sinar putih

409 30 1
                                    

Karin bingung mau diapakan jasad Bryan ini. Jika ia membawanya, lalu mau ia taruh mana. Seorang angel jika tiada,pemimpinnya yang harus mengeksekusi mayat ini.

Rendra duduk lesu menunggu karin bangkit, entah apa yang dilakukan gadis mermaid itu dengan jasad musuhnya sendiri. Joe tetap setia berdiri disamping Karin, ada rasa sedih dihatinya. Ia tidak akan mengira, seorang Bryan yang mampu menaklukkan semua yang berhubungan dengan pertempuran bisa dikalahkan hanya dalam sekejap. Ia sempat berfikir, klan mana yang bisa menghabisinya. Bryan bisa saja menggunakan illuminati miliknya, karena itu adalah kemampuan dirinya, semua Klan lucifer dapat melakukan hal itu. Entah kenapa Joe merasa Bryan tidak sempat menggunakannya saat serangan mendadak mengarah kepadanya.

"ayolah Karin, kau mau aku berkaratan duduk diatas rumput basah ini?"

"yang ada lumutan bukan karatan! " ucapnya ketus.

Karin berdiri, Rendra menatapnya aneh. Rambut pirangnya mengeluarkan warna merah muda disela-sela telinga. Hanya sedikit tapi itu terlihat sangat jelas. Tangan kanannya mulai dia ayunkan keatas,asap warna merah muda berbalut biru keluar. Karin mengarahkan mayanya pada Bryan.

"WOW..... Sejak kapan kau dapat melakukannya, kau tidak pernah menunjukannya padaku, kau hilangkan kemana pria itu? "

"ia aku sembunyikan digudang kematian, nitip sama dewi kematian dulu, entar aku ambil lagi"

"kenapa diambil lagi, toh nanti dewi kematian sendiri yang mengurusnya" ucap Joe.

"bener juga, kenapa kepala ku sedik gesrek sih" memukul kepalanya sendiri.

Karin berdiri dan terbang lebih dahulu dan meninggalkan Rendra dan Joe, mereka kira Karin tidak setia kawan tapi ada hal yang menjagal dari dirinya. Pergi tanpa mengajak dan tidak mengatakan sepatah katapun setelah menjawab ucapan Joe.

Rendra dan Joe telah siap dengan sayap mereka. Tapi Karin kembali menghampiri mereka dan menarik keduanya. Ia membawa mereka masuk kedalam air terjun. Begitu terkejutnya mereka berdua. Sangat jelas terlihat Kayla dan kedua temannya tengah terluka parah. Dan hanya Dyana yang dapat berdiri dan menolong mereka.

"Jo-Joe?? Kenapa kau bisa bersama mereka?"tanya Dyana penuh tanya.

Harus apa sekarang dia? Tidak mungkin jika ia ungkapan sebenarnya. Lagi pula rahasia tetap rahasia. Dan jika sampai ada yang mengucapkannya, habislah dia . Dan mungkin Alex yang akan menghabisinya.

"itu-... Hmmm"

"aku bersama Joe sedari tadi, dia mencari kalian dan kami membantunya" jelas Karin sedikit menatap tajam.

Joe sempat takut saat Karin angkat bicara dan menjelaskan kenapa dia bersama mereka. Tapi ia lega karena Karin tidak mengatakan yang sebenarnya.  Saat ingin membantu mngobati, cahaya putih muncul dan menarik mereka masuk kedalam.

Mereka berempat berkumpul menjadi satu membentuk lingkaran kecil. Saat suara terdengar ,mereka mencari sumber suara ditempat. Menegok kearah manapun, karena tempat mereka hanya berwarna putih. Tempat untuk keluar saja tidak terlihat.

Suara itu terus menerus keluar membuat mereka menutup telinga dan kesakitan. Seperti suara teriakan keras yang mereka dengar. Apa yang tengah terjadi? Akankah mereka dalam jurang kematian? Tapi kenapa berwarna putih? Jika mereka dalam jurang kematian seharusnya warna di sekelilingnya hitam.

"Yuan kau mendengar-ku? " tanya Karin.

Tidak ada sahutan darinya.

"woy hentikan!!......  Sakit!!...." teriak Rendra.

"aku akan berhenti jika kalian mau mendengarkan diriku"

Suara itu hilang,cahaya putih itu bertebaran seperti sprinkle yang menjadi satu membentuk seseorang dengan sayap emas. Siapa dia? Akankan sia penyelamat masalalu? Atau ada yang ingin ia sampaikan.

The Last AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang