Semua siswa mengumpul kayu bakar yang telah mereka cari menjadi satu. Disusun untuk membuat api unggun. Sebelum itu, semua harus mengisi data diri.
Tapi saat absen dikumpulkan. Setiap guru mengecek anak didiknya. Dan data yang bu yoona terima, ada satu murid yang absen.
Bergitu juga dengan pak yusuf. Ia juga menerima data dengan kurangnya satu murid. Bukankah semula mereka hadir.kenapa sekarang tidak?. Atau belum tercatat?.
"hmm? Anak-anak, apa ada yang lihat Laysa? "
"ah, Alex juga, ada yang lihat? "
Semuanya terdiam. Apa jangan-jangan mereka tertimbun ranting pohon besar tadi?. Semua ini salah Prisila dan Grieta. Semua menatap kearah mereka.
"he-hei? Kenapa kalian menatapku? "
Seorang laki-laki maju kedepan. Mereka menjelaskan kronologi kejadian yang mereka alami saat mengumpul ranting. Dan bu Yoona sangat marah akan hal itu.
Terpaksa semua harus menuju ketempat kejadian. Dan perkemahan akan dibubarkan malam ini. Bus penjemput akan datang sekitar jam 9.jadi sebelum jam 9 Laysa dan Alex harus ditemukan.
Beberapa guru mendatangi kantor perlindungan hutan setempat. Juga ada yang menghubungi Tim SAR menggubakan kode.
Sudah 1 jam mereka mencari sekitar pohon itu. Tapi keduanya belum saja ditemukan. Sementara bus penjemput sudah tiba. Jadi mereka menyerahkan semua kepada Tim SAR juga petugas hutan.
Dan beberapa guru juga bertanggung jawab akan hilangnya kedua anak didik itu. Ada 24 dari 45 guru yang masih standby mencari. Dan sisanya menjaga siswa siswi pulang dengan selamat.
"sebenarnya, apa motif kalian melakukan hal itu? " tanya pak guntur saat didalam bus.
Tidak ada jawaban apa-apa dari mereka. Hanya diam.
"baiklah kalau begitu, semua akan mendapat hukuman"
Mendengar itu,tatapan tajam tertuju pada Prisila dan juga Grieta. Keduanya yang menyadari hal itu mendengus kesal.
"Kayla, kau diamana? "tanya Grieta dalam hati.
***
Diatas langit yang hanya bisa dilihat oleh mata Laysa adalah awan putih tebal. Karena Alex membawanya tinggi sekali. Karena kalau dibawah awan takutnya Laysa akan ketakutan seperti saat ia memanjat pohon.
Tempat yang mereka tuju akhirnya sampai juga. Alex turun dengan kecepatan yang membuat jantung Laysa berdebar kencang.
"bisa pelan nggak sih? Mau mati ya? "
"diam atau aku jatuhkan"
"buset nih anak ngancen mulu" batin Laysa.
"aku bisa membaca apa yang kau pikirkan "
Laysa membelalakkan matanya. Kemampuan yang luar biasa. Jadi selama ia membatin ,Alex akan tahu. Bagaimana caranya agar dia tidak bisa menebus pikirannya.
Alex mendarat diiringi debu yang mengebul saat ia menepakkan kakinya. Terlihat berbeda saat dirumah tadi. Sedikit lebih klasik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Angel
FantasyHidup Laysa begitu rumit, sangat rumit. Kehidupan yang ia jalani begitu membingungkan. Dia secara tiba-tiba menjadi seorang angel dan mempunyai banyak teman. Takdir Tuhan memang diluar dugaan. sampai dia harus memilih "membunuh atau mati" *********...