeleng pelan. Ia merogoh saku seragamnya dan memerlihatkan selembar seratus ribuan kepada Hyuri. “nggak. Aku bawa uang kog! Kamu nggak perlu traktir.”

Hyuri tertawa renyah, tawa yang sudah lama  sekali rasanya tak Kyungsoo lihat.

“tidak apa, Kyungsoo.”

Heran seketika menyambangi pemikiran dan hati Kyungsoo. sebenarnya Hyuri kenapa? Bukankah gadis itu juga menyukai Briannya? Apa kini Kim Hyuri berubah haluan menjadi punya rasa dengannya?

“aku beli samaan.”

Kyungsoo tersenyum lembut, menerima uluran teh botol dari tangan Hyuri. “makasih, Hyuri.”

“iya.”

Hening beberapa detik. Debaran di jantung Kyungsoo kembali muncul. Debaran yang pernah ia rasakan dulu untuk sahabatnya ini. sikap manis Hyuri benar-benar membuatnya jadi bimbang.

“jangan melamun.”

Kyungsoo mengerjap beberapa kali. Sungguh, dirinya merasa bodoh saat gadis di hadapannya kembali tertawa renyah sembari memainkan sedotan di dalam botol dengan atensi jatuh tepat ke matanya. Kyungsoo salah tingkah.

“ngg—nggak.”

Tundukan dalam-dalam adalah opsi yang Kyungsoo pilih. Rasa kagum berlebihan yang sempat tenggelam dulu mulai muncul kembali. Hyuri yang pintar. Hyuri yang dewasa. Hyuri yang cantik. Hyuri yang perhatian—sumpah kepala Kyungsoo berasa mau meledak!

“Hey!”

Kyungsoo sempat terlonjak dari bangku kala telapak lembut itu mengangkat dagunya lembut. “maaf buat kamu terkejut. Minuman kamu hampir tumpah lho Kyung.”

Jemari Kyungsoo gemetar ketika matanya ditatap sedetail itu—ditatap dengan senyuman yang arhgg!

“Hyuri.”

Gadis blasteran itu menyunggingkan sebelah bibirnya. ia tertawa dalam hati—menertawakan keyakinan Byun Brian.

“kenapa, hem?”

“lepas.”

Hyuri menjauhkan tangannya masih dengan senyuman kemenangan.

“salting, ya?”

“ga!”

Kyungsoo menutup wajahnya dengan tangan. Gadis itu memang menggemaskan kalau sedang dalam mode malu.

To my girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang