0.24

790 234 88
                                    

Mereka satu sekolahan, kelas bersebelahan dan kini saling memandang dari kejauhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mereka satu sekolahan, kelas bersebelahan dan kini saling memandang dari kejauhan. Ataukah hanya Brian yang melihat Kyungsoo?

Jarak membentang semakin terkikis terhapus langkah, tetapi si gadis tetap membuang muka. Saat benar-benar sudah dekat, Brian memberanikan diri meski tahu konsekuensinya apa.

“Kyung?”

Yang dipanggil bagai tidak dengar, tetap melanjutkan langkah hendak memasuki kelas.

“aku pengen ngomong.”

Baru di dapati respons dari Kyungsoo kala pergelangan tangannya ditahan, lembut. Gadis itu menghempas tautan tangan mereka. Mencoba menghindar setiap mantan—kekasih? Mantan atau masih kekasih? Berusahan melakukan kontak mata. Kyungsoo benar-benar benci Brian.

“Kyung!”

Tak mengindahkan sesorang yang awalnya sangat berarti untuk hidup, Kyungsoo berlari memasuki kelas menuju bangku. Wajah bulat manis itu memerah padam. Ingin hati menangis detik ini, tetapi situasi tak memungkinkan. Ada Brian di ambang pintu yang bisa saja tambah percaya diri.

“kamu kenapa, Kyung?”

Soomi sebenarnya paham tanpa bertanya. Ia menyerahkan air mineral yang dibawa dari rumah pada Kyungsoo. “minum, ya? Biar tenang.”

Kyungsoo paham bahwa dia sekarang dikasihani, persetan! Yang ada dipikiran dan hatinya saat ini hanyalah kebencian, kebencian dan kebencian. Brian adalah mahluk paling memuakkan semuka bumi.

“Kyung.”

Gadis itu mengelap sudut bibir setelah menelan setenggak air. “kalo masih suka Brian nggak usah benci, nggak usah lari. Gue yakin, loe suka sama Brian bukan cuma sebates gender, ‘kan?”

Hati Kyungsoo memanas mendengar nama pembohong itu disebut-sebut. “bisa nggak sih nggak usah bawa-bawa nama dia?!” nada suara Kyungsoo meninggi hanya karena Soomi menyebut nama Brian.

“Kyung santai, please? Gue paham dia emang bohong. Itu emang kesalahan, tapi loe nggak tahu, ‘kan pengorbanan dia tuh apa aja?”

“apa?! bagi gue Brian tuh cuma manusia kurang kerjaan yang dengan lancang masuk ke kehidupan gue!”

Diluar kelas Kyungsoo, Brian menghela napas. Sudah ia duga Kyungsoo akan sebenci itu, tetapi Brian yakin di lubuk hati Kyungsoo yang paling dalam, gadis itu tidak akan mampu menghapus nama Brian dari hatinya.

“halo.”

Sapaan semangat seorang gadis membuat Brian mengangkat pandangan. Hyuri tersenyum lebar, seolah hari ini seseorang telah membagikan uang secara cuma-cuma. Ditanggapi senyuman tipis tanpa arti oleh Brian.

“ngapain, sih?”

Tanpa permisi gadis itu menarik lengan Brian dan duduk bersama di bangku depan kelas.

To my girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang