Hidup Laysa begitu rumit, sangat rumit. Kehidupan yang ia jalani begitu membingungkan. Dia secara tiba-tiba menjadi seorang angel dan mempunyai banyak teman. Takdir Tuhan memang diluar dugaan.
sampai dia harus memilih "membunuh atau mati"
*********...
Yuan terus mengisyaratkan Laysa untuk menghidar dan menyerang. Matanya sangat tajam, sampai ia dapat mengenali semua gerakan lawan. Alex terhenti. Matanya suram. Pedangnya tidak lagi terayun.
Laysa terus beteriak menyadarkannya. Yuan berusaha mengamati sekitar Alex, apa yang membuat dirinya diam terpaku. Saat kabut hitam yang menutupi Alex hilang. Terlihat sangat jelas bahwa Pegasus Fedrik berada didepannya.
Lasya tercengang menatapnya. Pasti sangat sulit jika berhadapan dengan ayahnya sendiri. Walau sebenarnya itu hanya sebuah boneka. Tapi mana ada anak yang rela bertarung dengab ayahnya sendiri. Raja vampir gila itu telah membuatnya lemah.
Fedrik mengeluarkan pedang miliknya. Laysa terus meneriak Alex, tapi entah kenapa telinganya seperti tertutup. Dasar bolot!. Ketus Laysa. Sejak kapan dia berlajar bahasa kasar? Mungkin semenjak berada disini. Astaga dia benak-benak mengatakannya.
Yuan menghentikan langkah Laysa yang ingin menghentikan ayunan pedang Fedrik. Ia menatap khawatir terhadapa Alex.
"Alex.......!!!!" teriak Laysa sangat keras. Teriakannya berhasil menyadarkannya. Alex dengan cepat menghidar, ia berguling diatas udara dan mendarat dengan menciptakan kabut debu.
Dengan cepat Ia meraih tangan Yuan dan Laysa untuk kabur. Raja vampir dan ratu fairy tersenyum miring. Mereka tidak akan pernah bisa keluar dari istana ini. Semuanya telah direncanakan. Semua yang Alex dan lainnya susun telah mereka ketahui. Apa diantara mereka ada penghianat.
Mereka terhenti karena seseorang berhasil menghadang. Terlihat jelas bahwa ia seorang pangeran. Dari klan mana? Ia akan membantu mereka atau tidak? Laysa menatap nanar pria tersebut. Sangat tampan. Apa itu jodohnya? Sempat-sempatnya ia berfikir bodoh seperti itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Laysa melangkahkan kaki perlahan menuju pada pria tampan tersebut. Tapi langkahnya terhenti seketika. Alex dan Yuan sama-sama menariknya. Mereka menutup mata Laysa, perlahan ia mulai sadar. Dan apa yang terjadi dengannya sekarang. Pakaiannha sedikit terbuka.
Segera ia menutupnya kembali. Laysa terus bertanya tanpa sepenggal nafas. Apa yang terjadi? Apa aku berbuat aneh? Atau gila? Kenapa pakaianku seperti ini? Jawab kalian tahu apaa yang terjadi denganku? Kenapa diam? Apa mungkin kalian melihat....?.
"sudah diam kau, aku ingatkan jangan tatap matanya. Kau akan tergoda dengan dirinya dan akan menuruti semua perintahnya, termasuk..... "
"termasuk apa? " ucapnya keras.
"termasuk kau menjadi kekasih gelapnya"
"hah? Iuuh....... Jijik "
Langkah sepatu terdengar keras. Dari belakang tubuh Alex. Semua mata tertuju kepadanya. Bak seorang bidadari yang datang menghampiri pangerannya. Kini Laysa segera menutup mata Alex dan Yuan. Auranya sama seperti pria dibelakang mereka. Apa mereka satu darah?
"apa dirimu yang bernama Mourine Laysa? " tanya gadis itu lembut.
Yuan dan Alex menepis tangan Laysa keras. Membuatnya sedikit meringis kesakitan. Suara gadis itu juga dapat mengikat mereka. Ia berfikir keras. Suatu ide muncul dibenaknya. Ia mengerluarkan sebuah kapas yang terbuat dari maya. Kapan itu terbang menutup kedua telinga Alex. Seketika mereka saling bertatapan aneh.