Voment, please
I can see love in your eyes, Be
Kyungsoo tidak mengerti dengan perempuan berambut pendek yang panjang rambutnya bahkan tidak dapat menutupi tengkuk.
Bagaimana sekarang dirinya merasa terdapat banyak jarak hingga tak berani sekadar menyapa. Padahal baru dua hari lalu ia berganti pakaian dengan baju Brian. Menyesapi aroma segar yang menguar dari baju Brian. Yang saat itu menyentuhnya tanpa sekat.
Masih teringat dengan sangat jelas saat Brian mengantarnya pulang—tepat saat kakak laki-laki Brian baru saja memijakkan kaki di lantai rumah—yang diketahui bernama Kris.
Lelaki tampan pemilik tatap datar. Namun, terlihat dewasa dan tegas.
Juga, entah, apakah itu hanya perasaan Kyungsoo atau begitulah adanya. Kakak beradik itu sempat saling menatap dalam diam, dengan jemari Brian yang menggenggam erat pergelangan tangan Kyungsoo. saat itu, Kyungsoo benar-benar merasa dimiliki oleh Brian, tetapi melihat raut Brian yang seolah tak peduli dengan kehadiran Kyungsoo di sekitarnya kali ini, membuat Kyungsoo kesal sendiri.
Dari jarak sekitar 10 meter Kyungsoo berdiri, di sana perempuan bergaya tomboy itu menyesap cola berwadah kaleng. Yang di sampingnya ada Chanyeol dan Sehun. Terlihat sangat akrab. Kyungsoo tidak suka, sekalipun dua laki-laki itu nyatanya teman Brian sedari SD, tetap saja kedekatan mereka terlalu intim, pikir Kyungsoo.
Kali ini, Kyungsoo ingin Briannya menoleh ke arahnya, mengajaknya bicara atau bahkan menawarinya tumpangan pulang sekolah nanti, meskipun pak Tao—si supir Kyungsoo—akan tetap menjemput, tetapi Kyungsoo tidak peduli.
Langkah wanita itu pasti ke arah Brian. Dengan sekaleng cola yang serupa dengan yang saat ini berada dalam genggaman Brian
Jantung Kyungsoo semakin berdebar kala sepasang mata sipit itu kini juga menatapnya. Dengan di sampingnya ada Sehun dan Chanyeol, yang entah membisiki Brian apa.
Brukkk!!!
Sial! Kyungsoo mengumpat dalam hati. Rasanya ingin menangis saja saat cola yang sengaja ia buka itu malah membasahi baju seragamnya sendiri. Sekarang posisi Kyungsoo sudah jatuh terduduk dengan berpasang-pasang mata menatap ke arahnya.
Sebagian menahan tawa, sebagian lagi pura-pura tak lihat. Dan yang paling menyakitkan, Briannya tidak peduli. Kembali melanjutkan pembicaraan bersama dua rekan laki-lakinya.
“maaf.” Laki-laki berkacamata itu ikut berjongkok di samping tubuh Kyungsoo. tubuhnya bergetar hebat sarat ketakutan.
“maafkan aku, ya, Kyung.” sambil mengulurkan sapu tangan kering dari saku celana.
Rasanya ingin sekali mengumpat, bahkan mendorong laki-laki culun ini sampai antartika, tetapi tidak, Kyungsoo masih punya hati.
“iya tidak apa-apa.” sedikit melirik tanda nama di dada kiri laki-laki itu, yang ternyata bernama Luhan.
“tidak apa-apa, Luhan.” Ulang Kyungsoo saat keduanya sama-sama berdiri.
Kyungsoo meninggalkan Luhan, juga kantin. Tak tahu saja, bahwa sepasang mata sipit telah mengawasi interaksinya sedari tadi.
-0-
Hubungan Kyungsoo dan Brian hanya sebatas status yang tak ada kejelasan. Meski saat itu Brian menolak akan hubungan pura-pura, tetapi, apa yang terjadi? siswi penyuka vape dan cola itu seperti angin.
Kyungsoo mendesah kesal mendengar luruh hujan yang membasahi atap kelasnya. Hujan lagi, batinnya mendumal. Namun, berkat hujan dirinya dapat keuntungan, seperti waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
To my girl
FanficKyungsoo adalah gadis pendiam, cantik dan sedikit berbeda. Banyak orang yang tidak menyadari hal itu, termasuk orang tua. Hingga suatu hari muncul sosok yang mampu memporakporandakan dunia Kyungsoo, Byun Brian namanya. Sosok yang mengetahui banyak...