0.15

801 270 110
                                    

Semua kata rindumu semakin sembuatku tak berdaya 😍😍

Hayoloh yang rindu ngacunggggg!!!!

Ga mau voment gue unbup nih update an 🤣🤣

Jan nakal. Soom lagi sensitive 😋😎

....
Happy read









“Bri loe dimana?!”

Teriakan Kai via telepon telak membuat Brian berjingat. Anak laki-laki itu mengumpat, menjauhkan ponselnya dan mencoba duduk dengan benar. Meski kepalanya berasa pecah sejak bangun tidur.

“kenapa sih, Kai!” ujarnya dengan menunduk. Sial kepalanya semakin berdenyut ngilu.

“pacar loe jadi bahan bully-an, sumpah gue ngeri. Dari tadi pagi anak-anak ada aja kelakuannya. Masa iya, pada ngelempar Kyungsoo pakek kertas yang tulisannya ‘cewek lesbi’, gue ga tega sumpah!”

Refleks mata Brian terbuka sempurna. “siapa dalangnya?!”

“gue nggak tahu. Gue udah coba bilangin mereka baik-baik buat nggak semena-mena sama Kyungsoo, tapi tu anak pada nggak mau denger—” sambungan telepon diputus sepihak oleh Brian.

Brian terdiam, sekelebat bayangan Kyungsoo yang tengah menangis terlintas begitu saja. tidak! tidak ada yang boleh menyakiti Kyungsoonya.

Tungkai Brian berdiri dengan terhuyung-huyung menuju kamar mandi, tetapi semakin dipaksakan semakin pula terasa sakit kepalanya.

“sialan! Kenapa pusing sekali!” anak laki-laki itu memukul kepalanya. Berjalan pelan-pelan berpegangan pada tembok.

“awas kalau semua ini karena ulah lo, Guan! Nggak akan gue kasih ampun!”



-0-


“GILA YA LOE. MINGGAT SANA!”

Suara Soomi bahkan berubah serak saat berteriak, tenggorokannya sampai sakit, tetapi ia tidak peduli. Sambil sebelah tangannya menggenggam lengan Kyungsoo kuat.

“jangan-jangan loe ya partner lesbi dia, iya kan?”

“heh jaga ya tuh mulut!”

Kyungsoo menggigil di tempatnya, menangis. tubuhnya basah kuyup karena dikerjai tadi, tepatnya saat memasuki kamar mandi. Ada yang mengguyur Kyungsoo dengan seember air.

Walau Soomi berusaha melindungi Kyungsoo sekuat tenaga, tetapi tetap saja ada yang nekat ingin menyakiti Kyungsoo. sebutir telur busuk pecah di punggung Kyungsoo.

“astaga! Kenapa mesti ada rapat, sih!”

Soomi rasa-rasanya juga ingin ikut menangis. terlebih kini berpuluh-puluh pasang mata seakan merhadiknya dan Kyungsoo habis-habisan. Gadis itu bingung harus berbuat apa lagi. Sebenarnya murid sudah diperbolehkan pulang sejak pagi tadi, tetapi karena berita aib Kyungsoo menyebar begitu cepat, jadi di sinilah mereka. Menjadi bulan-bulanan warga sekolah.

“Soom takut.”

“ga papa ada aku.”

Sretttt!!!

Pegangan tangan mereka terlepas. Ada seseorang yang sengaja menarik tangan Soomi dan menahannya. Sedangkan sebagian lagi kembali mengerjai Kyungsoo.

“kayaknya anak pelanggar norma kayak dia nih nggak cukup deh ya kalau cuma di bully pake ginian!” salah seorang memerpanas situasi.

Segerombol gadis-gadis populer di sekolah, yang terkenal suka sekali merendahkan orang lain.

To my girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang