Gue fast up nih 😂 semoga nggak gumoh ya dapet notif update gue. Dan semoga tambah suka sama cerita ini 😚
Happy read
And dont forget to vote and comments
♡
Mama Irene menangis kala mendapati putrinya dengan keadaan terluka disekujur tubuh. Bahkan ia keukeuh merawat Kyungsoo sendiri saat baru saja tiba di rumah sakit umum tempatnya bekerja.
“sakit Ma.” Tepat saat paha dengan luka melintang itu tersentuh dinginnya anti septik dan kapas, Kyungsoo menggelinjang. Telapaknya menggenggam kuat lengan Brian yang sedari tadi setia di sampingnya. Beruntung karena tidak terlalu dalam, jadi tidak perlu dijahit.
“iya, bentar lagi selesai kok Dek.” Mama mengecup dahi Kyungsoo pelan. Mengusap surai legam itu lembut sebelum atensinya beralih pada kekasih Kyungsoo yang terlihat pucat dan masih mengenakan piyama itu.
Sedari kedatangannya ke rumah sakit, Byun Brian memang terlihat sakit. Beberapa kali anak laki-laki itu memaksakan mata untuk tetap terbuka. Kalau boleh jujur, demam membuatnya kembali mengantuk, tetapi Kyungsoo sedang membutuhkannya sekarang.
“sebenernya kenapa bisa kayak gini? Perasaan dulu-dulu kamu nggak pernah ada masalah deh, Kyung?”
Kyungsoo terdiam begitu pun Brian. Keduanya sama-sama bingung untuk mengutarakan kejadian yang sesungguhnya. Kalau orang lain saja memaki atas penyimpangan Kyungsoo lalu bagaimana dengan sang ibu? Brian pun yang sedari awal ingin menjelaskan, juga jadi bungkam. Serba salah.
“Kyung?”
Karena tidak mendapat jawaban apa pun, Mama mengalihkan pandangan ke arah Brian. “Bri?”
“mmm Tante.”
Brian dan Kyungsoo saling memandang. Dan Brian dengan jelas menangkap ketakutan di mata Kyungsoo. seolah dengan pandangan itu ia berkata, untuk Brian tidak mengatakan kebenarannya.
“sebenernya karena ini aku yang cari gara-gara, Ma.”
Dusta Kyungsoo yang seketika membuat Brian menatapnya bingung. “Kyungsoo yang nyari gara-gara. Nyari perkara pakek nantang-nantangin sambil ngata-ngatain anak-anak populer di sekolah, jadi gini jadinya.” Diakhiri dengan cengiran lebar gadis itu.
“maafin Kyungsoo, ya Ma?”
Kyungsoo menggenggam telapak mamanya. Meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja. sedangkan Mama di posisinya merasa ada yang salah? Entah ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan Kyungsoo.
“kamu nggak lagi bohong,’kan sama Mama?”
Gelengan disertai tawa yang menjawab tanya Irene. Wanita berumur 30 lebih itu menyentil dahi putrinya pelan. “makanya jangan nakal! Tapi beneran deh, mereka tuh keterlaluan Kyung! seharusnya mereka tuh nggak giniin kamu juga!”
Kyungsoo malah tertawa saat mamanya berapi-api. “jangan marah-marah. Nanti kerutannya tambah banyak, lho!”
Sang mama terdiam. Segera mengambil kaca kecil di dalam saku jasnya. Kemudian ia bernapas lega. “hah, untung belum ada kerutan.”
Kyungsoo masih tertawa, seolah tubuhnya sehat seperti semula. Nyatanya, tubuh ringkih itu masih terasa remuk, tetapi kata Mama Kyungsoo tidak apa-apa. hanya memar.
“untung cuma memar, kalau sampai kamu kenapa-napa. Mama bakal jeblosin mereka semua ke penjara!”
“udah Ma udah! Mama balik kerja sana.”
KAMU SEDANG MEMBACA
To my girl
FanfictionKyungsoo adalah gadis pendiam, cantik dan sedikit berbeda. Banyak orang yang tidak menyadari hal itu, termasuk orang tua. Hingga suatu hari muncul sosok yang mampu memporakporandakan dunia Kyungsoo, Byun Brian namanya. Sosok yang mengetahui banyak...