kembali

422 34 3
                                    

Yuan dan Karin bekerja sama menetralkan kondisi Laysa. Perlahan tubuhnya membaik, seiring maya keduanya terserap kedalam tubuh. Mata Laysa terbuka perlahan. Masih buram,bahkan hampir berwarna abu-abu.

Diluar ruangan Alex dan Rendra sedang memperebutkan siapa yang akan menemani Laysa kembali ke alamnya. Walau Alex lebih tahu bagaimana alam para manusia, tapi Rendra bersih kukuh tetap ingin menjaga temannya.

Karin dan Yuan merasa risih dengan perdebatan yang terdengar sampai kedalam. Mereka berjalan keluar dan menanyakan hal yang membuat gaduh.

"kita sedang berdiskusi, siapa yang akan menjaga Laysa"

"sudahlah, biar aku saja" jawab Yuan percaya diri.

"tidak-tidak, kau itu laki-laki, lebih baik diriku, sama-sama perempuan, jadi tidak akan ada masalah nanti" sahut karin.

"enak saja, perempuan biasanya lemah, tidak bisa bertarung dengan kuat, biar aku saja, aku punya perciuman tajam, jadi jika ada sesuatu, aku akan menjaganya dengan baik" ucap Rendra tidak mau kalah.

"kalian itu tidak mengenal alam manusia dengan benar, aku lebih tahu soal ini jadi biar aku saja" ucap Alex melipat tangannya.

"kalian ngapain sih, lebih baik injak tengah" suara gadis yang tiba-tiba muncul.

"maksudnya?"

"kalian semua ikut"

"okeh"

Mata mereka terbelalak, gadis yang baru saja berbicara itu adalah Laysa. Dia sudah bisa berdiri dengan kondisi seperti itu. Sungguh mengejutkan. Seluruh tubuhnya masih terbungkus perban putih. Bahkan darah masih saja keluar.

"Laysa, kau istirahat saja" pinta Karin membantu Laya masuk dan menyuruhnya beristirahat diranjang. Tapi dirinya tidak ingin terus berbaring. Ia ingin berdiri dan melangkahkan kakinya. Jika hanya diam, itu tidak akan baik bagi kesehatan.

"kapan kita ke alamku? " tanya Laysa girang.

"sekarang!" ucap keempatnya bersamaan.

Athena sedang tidak ada di istana. Ia mencari kembali kristal seperti yang tertanam di tubuh Laysa. Athena akan memberikannya kepada Joe. Karena Laysa dan Joe adalah satu. Jika salah satu tersakit, maka satunya juga ikut merasakan.

Mereka tengah berdiri didepan portal besar berwarna putih. Pintu menuju Alam Fana. Laysa sangat bersemangat, ia akan menunjukkan sebagus apakah alam yang selama ini ia tinggali.

Perlahan mereka melangkah masuk . Portal putih itu tiba-tiba menghilang setelah mereka memasukinya. Laysa bingung, ia hanya diam,ia berfikir kenapa tidak melangkah?.  Dan  mencobanya.

Begitu bodoh,seharusnya ia tidak melakukan hal itu. Padahal semua temannya berdiri ditempat, tapi Laysa melakukan hal konyol. Walau portal itu akan jatuh ke Alam Fana. Tapi jika tidak bersama-sama. Ia akan jatuh ditempat yang berbeda.

"Laysa!!" teriak Karin.

Mereka telah sampai ke Alam Fana. Dengan menggunakan maya, mereka mengubah pakaian sesuai tempat yang mereka pijak sekarang. Dan bagaimana dengan Laysa?  Ia bahkan tidak tahu bagaimana merubah gaunnya.

"tetap tenang, Laysa tidak jauh dari sini, aku dapat menciumnya dengan jelas" ucap Rendra.

Ia mengarahkan kemana Laysa berada. Sembari berteriak memanggil.

"aduh..... " Laysa mendarat dengan tidak stabil. Ia melepas perlahan perban ditubuhnya. Dan luka itu sudah menutup rapat. Bahkan seperti bentuk semula.

Jeder....

Suara gemuruh petir terdengar. Laysa menutup telinganya spontan. Hujan akan turun, dan hari berubah menjadi gelap . Ia tidak tahu harus kemana. Tempat ini asing baginya. Dan satu demi satu air hujan turun.

The Last AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang